Chapter 06 - Peduli

362 41 18
                                    

Votment juseyo..
Jangan tinggalkan cerita 💕

06 - Peduli

Yoon Gi tidak tahu apakah ini benar atau dia sedang membuat sebuah kesalahan. Mengajak, ralat, memaksa Chae Rin ikut dengannya dan berjalan berdampingan menuju rumah orang tua Jimin. Tidak ada yang bersuara sepanjang perjalanan. Kedua tangan Yoon Gi penuh dengan belanjaan. Chae Rin hanya meletakkan tangannya di belakang dan berjalan seperti anak ayam.

'Apa dia melakukan kesalahan pada orang sampai nyawanya diincar seperti itu?'

Yoon Gi melirik Chae Rin yang berjalan sambil menunduk.

'Pria aneh!'

Gantian Chae Rin yang meliriknya.

Mereka hanyut dalam pikiran masing-masing hingga sampai di tujuan Yoon Gi. Pintu bercat biru muda itu tampak baru. Yoon Gi tersenyum kecil dan mengetuk pintu.

"Nuguse—"

"Jimin!"

"Hyung!"

Yoon Gi langsung terlihat seperti binatang buas yang siap menerkam Jimin. Jimin tersenyum kikuk dan mempersilakan Yoon Gi masuk sebelum Yoon Gi menyemburnya. Yang pastinya tatapan Yoon Gi sangat menuntut penjelasan.

"Ini siapa, Hyung?" Tanya Jimin ragu-ragu.

"Bukan urusanmu. Anggap saja dia tak ada, jelaskan saja kenapa kau ada di sini!?"

Chae Rin melirik Yoon Gi. 'Nada bicaranya menyeramkan sekali.' lalu dia memerhatikan Jimin.

"Sebenarnya aku dan Tinie baru saja pulang dari Dubai. Tinie sudah berisi, jadi di sana dia muntah-muntah terus. Dia juga mengeluh panas. Lalu kau juga tau kalau dia sedikit manja, jadi dia bilang dia mau pulang. Dia rindu ayah dan ibu. Juga papa, mamanya. Aku hanya menurutinya. Sungguh, aku baru kembali semalam!" Jimin menaikkan dua jarinya bersumpah kalau dia tidak bohong.

"Yeobo, nuguya?" Tinie keluar dari sebuah kamar memakai baju kemeja milik Jimin yang mengekspos pahanya. "Omo, Yoon Gi Oppa!"

Yoon Gi menampilkan gummy smile andalannya. "Kau makin cantik," pujinya.

"Hyung!" Jimin langsung protes. "Yah! Tinie, kembali ke kamar!"

"Awas saja kalau kau tidak masuk kerja setelah study tour-ku berakhir. Aku pastikan Tinie akan berpaling darimu!" Ancam Yoon Gi.

"Hyung..., kau tega sekali!" Rengek Jimin.

Chae Rin malah tersenyum lucu melihat keakraban mereka. Ternyata Yoon Gi pun memiliki sisi menggemaskan.

"Yah! Kenapa kau tersenyum?" Bentak Yoon Gi melihat Chae Rin tersenyum.

Seketika garis bibir Chae Rin tertarik ke bawah. "Tidak boleh? Mau mengamcamku dengan bokongmu lagi? Tunjukkan saja kalau begitu!" Chae Rin membuang muka.

Jimin melebarkan matanya mendengar jawaban gadis itu. Tinie keluar lagi dari kamar dengan kaos dan celana panjang. Dia mengambil posisi di samping Jimin.

"Oppa, apa kau ke sini untuk menyuruh Jimin Oppa masuk kerja?" Tinie mengalihkan Yoon Gi.

Kalau Baek Tinie —istri Jimin— tidak menanyakan hal itu, sudah pasti rumah minimalis Jimin akan gaduh.

"Ehm," gumam Yoon Gi. "Tidak ada sekretarisku yang sehebat dia!"

"Bisakah kau biarkan dia berlibur seminggu lagi? Cutinya ada sebulan. Tapi kehamilanku membuat kami terpaksa pulang dari liburan bulan madu kami," ucap Tinie.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang