Yeeey, update lagiii!
Happy reading & jangan lupa
'like'-nya ya.
^___^•
•
•Rhaya menghela napas berat di depan pintu masuk lobby nan megah di hari pertamanya bertugas. Sebenarnya pagi ini dengan semangat bercampur enggan, Rhaya mengemudikan Nissan Juke putih kesayangannya menuju daerah Kuningan, dimana kantor sementaranya untuk dua bulan mendatang berada.
Zephyrus Tower milik Zephyr Point Corporation ini terletak di salah satu kawasan bisnis elit dengan gedung pencakar langit super mewah di kawasan tersebut yang sudah berdiri kokoh kurang lebih 10 tahun lamanya.
Kalau diingat-ingat dulu tiap kali Nathan melewati daerah Kuningan, ia sering kali menoleh sesaat menatapi si gedung yang kokoh menjulang sambil tersenyum kecil.
Karena sering kali terjadi, pernah sekali Rhaya bertanya kepada lelaki itu mengapa ia sering kali memandang kagum ke arah gedung Zephyrus tersebut. Dan dengan penuh semangat Nathan menjawab, "Suatu hari nanti, aku pasti mampu punya karir cemerlang di kantor seperti itu, Ya. Aku pasti bisa jadi orang besar yang menaungi banyak orang. Akan aku buat perusahaan itu makin jaya sehingga bisa membuat orangtuaku bangga. Someday I will be success! Aku percaya itu."
Mendengar perkataannya, tiada kecurigaan Rhaya bahwa keluarga Nathan 'lah cikal bakal dari Zephyr Point Corp., dan lelaki itu merupakan calon penerus tampuk kepemimpinan perusahaan tersebut. Saat itu Rhaya hanya mengamini impian Nathan dan mendoakan kalau suatu hari nanti, lelaki itu akan dapat menjadi orang besar seperti yang dicita-citakannya.
Ternyata doa Rhaya menjadi nyata! Si pemilik nama keramat sumber kekesalannya itu kini menjelma menjadi big bossnya sendiri.
Ugh, Sialan!
Kenapa nasibnya seperti ini ya?
Sudah ditinggal tanpa jejak dan tanpa embel-embel kata putus selama lima tahun, tiba-tiba Nathan main muncul saja di depan matanya bagai jin biru di film Alladin. Itu masih mending sih daripada Rhaya menyamakan Nathan dengan Genderuwo. Hiiiy, amit-amit seramnya deh!
Wait...
Kenapa dirinya jadi memikirkan si pemilik nama keramat itu pagi-pagi begini sih?
"Ish, menyebalkan! Bikin mood gue jelek saja. Cukup dong otak! Buang jauh si pemilik nama Keramat itu dan fokus kerja. Fokus!!!", desis Rhaya ke diri sendiri yang kini tengah memasuki hall utama menuju lobby.
"Selamat pagi, bu Rhaya. Senang anda dapat bergabung dengan kami.", sapa ramah resepsionis cantik bertubuh tinggi semampai yang kini tengah menyambut hangat penuh senyum saat Rhaya mendatakan dirinya sesuai perintah pak Jimmy kemarin.
"Ini ID card Ibu. Mulai hari ini Ibu dapat mengakses semua fasilitas gedung dengan kartu ini, mulai dari parkir, mesin absensi dan juga semua pintu otomatis, kecuali beberapa tempat yang hanya boleh dimasuki staff khusus dan petinggi saja. Kalau masih kurang paham, Ibu nanti bisa tanyakan langsung pada bagian IT.", jelas si resepsionis cantik itu seraya menyerahkan sebuah kartu ID berwarna biru bergradasi silver cantik lengkap dengan foto dan nama lengkap Rhaya yang tertera di tengahnya.
Setelah mengucapkan terima kasih, Rhaya berjalan melewati electronic gate dengan menggunakan ID card barunya dengan sekali swipe. Hmm, praktis sekali!
Rhaya menatap arlojinya.
07:58 AM.
"Yup, masih ada setengah jam lagi. Kalau begitu ngopi dulu deh."

KAMU SEDANG MEMBACA
RHAYA
RomanceApa reaksimu saat bertemu kembali dengan seseorang yang menghilang bagai ditelan bumi lima tahun yang lalu tanpa kabar? Rhaya merasa bak disambar petir saat mengetahui bahwa "mantan" kekasihnya secara tiba-tiba muncul bak setan di depan matanya d...