25

2.4K 359 200
                                    

Part 25
Other step

Tak sadar jika pemuda sebelahnya ini sudah menarik bibir sendiri melihatnya

Setidaknya, sekali saja

° ° °

Sinb nampak kikuk, melihat kakaknya sudah bergegas mengunci pintu rumah. Ia menjadi mengangkat alis, ketika Chanyeol tak jadi mengunci, dan masuk ke dalam rumah kembali. Membuatnya harus menunggu berberapa saat di dalam mobil bersama Jungkook

Jungkook berdehem dengan tangan yang tak melepaskan stir. Menoleh ke kanan, menatap gadis itu, "Kau tak senang?" Tebak pemuda itu yang hanya dibalas bergeming dari Sinb

Jungkook menghela napas berat, lalu melepas tangan dari stir, menjadi menoleh sepenuhnya ke arah Sinb, "Kau mungkin akan menyesal jika oppamu sudah berangkat lagi" lanjutnya. Sinb diam menggigit bibir bawah.

Jungkook mendesah. Melihat gadis itu yang nampak masih bimbang, "Chanyeol hyung" seru Jungkook, membuat Sinb mengangkat wajah dan mengangkat alis. "Kau tak sadar jika ia pernah menangis?"

Deg!

Nafas gadis itu tercekat begitu saja. Ucapan Jungkook tadi berhasil membuatnya kehilangan kata-kata seutuhnya

Sinb terperangah. Melengos pelan tak berani menatap pemuda ini lagi

Jungkook menghela nafas. Tampak ingin berbicara kembali. Ia memandang Sinb yang diam seperti patung disana. Mungkin perkataannya barusan berhasil membuat Sinb tidak lebih egois

"Chanyeol hyung lelah dengan sifat kekanak-kanakanmu" ujar Jungkook berhenti. Memastikan raut wajah Sinb terlebih dahulu. "Berhentilah mengabaikannya" lanjutnya

Sinb mengangkat wajah. Merapatkan bibir dengan perasaannya yang berkecamuk didalam sana. Ia sudah merutuk tak jelas memarahi dirinya sendiri

Sinb menjadi mendelik, melihat oppanya sudah keluar dan beranjak pergi, berniat masuk ke dalam mobil di bangku belakang

Sinb refleks membuka pintu mobil. Membuat Chanyeol yang baru membuka pintu terhenti lalu menoleh. Memandang Sinb diam

Jungkook menoleh. Mengintip kedua kakak-adik itu berinteraksi. Ia tersenyum samar melihatnya. Mungkin benar kata Chanyeol hyung waktu itu. Ialah harapan satu-satunya Sinb

Chanyeol masih diam. Sampai gadis itu berdiri beranjak keluar mobil, lalu berjalan melalui dirinya yang membuka pintu. Masuk begitu saja ke dalam bangku bagian belakang itu

Chanyeol masih di tempat. Memandang gadis itu yang nampak menurunkan garis muka. Merunduk tak mengangkat kepala sembari memainkan jari-jemari di atas paha memikirkan sesuatu

Jungkook berdehem. Membuat Sinb mengangkat wajah, refleks menoleh ke arah oppanya yang masih beridiri disana memandanginya diam

Sinb menggigit bibir sesaat, membalas tatapan oppanya kemudian. "Oppa duduklah di depan" ujar Sinb berusaha tak kikuk

Chanyeol masih diam. Tak merubah ekspresi sama sekali membuat Sinb menjadi canggung merubah posisi tak jelas

Sampai akhirnya pemuda itu menutup pintu itu, lalu membuka pintu bagian depan dan duduk disana. Melirik Jungkook yang kini mulai menginjak gas

Perlahan, ia mulai tersenyum menatapnya

° ° °

Sinb merunduk. Merutuk kesal dengan pemuda itu. Jika memang Eunha lupa membawa dompetnya, haruskah ia berlari meninggalkan mereka disana? Setidaknya, biarkan gadis itu sekali-kali merasakan bagaimana diacuhkan

Breathless | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang