Nathan

604 27 0
                                    

   FIRA dan Joel memutuskan untuk pulang kerumah orangtua mereka. Gweni tau, kepulangan Fira kerumah orang tuanya bakalan buat Gweni kesepian. Tapi, apa boleh buat. Gweni hanyalah sepupu mereka, wajar saja kalo Fira pulang dan merindukan orangtuanya.

Beda dengan Gweni, yang orangtuanya sama sekali seperti gak rindu pada Gweni. Buktinya, hanya enam bulan sekali mereka pulang dan menetap selama seminggu. Setelahnya, hanya ada pembantu dan sopir yang menemaninya tiap hari.

"Terakhir kali mama dan papa dirumah, saat beberapa hari dari kejadian Gweni ditabrak oleh Diego. Ah Diego, jadi teringat dia." batin Gweni.

Saat Gweni masih mengunyah rotinya dimeja makan tiba tiba suara klakson mobil menyadarkannya dari kegitan makannya pagi ini.

"Itu siapa sih bi?" tanya Gweni pada bi Surti.

"Kurang tau non. Saya liat bentar." kata Bi Surti lalu pergi melihat tamu yang datang pagi pagi.

Tak lama, bi Surti kembali. "Non, ada temen yang jemput tuh."

"Temen? Bukannya Joel atau kak Fira ya?" tanya Gweni bingung.

"Bukan non, beda lagi. Tapi ganteng juga kok."

"Ah bibi, ada ada aja. Yaudah aku berangkat ya bi." pamit Gweni lalu melangkah menemui tamunya.

"Nathan?" panggil Gweni kaget ketika mendapati Nathan yang sedang menunggunya.

"Hei"

"Lo ngapai kesini? Aduh."

"Gue jemput pacar gue lah." jawabnya santai lalu menarik tangan Gweni menuju keluar rumah.

"Ih lepasin! Sejak kapan gue jadi pacar lo? Lepasi Nath!" berontak Gweni.

"Hei? Gue udah nyatain perasaan gue. Dan lo mesti mau sama gue." katanya lalu membukakan pintu mobilnya untuk Gweni. Dan kemudian mereka berangkat menuju sekolah.

"Bodo amat banget! Malesin juga jadian sama lo! Dan siapa yang nyuruh lo jemput? Gue nggak mau pembantu gue tau, kalo ada cowok selain Joel yang jemput gue! Ntar disampein lagi sama orang tua gue." hardik Gweni yang membuat Nathan membulatkan matanya.

"Joel? Kalo orang tua lo tau, ya gue tinggal bilang aja kalo kita jadian"

"Iya Joel, kenapa emang? Jadian pale lu!"

"Joel siapa lo?”

"E-eng, Joel pacar gue. Ya, pacar gue. Oh ya, tugas lo kan ngebuktiin ke gua kalo Diego gak baik buat gue kan? Naah, lo tinggal tunjukin aja ke gue." kata Gweni. Yang membuat Nathan menegangkan rahangnya.

Cittttt

"Aaa!!" teriak Gweni mendapati kepalanya terantuk dashboard karena Nathan mengerem dengan mendadak.

"Kapan lo jadian sama Joel?" tanya Nathan serius.

"Lo kenapa pengen tau banget soal gue? Nggak penting juga buat lo!" kata Gweni sambil mengelus elus keningnya yang terantuk tepat diluka bekas tabrakannya dengan Diego. -lagi, Gweni mengingat Diego, seberapa kerasnya dia melupakan nyatanya bakalan tetap gak bisa dilupakan.

"Jelas gue pengen tau! Gue sayang sama lo! Dan itu penting!" kaya Nathan dengan nada tingginya.

Tiba- tiba Gweni teringat akan kata kata seorang siswi saat Nathan dan Diego berantem disekolah.

"Playboy sama badboy berantem"

"Play boy kayak lo bisa beneran tulus sayang sama orang?" sindir Gweni sambil turun dari mobil dan menyetop taksi sebelum Nathan sempat mengejarnya.

"Ah! Sial!"

*

Sampainya disekolah, buru buru Gweni kekelasnya dan memilih menetap didalamnya agar Nathan gak bisa nemuin dia. Karena yang Gweni tau, Nathan tak pernah tau kelasnya.

Setelah mendaratkan pantatnya mulus dibangku belakang, Gweni lantas mencari kontak Joel sepupunya itu.

Gweni :El, bisa nitip makanan dari kantin? Gue laper nih

Lama Gweni menunggu balasan pesan dari Joel. Sampai guru datang pun Joel nggak juga ngebalas pesan Gweni. Tiba tiba jantung Gweni berdetak hebat. Entah kenapa Gweni jadi deg degan.

"Ada yang nggak beres ini.." batin Gweni sambil mengetuk ngetuk penanya diatas meja.

"Gweni! Apa yang kamu lakukan dibelakang sana!" kata bu Berta yang sontak membuat Gweni terlonjak kaget.

"Mampus deh gue." batinnya.

"E-eng, i-ini bu, lagi mikir jawaban nomer 3, iya nomer 3," kata Gweni sambil menyengir gak jelas.

"Boleh mikir! Tapi jangan membuat kebisingan! Temanmu yang lain terganggu!" tegur bu Berta yang membuat Gweni tunduk dan menurut. "Ah sial!"

Jam istirahat sudah berbunyi, membuat Gweni cepat cepat mengecek ponselnya.

"Ada notif! Semoga aja dari Joel." gerutu Gweni.

Bukan, bukan notif dari Joel, melainkan dari Nathan,

"Ha? Nathan? Dapet id Line gue darimana?" gerutu Gweni lagi.

Dibukanya pesan itu. Ada sekitar 4 pesan yang dikirim Nathan. Seketika melihat pesan itu, Gweni langsung menegang, dan gak sengaja menjatuhkan air matanya seketika. Bahunya bergetar hebat, sangat hebat. Dia menggigit bibir bawahnya agar tak mengeluarkan suara tangisnya.

"Gue nggak terima ini Nath!"

Beautiful GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang