Pagi yang indah untuk Doni,karena semalam Doni memberanikan diri mengirimi Lia pesan.Doni bergegas berkemas,tidak sabar ingin bertemu sang pujaan hati,Siapa lagi kalau bukan Lia.
Doni sudah banyak cerita pada Dika,apayang dia rasakan pada adik sahabatnya itu.
Doni tau banyak tentang bidadari di rumah Dika itu,dari Dika sendiri.
Doni sudah bertekad,karna mendengar semua cerita Dika mengenai Lia yang tidak pernah peka,dan tidak pernah memandang lelaki lain lebih dari sekedar teman.
Doni sudah siap menerima semuanya.
Sementara itu di Tempat lain,Lia turun dari kamar hendak sarapan bersama dengan keluarga nya.
"Adek sini sarapan sama ayah,lama kali adek turunnya."ucap ayah.
"Ayah kok tumben belum berangkat?"jawab Lia
"Ayah ambil cuti,mau anterin adek ke skolah "
"Yeee adek di antar ayah,sayang ayah"ucap Lia sambil memeluk ayahnya.
"Idih udah gede juga pake di anterin"ejek kak Dika.
"Siapa bilang adek aja,kamu sama kakak kamu juga ayah anterin" sambung ayah.
"Ingga kita di anterin ayah,burun turun sarapan"teriak Dika.
"Apasih lo teriak-teriak kata bapak lo punya rumah?"jawab Ingga
"Eh eh emang ayah ya yang punya rumah ini"jawab ayah
Lia,ibu dan kak Dika tertawa mendengar jawaban ayah.entah apa yang terjadi pada ayah pagi ini,biasanya ayah lebih mementingkan pekerjaan dari pada istri dan anaknya.tidak dengan hari ini.tepat nya pagi ini.
"Ayah lucu deh,ibu jadi gemes"ucap ibu genit
"Ah ibu jangan gitu dong malu sama anak-anak"jawab ayah dengan cengiran di wajahnya.
"Yaudah yok berangkat ayah antar"
"Ayokk yahh"ucap Lia gelantungan di tangan ayahnya.
"Ingat umur dek,mau 17 tahun juga"ucap kak Ingga dengan gemas mengacak rambut adiknya.
"Biarin marmur ngiri aja"
Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil ayah,ayah lah yang menjadi supir pagi ini.
"Ingga,nanti pulang skolah kamu di jemput om Herman sekretaris ayah ya"
"Mau ngapain Ingga pulang sama om Herman yah?"
"Nanti bakal di jelasin om Herman,kamu belajarnya yang betul ya,kamu anak ayah yang paling tua"
"Ih ayah ngomong apaan sih,pasti lah aku belajar"
"Jagain kedua adik kamu,ibu mu.kamu mau main malam boleh tapi jangan sekali-kali melanggar peraturan agama,ayah ibu memang tidak tahu apa yang kamu lakukan selama ini,tapi kamu ingat nak yang di atas selalu tahu"
"Iya yah,jangan bahas lah merinding Ngga nya"
"Adek,kamu nurut kata-kata ibu sama kakak mu,jangan ngelawan ya nak"
"Oke yah,siap laksanakan."
"Dika ,sekarang kan kamu udah jadi Ketos,kamu harus lebih wibawa ,jadi contoh yang baik buat skolah"
"Iya yah,Dika bakal lakuin kok"
Ada apa dengan ayah pagi ini,ayah membuat ke tiga anaknya merasa semakin bingung.
"Ye udah nyampe,ayah adek pamit ya makasi ayah udah antarin"ucap Lia sambil menyalami ayahnya,di ikuti dengan kedua kakak nya.
"Iya belajar yang rajin ya nak,Ingga inget nanti pulang sama Om Herman,Dika kamu juga ikut kakak kamu ya"
![](https://img.wattpad.com/cover/100719081-288-k56905.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN [End]
General FictionLia adalah gadis SMA yang tidak menyukai hujan ,karena Hujan punya cerita buruk tersendiri untuk nya.. Namun Ketika Doni datang, ia sedikit lebih menyukai hujan.. Hingga tiba saat nya ,Doni berulah dan membuat Lia membenci Hujan lagi