Chapter 52 - Persahabatan Wanita

123 15 2
                                    

52 - Persahabatan Wanita

Chae Rin terduduk di lantai kamarnya dan memeluk lututnya sendiri. Ini bukan musim dingin tapi ia merasa sangat dingin. Kata-kata Jimin masih terngiang di telinganya.

'Yoon Gi amnesia.'

"Pantas saja dia seperti itu." gumam Chae Rin.

Sejujurnya Chae Rin merasa lebih tenang setelah mengetahui kondisi Yoon Gi. Setidaknya dia tidak begitu kasihan. Begitulah pikirnya. Tapi tetap saja dia merasakan sesak di dadanya. Memilih Christian memang tindakannya yang sengaja. Dia kembali melihat berkas dari Christian yang sedikit mencurigakan. Kepala Chae Rin menjadi sakit.

"Aku pasti terlalu banyak menangis." gumamnya.

Mendadak ia merindukan Yerin. Dia tidak tahu apakah sahabatnya yang dulu masih bersedia menemuinya. Setelah kepergiannya ke Jepang, dia tidak lagi menghubungi siapa-siapa termasuk Yerin. Padahal saat ia berada di rumah sakit dulu, Yerin lah yang membujuk dan merawatnya. Dia malu untuk menemui temannya lagi. Sekarang selain Taehyung dan Ayahnya, dia tidak memiliki siapa-siapa lagi.

Setelah pertemuan itu, Yoon Gi kembali dan menghadap Ayahnya. Dari luar ruangan Jimin bisa mendengar teriakan Presdir Min yang marah besar.

"Kemana kemampuanmu yang dulu hah?"

"Presdir Min, aku sudah berusaha."

"Lalu bagaimana sekarang?"

"Aku juga tidak tau."

"Jawaban apa itu!?" Presdir Min bangun dengan urat-urat yang menegang.

Lantas Presdir Min memejamkan matanya dan kembali duduk dengan tenang. Dia tak bisa terlalu kasar pada Yoon Gi. Dia takut itu akan mempengaruhi kesehatan Yoon Gi. Lagi pula ini bukan salah Yoon Gi.

"Sudahlah, kembalilah dan pikirkan bagaimana menutupi kerugian perusahaan."

Yoon Gi kembali dan duduk bersandar di kursinya. Dia mendengar percakapan Jimin dengan Chae Rin. Dia juga melihat gadis itu menangis dan tangannya terluka lagi. Yoon Gi tahu Chritian sangat licik. Pasti dia tengah merencanakan sesuatu. Yoon Gi tidak mau menebak. Dia hanya ingin melindungi Chae Rin, maka dari itu dia perlu mencari tahu rencana Christian datang ke Korea dan merebut proyek yang sama. Yoon Gi menekan pelipisnya, gawatnya Chae Rin juga terlibat kali ini. Ketukan pintu kantor Yoon Gi membuatnya segera duduk tenang. Jimin memasuki ruangan itu dan langsung duduk di sebrang Yoon Gi.

"Mau berusaha untuk yang terakhir kalinya? Kontraknya belum ditandatangani."

"Caranya?"

Jimin menghela nafas panjang. Benar juga, mengatakan lebih mudah ketimbang melakukannya.

"Biarkan aku berpikir."

"Pergi saja sana kalau tidak bisa memberikan solusi apa-apa."

Ponsel Jimin pun berdering. Dia tersenyum melihat nama di layar. Dia berbincang singkat dan mematikan panggilan itu.

"Hoseok?"

Jimin mengangguk. "Ada reuni kecil-kecilan, Jungkook juga akan datang. Nam Joon juga akan ikut. Mau bergabung?"

"Tempat lama?"

"Benar! Sekalian melepas penat bukan ide buruk. Mana tau mereka bisa memberi masukan untuk kita."

"Akan kupertimbangkan."

Jimin bangun dan langsung mendekati Yoon Gi. Ditariknya dengan sedikit paksa.

"Ayo ikut saja. Tapi aku tidak akan membiarkanmu minum alkohol."

Dengan paksaan Jimin akhirnya Yoon Gi ikut ke Yes!21! Club. Kamar VIP yang mereka pesan masih saja sama. Yoon Gi duduk di bar stool dan tidak ikut ke ruangan. Dia bilang kalau dia ingin sendiri sebentar. Jimin menurut saja, dia juga ingin membicarakan tentang Chae Rin dan kejadian hari ini.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang