Chapter 44 - Kebenaran

118 13 0
                                    

44 - Kebenaran

Satu bulan, selama itu Yoon Gi tidak memberi kabar. Chae Rin teramat merindukan sosok itu. Terasa bagai bertahun-tahun lamanya dan Chae Rin bersabar menunggu dengan setia. Yoon Gi baru saja kembali ke Korea, berita tentang putri presdir Lee, Kim Taehyung atau dirinya tidak begitu hangat lagi. Dia tidak bertujuan untuk membuatnya kembali memanas, tentu saja. Makanya dia pulang secara diam-diam dan berhati-hati di bandara.

Satu hal yang ada di kepala Yoon Gi, segera menemui presdir Lee. Sementara hatinya merindukan Chae Rin dan mengkhawatirkannya. Syukurlah kalau Jimin membawanya ke rumah sehingga dia punya teman baru. Itu melegakannya, sedikit. Satu hal lain yang mengganggunya, kondisi perusahaannya.

"Hyung, aku temani ya?" Jungkook tidak mau Yoon Gi bertindak gegabah karena selain file kasus kematian Yoon Sina, ada file lain yang membuat Yoon Gi marah.

"Aku harus bicara 4 mata dengannya, Jung. Tenang saja, aku tidak akan bertindak gegabah. Kau ingat kan kalau Chae Rin itu masih putri kandungnya?" Yoon Gi membalas dengan nada bercanda tapi serius di waktu yang sama.

"Kalau begitu, aku pulang dan beristirahat. Kalau perlu bantuan segera hubungi aku, Hyung."

"Gomawo Jungkook-ah!"

Yoon Gi memegang erat map coklat berisi copy-an berkas yang berhasil di dapatnya. Jimin sudah menunggunya dan mengantarnya ke tujuan.

"Kau yakin untuk masuk sendiri?"

"Tentu saja!"

Yoon Gi segera turun tanpa memperpanjang percakapan tidak perlu. Dia masuk ke perusahaan LeeInternasional.

"Aku mau bertemu presdir Lee."

"Anda sudah membuat janji?"

"Katakan padanya kalau Min Yoon Gi mencarinya. Oh ya, kau juga harus memberitahukannya kalau aku membawa hadiah yang mengejutkannya!"

Si penerima tamu itu langsung melenggang pergi, masuk ke dalam kantor bertuliskan Presdir lalu kembali beberap saat setelahnya.

"Silakan masuk!" katanya mengijinkan Yoon Gi melanjutkan langkahnya ke dalam kantor ayah Chae Rin.

Pria paro baya itu terlihat sudah menantikan kedatangannya. Dia sudah duduk di sofa kantor dengan meja yang hanya tersuguh dua cangkir teh panas. Uap masih mengepul di atasnya, membuat Yoon Gi tidak segan duduk di hadapan presdir Lee.

"Hadiah seperti apa yang kau siapkan setelah menghilang 1 bulan lamanya, Min Yoon Gi-ssi?"

Yoon Gi tersenyum penuh kemenangan. "Aku membawa surat peninggalan ibu Chae Rin yang sudah kau sembunyikan selama ini. Secepat mungkin misi terakhir yang kau berikan akan selesai. Chae Rin akan kembali ke sisimu dan saham atas namamu pada perusahaanku tolong kembalikan."

Gantian presdir Lee yang merasa terhibur dengan perkataan Yoon Gi dan tersenyum sinis. "Saham perusahaanmu tidak lagi berharga! Aku tidak mau mengingkari janjiku pada ibu Chae Rin." tatapan presdir Lee menajam. "Jangan coba-coba kau bongkar itu pada Chae Rin. Aku punya cara lain agar dia kembali ke sisiku!"

"Cara lain? Menginjinkan Chae Rin menikah denganku?"

Presdir Lee menggeram, dia mengepalkan tangannya kuat. "Dengar—"

"Kaulah yang seharusnya mendengarku saat ini, Presdir Lee," potong Yoon Gi berani, dan penuh penekanan pada setiap katanya.

Brak! Presdir Lee memukul meja hingga gelas teh terguncang dan menumpahkan sedikit isinya. Yoon Gi ikut menajamkan tatapannya.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang