Chapter 34 - Tawaran dan Malam Terakhir di Jepang

224 31 2
                                    

34 - Tawaran dan Malam Terakhir di Jepang

Yoon Gi berlari kecil masuk ke dalam pusat perbelanjaan terdekat. Dia langsung ke bagian pakaian dalam wanita. Beberapa nona yang menjaga di sana dan berbelanja memerhatikannya. Tapi Yoon Gi masa bodoh saja. Seharusnya tak ada yang mengenalnya di Jepang, namun kelihatannya dia cukup terkenal atau memang dia punya wajah yang menarik perhatian. Yoon Gi langsung memilih pakaian dalam untuk Chae Rin.

"Ternyata jadi wanita itu repot juga ya. Memilih saja bingung, coraknya terlalu banyak!" Gumam Yoon Gi pelan sambil menggosok tengkuknya.

Dia pun berusaha keras memilih yang terbaik untuk Chae Rin. Yoon Gi bukan tipe pria yang bertele-tele. Dia juga tak bisa terlalu lama. Jadi dia segera memutuskannya. Ketika akan mengambil salah satu bra dan celana dalamnya ada tangan lain yang juga akan mengambilnya. Tanpa segaja atau memang wanita itu sengaja menyentuh tangan Yoon Gi.

"Sunbae!" Serunya sambil memerhatikan wajah Yoon Gi.

Yoon Gi mencipitkan matanya memandang Gyuri. Memang wajah itu familier tapi Yoon Gi tidak ingat kalau dia punya adik kelas yang baru saja memanggilnya.

"Kau tidak ingat padaku?" Tanya Gyuri sambil menunjuk dirinya sendiri. Dia ternganga tidak percaya.

"Kau..."

"Kim Gyuri!" Jawab Gyuri dengan nada kesal.

Benar, Yoon Gi familier karena dia pernah melihat profilnya sebagai anak tiri presdir Lee. Tapi tampaknya Gyuri sangat mengenalnya sampai memanggilnya sunbae.

"Kau benar-benar tidak ingat denganku? Benar juga, kau sangat terkenal waktu sekolah dan penggemarmu banyak. Wajar saja kalau kau tidak ingat salah satu di antaranya," ujarnya sekaligus memberitahu kalau dia adik kelas yang juga mengaguminya ... dulu.

"Ah, mungkin juga!" Jawab Yoon Gi seadanya.

Yoon Gi tampak buru-buru ingin meninggalkan tempat itu serta percakapan yang tidak penting menurutnya.

"Tunggu!" Gyuri menahan tangan Yoon Gi.

Yoon Gi berbalik dengan wajah tidak senang. Dia melepaskan tangannya dengan sedikit kasar.

"Ada apa?"

"Jangan terburu-buru pergi. Kalau kau ingat kembali, sebenarnya dulu kita pernah dekat. Mungkin Sunbae sudah tidak ingat lagi. Tapi kita bisa menbahasnya perlahan—"

"Maaf, tapi aku sungguh tidak sempat untuk hal seperti itu," potong Yoon Gi dan segera berbalik untuk pergi.

"Benarkah? Kau juga tidak sempat jika itu menyangkut Lee Chae Rin dan presdir Lee?" Wajah Gyuri benar-benar terlihat marah.

Yoon Gi seolah tak memandangnya, padahal dia cukup cantik dan terlebih dia yang memulai pembicaraan. Jika dibandingkan dengan Chae Rin, seharusnya Gyuri unggul lebih banyak untuk saat ini. Yoon Gi kembali beebalik dengan mata terpicing menatap Gyuri tidak suka. Untuk sesaat —karena terburu-buru— Yoon Gi lupa kalau Gyuri pasti mengetahui sesuatu. Secara dia adalah putri almarhuma presdir Kim yang kini menjadi anak tiri presdir Lee.

"Apa maksudmu?"

"Ayo kita berbicara dengan tenang!"

Begitulah Yoon Gi terpaksa mengikutinya dan masuk ke dalam mobilnya untuk berbincang. Lumayan hanya di mobil, awalnya Gyuri ingin berbicara di rumahnya dan Yoon Gi menolak keras.

"Jadi apa yang mau kau bicarakan?"

"Waktu itu ada seseorang yang sangat berkuasa di sekolah, kalau kau masih ingat dia bernama Yukito, dia satu angkatan dengan Sunbae. Dia menyukaiku. Aku tidak menyukainya, dia hanya menindas yang lemah. Karena aku menolaknya, dia bersama temannya menahanku ketika pulang sekolah. Membawaku dengan paksa ke gudang belakang sekolah. Sunbae saat itu murid baru, tapi Sunbae menolongku meski pun Sunbae sendirian saat itu. Ketika itu aku jatuh hati, untuk pertama kalinya dan itu berlangsung sampai saat ini. Tapi Sunbae pergi begitu saja setelah menolongku, Sunbae terluka tapi mengatakan kalau Sunbae baik-baik saja. Aku diam-diam mengagumi Sunbae dan mulai menjadi penggemar Sunbae di sekolah. Di Jepang, Sunbae hanya bersekolah selama satu tahun, wae? Padahal—"

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang