Part 13
Dua Pertikaian Singkat"Kau sungguh beruntung Sinb" tambah Dahyun lagi. Beda, Yeri dan Nayeon kini tak menggubris, mereka juga sudah mengangguk-angguk setuju menatap Sinb seakan-akan sangat bangga karena teman barunya ini memiliki seorang tunangan yang begitu tampan.
Sinb yang di pandang hanya tersenyum di sana.
Apa aku terlihat seberuntung itu di mata kalian? Aku tak bisa bayangkan, bagaimana reaksi kalian nantinya jika melihat sikap pemuda itu terhadapku.
° ° °
"YA! JEON JUNGKOOK!"
Jungkook mengerjap kaget. Lagi-lagi dua gadis aneh teman Sinb itu berhasil membuatnya jantungan. Kalian tahu? Teriakan mereka melebihi suara dari sepuluh toa yang berada tepat di depan telinga. Oke, itu berlebihan. Tapi apa salahnya memberi umpama kepada mereka yang memiliki suara cempreng dan saling berteriak.
"Ya! Apa untuk memanggilku harus berteriak seperti itu? Aku memiliki sepasang telinga yang masih normal. Paham kalian?" Ketus Jungkook. Lantas pemuda itu kembali bersikap acuh dan melanjutkan kegiatannya yang tertunda beberapa saat.
Praktis, dua gadis itu saling memandang dan mencibirkan bibir mereka. Mereka kemudian menatap kesal ke arah Jungkook. Yang berniat pertama kali mengomel kan mereka, tetapi kenapa malah Jungkook sekarang yang memarahi mereka?
"Ya Jungkook! apa Sinb sungguh pindah sekolah?" Ujar Yerin. Yuju mengangguk-angguk setuju di sebelahnya dengan raut melas. Apa sahabatnya itu benar-benar meninggalkan mereka di sekolah ini dan tak memberi tahu mereka sedikit pun? Itulah yang ada dipikiran mereka sekarang. Tak mungkin Sinb tidak bercerita apa pun pada mereka karena bagaimanapun juga mereka telah lama sekali berteman. Hal penting seperti ini sudah seharusnya mereka tahu dari jauh-jauh hari.
Jungkook diam sejenak setelah menghembuskan nafas. Ia mendongakkan kepalanya dan menatap kedua gadis itu bergantian, "Kelihatannya?" Ujar Jungkook singkat dan kembali menulis.
Yerin dan Yuju kompak menutup mata mereka. Keduanya merapatkan bibir dalam-dalam mencoba menahan emosi. Sungguh, mereka sangat geram. Dan sejujurnya, Yuju itu bukanlah gadis penyabar seperti Eunha. Sudah pasti gadis itu kini marah bukan main.
Yuju menatap Jungkook tajam, lantas ia mengangkat tangannya. Lalu detik berikutnya ia memukul meja Jungkook sampai-sampai beberapa murid di sekitar menoleh terkejut karena hentakan tangannya yang cukup keras. Bahkan, tulisan Jungkook melenceng dibuatnya.
Jungkook cukup sabar untuk menghadapi hal ini. Ia menarik napas dalam-dalam dan menaruh penanya di atas bukunya. Kemudian ia menyandarkan diri pada kursi sambil melipat tangan dan mendongakkan kepala menatap Yuju.
"Ya! Bagaimana bisa kau bicara begitu santai, tidak kelewat santai, huh?! Bahkan kau saat ini pun terlihat tak peduli kepada Sinb. Kau tak lupa kau itu siapanya Sinb, kan?"
"Wah, kau ini benar-benar brengsek, kau tahu?" Timpal Yerin.
"Setidaknya jika kau masih tak peduli dengan Sinb kau harus mengingat dengan jelas bahwa kau ini tunangannya. Sudah semestinya kau mencegahnya pindah. Benar kan?" ujar Yuju menoleh pada Yerin yang sudah mengangguk-angguk setuju. "Ah! sial! Aku tahu bagaimana perasaan Sinb saat ini, pasti ia sedang sedih sekali. " lanjut gadis itu dengan wajah cemberut.
"Kau masih tak ingin mengatakan apa pun?"
Kesabaran Jungkook kini benar-benar habis. Ia tak bisa lagi menahan emosinya sejauh ini. Pemuda itu mendengus kesal. Dengan emosi yang sudah meluap itu, ia langsung bangkit berdiri membuat Yuju termundur. Sementara Yerin ikut melangkah mundur sambil menggandeng lengan temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Breathless | ✔
Fanfiction#224 IN FANFICTION (14/06/17) #1 IN SINKOOK #3 IN JEONJUNGKOOK [Update based on mood] [SEMUA TULISAN HANYALAH FIKSI, TIDAK BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA NYATA] Sinb dan Jungkook. Ya, mereka yang telah bertunangan tak ada perubahan sikap sama sekali. Sinb...