Seorang gadis berambut panjang berbalut baju putih dan jaket jeans beserta sepatu putih melangkah. Berjalan melewati pintu kaca otomatis. Tak lupa dengan koper putih yang mengiringi setiap langkahnya.
Gadis itu menghembuskan napas panjang. Entah itu hembusan napas lega atau malah letih. Gadis itu menatap sekeliling, rasa rindu menjelma dirinya. Antara rindu pada seseorang atau hanya rindu pada suasana Kota Seoul yang kini berjarak 70 km darinya.
Hwang Eun bi nama gadis itu, dan Sinb nama panggilannya.
Sinb kembali melangkah. Melihat ramainya beberapa kelompok kecil keluarga yang menyambut kedatangan anggota keluarga masing-masing membuatnya tersenyum miris. Di sinilah dia, Incheon Internasional Airport, Jung-gu, Incheon.
Sinb menelan ludah. Mengulum bibir dan menatap kosong. Pikirannya kacau. Ia sadar hanya dirinyalah disini yang tak disambut. Ia tak memiliki siapa-siapa selain seorang pemuda yang mungkin juga tak peduli dengannya. Menaiki taksi adalah pikiran utamanya ketika masih berada di luar negeri.
Ia menggeleng pelan. Merapikan rambut sejenak, lalu kembali melangkah. Mencoba memendam dalam-dalam rasa kecewanya.
Namun tak lama ia berhenti. Saat seorang pemuda yang berpakaian sama persis sepertinya, tengah berdiri di hadapannya, menghadangnya untuk lanjut berjalan.
Sinb cukup terkejut bahkan masih belum percaya dengan kedatangan pemuda itu. Gadis itu mendongakkan kepala dan menatap pemuda itu.
"Eo.. kaget! kau menjemputku? Ku kira kau tidak akan menjemputku. Omong-omong wah... baju kita sam-"
"Ya!Kau pikir dengan kepergianmu membuatku akan memperhatikanmu dan cemas karena keadaanmu?! Tidak! Kau menyusahkanku. Ibuku selalu menenkanku untuk mencarimu bodoh!"
Sinb hampir berhasil menyelesaikan ucapannya dan mengembangkan senyumnya, tapi ucapan pemuda itu mampu membuatnya tak bisa berkutik.
Senyumnya perlahan memudar. Rasanya terlalu sesak.Rasa bahagia tak tergambarkan sama sekali pada wajah pemuda yang kini berada di hadapannya. Hanya sebuah wajah marah yang tepampang. Juga hanya kalimat tadi yang terlontar dari bibirnya. Tak ada kalimat untuk menanyakan keadaan gadis yang ia hentikkan langkahnya ini.
Sinb cukup marah. Tapi melihatnya menggunakan pakaian yang sama dengannya tanpa ada janjian pun sudah cukup membuat gadis ini menahan tangisan dan amarahnya.
TBC WITH CHAPTER 1
VOTE+COMMENT yang mau lanjut. Tergantung vomment dari kalian ya. Terutama comment💨.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless | ✔
Fanfiction#224 IN FANFICTION (14/06/17) #1 IN SINKOOK #3 IN JEONJUNGKOOK [Update based on mood] [SEMUA TULISAN HANYALAH FIKSI, TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA NYATA] Sinb dan Jungkook. Ya, mereka yang telah bertunangan tak ada perubahan sikap sama sekali. Sinb...