Chapter 25 - Munculnya Titik Terang

283 31 10
                                    

25 - Munculnya Titik Terang

Chae Rin memikirkan lagi ciuman dengan Yoon Gi tadi. Sebelumnya Chae Rin tidak memikirkan hal ini. Mungkin karena waktu itu Yoon Gi sedikit kasar dan tidak dalam kendali diri sendiri. Chae Rin masih terbayang ketika Yoon Gi menariknya dan menyatukan bibir mereka dengan lembut. Perasaannya sesaat menjadi kacau. Pacu jantungnya cepat dan matanya membesar. Sejujurnya dia tak mampu menolak sentuhan Yoon Gi, dia benar-benar jatuh cinta. Saat itu perlahan ia pejamkan mata dan menikmati titik kehangatan lemah yang disalurkan Yoon Gi. Hanya saja ketika titik hangat itu lepas, perasaannya yang mulai tenang kembali kacau.

Bagaimana tidak? Mereka tak memiliki status. Hak apa berciuman seperti itu? Dalam hati kecil Chae Rin yang jujur; 'Aku ingin lebih. Aku ingin status. Aku ingin dia memiliki perasaan yang sama.' Karena itulah Chae Rin mendadak marah. Kemudian menyesalinya.

Dia seharusnya tidak berharap lebih sebab mungkin ini cinta sepihaknya. Sejak awal harusnya ia sadar bahwa Yoon Gi tak mungkin akan tertarik padanya. Jika Yoon Gi menciumnya seperti tadi harusnya dia senang. Harusnya dia tak marah atau menuntut apa-apa dari Yoon Gi. Chae Rin memutuskan bahwa kelak apa saja yang akan Yoon Gi lakukan padanya jika masih wajar dan tidak mengambil kehormatannya, dia akan menerimanya dengan sukarela. Dia akan sangat bersyukur jika Yoon Gi masih mau menciumnya kelak.

Bodoh, tapi itulah rasa sukanya. Idiot, itulah yang dinamakan manusia jatuh cinta. Tidak logika, itulah cinta.

Kalau Chae Rin terus membayangkan adegan ciuman itu, dia jadi teringat dengan mimpi mabuknya. Rasanya familier dan nyata sekali. Entahlah, Chae Rin sendiri bingung dengan semuanya. Mungkin inilah jawaban jatuh cinta, selalu tidak jelas adanya.

Daripada dia semakin frustrasi memikirkannya, dia pun melanjutkan tulisannya. Setelah menulis beberapa bagian, ia pun mem-publish-nya. Ketika itu dia memeriksa surat pribadi yang diterimanya. Sementara Yoon Gi yang baru selesai mandi menerima notifikasi balasan pesan dari Chae Rin. Semua akun milik Yoon Gi di laptop dan ponsel saling sinkron demi memudahkannya mengatur email.

LChaeRin : Hai, AgustD-ssi. Terima kasih sudah membaca tulisanku. Benar, First Love merupakan pengalaman pribadiku.

Yoon Gi melotot dan membuang handuknya sembarang. Dia juga menerima update cerita yang dia ikuti dari akun Chae Rin. Buru-buru ia baca demi memastikannya sekali lagi.

"Jadi Min Suga ini aku? Astaga! Benar nama samaranku Min Suga! Demi apa dia membuat cerita ini!" Komen Yoon Gi sambil membacanya. Lalu ia pun membalas pesan Chae Rin.

AgustD : Bagus sekali. Dia pasti pria yang keren sekali seperti gambaranmu dalam cerita!

Yoon Gi mendadak seperti anak remaja yang begitu percaya diri. Dia bahkan tidak sadar kalau dia bisa membalas pesan seperti itu.

LChaeRin : Haha, kau tau saja. Dia pria aneh. Kalau kusebutkan namanya kau akan terkejut, kau pasti akan langsung mengenalinya.

"Dia sedang online rupanya!"

AgustD : Benarkah? Siapa dia? Boleh aku tau?

Chae Rin berpikir di tempatnya. Lalu mulai mengetik balasan untuk pembacanya.

LChaeRin : Min Yoon Gi, CEO muda Min Coorp!

Tring! Yoon Gi mendadak degdegan membuka pesan Chae Rin. Ketika namanya tertulis begitu jelas dan lengkap beserta perusahaannya, dia menelan ludah. Lalu seulas senyum simpel memghiasi wajahnya.

LChaeRin : Tolong jaga rahasia ini. Di antara semua pembaca hanya dirimu yang tau. *Emotikon memohon*

Yoon Gi jadi merasa bersalah. Dia membohongi Chae Rin lagi. Tampaknya dia harus menghapus akun ini segera. Kalau kelak dirinya ketahuan, Chae Rin pasti benar-benar akan sangat membencinya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang