32

2.8K 365 121
                                    

Jungkook bergumam kecil yang jelas tak bisa Sinb dengar. Tapi gadis itu jadi termundur dan membulatkan mata. Hampir saja berteriak keras karena perkataan Jungkook selanjutnya

"Mau berkencan?".

° ° °

Part 32
Try it even if you don't like it

Gadis itu, Sinb, masih saja terperangah akibat ucapan Jungkook sejak tiga jam yang lalu.

Apa ini mimpi? Seorang Jeon Jungkook sungguh menawarkan Sinb untuk kencan. Dan dengan bodohnya, Sinb malah mengulurnya. Ia menyuruh Jungkook untuk menunggu pesan darinya yang akan dikirim olehnya nanti malam. Untuk menjawab tawaran pemuda itu. Antara iya atau tidak.

Lamunan Sinb buyar dalam sekejap saat Dahyun yang tiba-tiba saja menarik lengannya dan membawanya pergi begitu saja dari ruang kelas.

Heol. Apa ini semacam deja vu?. Ini pernah dialami oleh Sinb sebelumnya. Dimana Dahyun yang membangunkannya dan membawanya keluar ruang kelas juga. Hingga pinggangnya tak sengaja terbentur meja.

Dan pada hari ini, Dahyun menyadarkan Sinb dari lamunannya. Apa kali ini mungkin akan sama seperti waktu itu? Apa mungkin hari ini Dahyun akan membawa Sinb untuk pergi ke tempat dimana ada Yeri dan seorang namja disana.

Sinb meneguk ludah dan terseret pasrah. Dengan susah payah-karena diseret Dahyun-Sinb melepaskan headset yang bertengger ditelinganya dan kemudian memasukkannya ke dalam saku.

Sampai akhirnya ia memilih untuk ikut berlari saja mengikuti arah Dahyun dan berhenti di balik tembok putih ini. Sinb kali ini tidak segera menginterogasi Dahyun seperti waktu yang lalu.

Sinb pindah posisi kemudian memunculkan kepalanya dari balik dinding. Dan benar saja ada Yeri. Tapi gadis berambut panjang dan lurus itu nampaknya hanya berdiri seorang diri disana. Membuatnya mengernyit dan kembali pada posisi berdiri semula.


Sinb menoleh pada Dahyun yang tengah mengatur nafasnya. Seolah dapat membaca ekspresi Sinb, Dahyun segera berucap

"Ah... dia masih sendiri?" Tanya Dahyun. Dan Sinb mengangguk. Dahyun menghela nafas, "Berarti laki-laki itu belum datang" lanjut Dahyun. Sinb jadi mengangkat alis tak mengerti, "Bagaimana kau tahu Yeri akan bertemu laki-laki itu lagi?" Tanya Sinb

Dahyun membasahi bibirnya, "Aku tadi membaca pesan mereka di handphone milik Yeri" jawab Dahyun. Sinb manggut-manggut mengerti lalu menghela nafas berat dan menyender pada dinding.

Sinb mendonggakkan kepalanya di dinding itu. Kemudian menoleh pada Dahyun yang sibuk memantau situasi

Sinb berdecak sesaat, sebelum kembali bertanya. "Tapi Dahyun-ah, aku masih tak mengerti dengan situasi ini..." ucap Sinb, "Dimulai dari mengapa kita bersembunyi, Siapa namja itu, mengapa kau tak mengetahui namja itu padahal kau pernah melihat Yeri seperti ini, dan apa ala--HMPPHhh"

Sinb bungkam begitu saja karena Dahyun yang langsung membekapnya. Dahyun dengan susah mengintip karena tangan kirinya yang digunakkan untuk menutup mulut Sinb yang kini malah meronta minta dilepaskan.

Dahyun kembali menoleh. Kemudian melepaskan bekapannya itu. Membuat Sinb segera mengatur nafasnya dan mengumpat dalam hati karena perlakuan Dahyun itu.

"Wae?" Tanya Sinb berbisik pelan walau terdengar ketus. Dahyun menjawab dengan ekspresi membuat Sinb mengerti.

Gadis itu meneguk ludah. Kemudian Sinb meminta Dahyun untuk bertukar posisi dan Dahyun menuruti permintaan Sinb.

Breathless | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang