Breathless | ✔

27.2

Sinb meneggak segelas air putih tersebut. Dengan canggung ia kembali menaruh gelas yang kini airnya tersisa setengah tersebut ke atas meja makan. Pasalnya, Jungkook kini terus memandangnya dari meja dapur di depannya

Sinb berdehem. Diam-diam merunduk mencoba mengusap kelopak matanya yang masih basah

"Mengapa kau kesana sendirian?"

Suara lumayan berat dan tegas itu berhasil membuat Sinb tersentak, sempat mengerjap.

Sinb mendongak, menatap Jungkook yang mulai berjalan mendekat. Pemuda itu memilih duduk di depannya

Dengan santai Jungkook mengambil alih gelas Sinb. Menariknya hingga berada didepannya. Kemudian mengangkat gelas tersebut. Menenggak air tersebut hingga abis

Sinb yang berada di hadapannya jadi tertegun sendiri. Ia memperbaiki posisi, mencari posisi yang nyaman. "Aku tak bilang aku sendiri" jawab Sinb menatap Jungkook yang sedang mengusap buliran air di bibir. "Aku masih bersama Taehyung sunbae"

Jungkook menjadi merapatkan bibir. Kembali menatap Sinb di sana, "Ani. Bukan itu. Hanya saja... kau harus mengatakan kepadaku jika kau ingin pergi ke pemakaman orang tuamu" ujar Jungkook, menarik nafas sesaat. "Chanyeol hyung yang menyuruhku seperti itu" sambungnya

Sinb menatap lurus Jungkook. Diam-diam ia menenggak saliva mendengarnya

Sinb menarik nafas. Mencoba menguasai diri agar emosinya tak naik sekarang juga. "Lalu?" Tanya Sinb. Nadanya berubah tegas begitu saja walau lebih terdengar lirih di telinga Jungkook

Jungkook mengangkat alis. Membuat Sinb kembali menarik nafas melanjutkan, "Kurasa aku tak harus melakukannya" ujar Sinb

Jungkook mendecak, "Kau harus melakukan-"

"Ani" potong Sinb segera

Jungkook jadi diam memandang aneh Sinb yang kini memasang ekspresi dingin. "Itu bukan kehendakmu" ujar Sinb, " 'Lakukanlah hal yang kau mau' bukankah itu yang pernah kau bilang?. Jadi, berhenti mengikuti perintah oppaku" lanjut Sinb. Ia diam-diam menarik nafas, mencoba menguasai diri agar suaranya tak getar untuk ucapan selanjutnya

"Bagaimana jika aku ternyata menyukai orang lain? Dan bagaimana jika kau juga ternyata menyukai orang lain?" Ujar Sinb membasahi bibir sesaat. Sinb merunduk. Diam untuk beberapa saat mencoba lebih menguasai diri. Sialnya suaranya sudah berubah getar seperti itu.

Jungkook diam. Walau sempat mengerjap dengan Sinb yang tiba-tiba berucap seperti itu

Sinb mendongak. Mengangkat wajah menatap Jungkook lurus, "Aku tahu kau tak pernah menyukai-"

"Sinb"

Sinb menjadi terdiam. Segera merapatkan bibir. Mengetahui Jungkook yang tiba-tiba berucap dengan nada tegasnya seperti itu. Membuatnya tiba-tiba merasa nyalinya menciut begitu saja

Jungkook diam. Tak langsung berbicara setelah Sinb membeku menatapnya dalam. Setelah beberapa lama, Jungkook menarik nafas sesaat. Kemudian bangkit dari duduknya. Membuat Sinb segera mendongak

Jungkook mengeraskan rahang. Memandang gadis itu dingin, "Jaga ucapanmu"ujar Jungkook dingin. Berhasil membuat Sinb membeku begitu saja disana

Jungkook meneguk saliva. Menatap Sinb yang kini tampak bergeming. Ia menipiskan bibir. Dengan raut yang tampak menyesal ia berbalik. Segera beranjak pergi keluar dari sini

Sinb segera menarik nafas kala suara tutup pintu yang cukup keras itu berhasil menggema memasuki telinganya.

Sinb memejamkan mata, menyenderkan diri dengan bibir mengatup. Tangannya sudah mengepal diatas pahanya

Tes.

Air mata itu jatuh begitu saja, beriringan dengan senyuman yang perlahan terukir tipis di wajah gadis itu

"Pertama. Buat keputusan kau memilih untuk berhenti"

.

UP macam apa ini?. First, thank you yang buat kalian yamg masih setia vote maupun comment. Makasih sebanyak-banyak juga yang udah ngeritik. Banyak yang bilang,

"Ini lama banget alurnya"

Dan karena itu thor akan memperbaikinya. Huhuuu.

Sebenernya kalo cepet2, thor takut kalian semua menghilang.

Dan sebenarnya, plis, ini masih ada yang harus di selesain. buanyak

Sekalian. Baca dan vomment ceritaku yang Bewildered sama Ongoing ya

Sarangahaeyo Readers-nim.

INI NOTE RASA PISAH :(