24

1K 91 15
                                    

Hari ini adalah hari terakhir melakukan seleksi Lomba Seni tingkat Internasional, Setiap sekolah mengirim perwakilan sebanyak 20 orang yang sangat terbaik. Mengingat ini adalah lomba tingkat Internasional.

Sementara itu,Lia masih dalam masa dilemanya,Ia berdiam diri di mejanya tidak seperti biasanya,Teman-temannya merasa bingung,apa yang di fikirkan oleh teman nya itu.

"Lo masih mikirin Seleksi Lomba ya Li? Ikut aja elahhh,kita dukung kok, atau lo ngundurin diri gara-gara tuh anak baru ngikut juga?" tanya Aza.

"Gua dilema sama diri gua sendiri gengs,Gua pengen banget lebih lagi ini adalah awal mula yang bagus buat gua mewujudkan Cita-cita guaa jadi  Violinis terkenal" jelas Lia lesu.

"Nah? Ayo dong lo kejar itu semua,masa gegara tuh kakel baru lo ga semangat? Apa gegara Doni lebih nyuport dia di banding elo? Hell Lia come on ,kita semua ada buat nyuport loo, gak kita aja ,Ayah lo Ibu lo kedua Abang lo ,guru private lo ,ayo donggg"Tambah Ara.

"Liaaaaaaaa!" teriak Arthur dari Luar kelas.

"Kamu ngundurin diri? Dan gak bilang sama aku?" Interogasi Arthur pada Lia.

"Iye Thur hehehe"

"Kamu bakal nyesel Lia. Karena kesempatan tidak akan datang dua kali, kalo kamu berubah pikiran aku sama Panitia dan Danu masih di ruangan seleksi,aku harap kamu bisa bersikap bijak Lia" ucap Arthur dan berlalu pergi.

"So?? Arthur aja peduli sama Lo dodol, lo pikir lagi dan nanti kalo emang lo mau ikut seleksi,kita bakal nemanin lo sampai selesai" Ucap Kyra.

"Hm oke,gue ka toilet bentar ya" Lia pun berlalu pergi menuju Toilet .

Tetapi Lia malah melewati Toilet dan bukan masuk kedalamnya,Lia berjalan menuju Ruang Musik,Lia mengambil Biola yang tersimpan di Lemari dan Mulai memain kannya.

Alunan Melodi dari gesekan Biola membuat siapa saja yang berada di sana merasakan kenyamanan,dan kedamaian..

Lia tidak menyadari Arthur yang tengah tertidur di antara kursi-kursi penonton,Arthur yang tengah tertidur terbangun karena alunan yang merdu.Arthur menangkap siluet wanita yang bertubuh mungil tengah memainkan Biola.

"Aku tahu,kamu ingin tetapi karena dia kamu menyerah"ucap Arthur bermonolog.

Alunan dari Biola Lia berhenti ,membuat Arthur melihat kenapa Lia berhenti.Ternyata gadis itu menangis.Apa penyebab nya pun Arthur tidak mengetahuinya.Arthur hanya melihat dari tempat nya duduk saat ini.Tangisan itu berhenti.

"Iya, gua gak perduli.. Ini semua demi cita-cita guaa , gua harus ikut" ucap Lia dan berlari meninggalkan Ruang Musik.Arthur yang melihat Tekad Lia sudah muncul hanya mengangguk kan kepala nya yang berisyarat kan"pilihan kamu tepat".

"Danuuuuuu ,gua ikut gua ikutt" ucap nya terengah-engah Karena acara akan di tutup.

Semua mata tertuju pada Lia,sebab Lia adalah salah satu pemain Biola handalan sekolahnya.Guru yang mengajar Seni pun ngemacungkan Dua Jempol pada Lia,dan Lia menangapi dengan anggukan penuh keyakinan.

"Maaf atas keterlambatan saya"ucap Lia di Mikrofon.

"Tidak apa-apa,kamu bisa mulai sekarang" ucap Salah Satu Juri.

Teman-teman Lia yang tahu akan berita Lia mengikuti Seleksi dengan secepat Kilat berlari menuju ruang yang di gunakan,begitu pun dengan Dika dan Ingga beserta teman-teman Sama-sama meneriaki Lia dengan ucapan "Fighting Lia".

Matanya kini berkaca-kaca,dan ia memulai menggesekkan nada demi nada yang menghasil kan melodi nan indah,Terfikir olehnya Di semua yang menyuportnya hanya Doni yang tak berdiri di situ, Lia menangkap Siluet Doni bersama Melati, entah apa hubungan mereka berdua,yang jelas saat ini Lia akan menyelesaikan semuanya, membuktikan pada Dunia bahwa ini awal mula cita-cita nya.Walau di Luar saat ini tengah Hujan Deras. Lia membawakan Lagu 'Kiss The Rain~ Yiruma~ .

RAIN [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang