Chapter 46 - The Wedding Day

161 12 0
                                    

46 - The Wedding Day

Pernikahan ditetapkan 1 bulan ke depan, masih terasa seperti mimpi. Waktu pun sedikit mepet untuk mempersiapkan segalanya. Namun bukanlah sebuah masalah besar. Yoon Gi melepaskan kursinya, memulai usahanya dari nol bermodalkan sedikit simpanannya. Orang rekrutan pribadinya yang bekerja langsung dibawah kepimpinannya kini secara resmi bergabung dalam usaha barunya. Selain mengikuti jejak ayahnya pada bidang fashion, Yoon Gi juga memulai di bidang musik dengan membuka sebuah entertaiment kecil-kecilan. Di tengah kesibukan memulai semua hal itu, dia membagi waktu untuk menemani Chae Rin melakukan reservasi gedung, dan lain-lain. Semua berjalan begitu lancar akhir-akhir ini.

Beruntung teman-teman Yoon Gi bersedia membantunya, setiap jam istirahat mereka akan ke tempat Yoon Gi sementara Yoon Gi memanfaatkan jam istirahat itu untuk mengurus pernikahannya yang semakin dekat. Jimin sebenarnya ingin mengikuti Yoon Gi, namun Yoon Gi begitu khawatir jika perusahaan tidak berjalan semestinya. Bagaimanapun juga Jimin sudah mengikutinya cukup lama, banyak tentang perusahaan yang diketahui Jimin. Jika ada masalah, Jimin pun sudah terbiasa mengatasinya. Itulah mengapa Yoon Gi memohon agar Jimin tetap berada di sana. Kalau Nam Joon, dia memang sudah bekerja di perusahaan itu bersama Ayah Yoon Gi untuk waktu yang lebih lama daripada Jimin.

Yoon Jin mendapatkan posisinya kembali. Apa yang ia inginkan sudah ia dapatkan, maka ia pun muncul di publik dan meminta maaf soal video Yoon Gi yang diakuinya disebar oleh orangnya. Entah dari mana ia mendapatkan kambing hitam, salah satu bawahannya tiba-tiba mengaku sebagai orang yang memanipulasi video. Nama Yoon Gi dan Chae Rin pun kembali bersih setelah adanya klarifikasi itu.

Sementara Presdir Lee juga mengurus masalah yang disebabkan olehnya. Ia membuka pers, meminta maaf karena pernikahan dengan Taehyung hanyalah maksudnya seorang, purtrinya Lee Chae Rin belum menyetujuinya. Tentang Taehyung yang mencium Chae Rin juga dikatakan hanya untuk menghindari pertanyaan tidak penting kala itu.

Seperti itulah waktu berlalu, demikian cepatnya hingga hari pernikahan tiba. Yoon Gi merasa semua rasa lelahnya sangat pantas. Semua berjalan dengan sangat baik, perusahaan barunya, juga hubungannya. Yoon Gi mengunjungi ruang hias Chae Rin, menemukan sosok yang akan segera menjadi istrinya. Pria itu tak mampu menyembunyikan kebahagiaannya. Senyum manis itu terpatri jelas.

"Cantik," pujinya.

Daripada pujian, Chae Rin lebih berharap sekali saja sebelum menikah Yoon Gi mengatakan bahwa dia mencintainya. Sampai hari ini, Chae Rin belum pernah mendengarkannya. Saat itu Yoon Gi mendadak mendapatkan surel yang langsung ia buka.

"Yoon..,"

"Ehm?" gumam Yoon Gi sambil memeriksa email yang baru saja masuk ke ponselnya.

"Yoon," sekali lagi Chae Rin memanggil namanya dengan nada sebal.

Yoon Gi terlihat serius membaca isi surel tersebut. Namun nada kesal Chae Rin membuatnya langsung mengerti dan segera menyimpan ponselnya. Isi surel itu mengubah wajah ceria Yoon Gi menjadi serius. Tak ingin ketahuan oleh Chae Rin dan membuat mempelainya risau, Yoon Gi kembali tersenyum.

"Ya, apa?"

"Aku mencintaimu," ungkap Chae Rin.

Yoon Gi terkekeh, "Aku juga."

Benar juga, Yoon Gi tidak pernah mengatakan itu sebelumnya. Belum pernah membalas rasa itu secara terang-terangan. Kali ini seharusnya sudah boleh. Sebentar lagi mereka suami-istri, meskipun jika nanti semua terbongkar, setidaknya Chae Rin sudah istrinya dan dia akan lebih mudah mengatasinya.

"Aku juga apa?" senyuman Chae Rin akhirnya mengembang seperti permen kapas yang manis.

"Mencintaimu!" Yoon Gi pun mengecup singkat puncak kepala Chae Rin.

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang