Duapuluhdelapan : Polaroid

2.4K 135 0
                                    

Selang 5 menit Brian sudah memparkirkan mobilnya di tempat parkiran Cafe depan sekolahnya.

Mereka berdua jalan bersama kedalam Cafe, tapi Clara malah diam memilih tidak berbicara apapun dan itu membuat Brian merasa ada yang aneh.

"Kamu mau pesen apa?" Tanya Brian yang duduk berhadapan dengan Clara yang kaya nya sedang dalam kondisi badmood.

"Cheesecake, sama Milo dinasaurus." Ucap Clara dan Brian mengangguk dan mulai menyebutkan pesanannya kepada pelayan perempuan yang menghampiri mejanya.

"Baiklah Mas, tunggu pesanan datang. Terimakasih." Ucap sang pelayan lalu pergi dari hadapan mereka.

"Kamu kenapa?" Tanya Brian sambil memegang kedua tangan Clara, "Apa aku buat salah?" Tanyanya.

Jadi cowo gak peka banget sih!
Salah lo banyak. Gak sadar apa!

"Nggak. Lagi capek aja jadi Badmood deh." Ucap Clara dengan senyumnya.

Matanya mulai menelusuri penjuru Cafe ini, Cafe yang minimalis dan dinding samping pintu utama terdapat mading yang menempelkan banyak Foto Polaroid setiap wajah orang yang pernah mengunjungi cafe ini.

"Selamat menikmati, kami ada penawaran untuk memfoto setiap pelanggan dan menempelkannya di mading Cafe ini untuk menjadi dokumentasi. Apakah anda ingin?" Ucap Sang Pelayan dengan ramah.

Clara mengangguk antusias lalu Sang Pelayan pun mengambil sebuah kamera polaroid berwarna biru laut itu.

"Brian senyum dong!" Perintah Clara dan mau tak mau Brian tersenyum dengan lesung pipi yang menonjol.

!!!

"Terimakasih atas foto nya, dan silahkan nikmati pesanan kalian. Permisi." Ucap Sang Pelayan sambil membawa satu foto Polaroid lalu menempelnya di mading Cafe.

Dan satu Foto nya lagi ada di tangan Clara, "Lucu tau gak!!!" Ucap Clara gemas lalu memasukan foto nya ke dalam tas.

Brian hanya tersenyum lalu mulai memakan pesanannya. "Padahal aku belum pernah ke Cafe ini." Ucap Clara.

"Tapi... makasih ya udah mau ngajakin aku kesini." Tambah Clara, "Kamu itu udah kaya Handphone aku, yang selalu aku butuhin." Ucap Clara dengan tawanya.

Brian malah mencubit kedua pipi Clara, "Dasar ya! Aku di anggap Handphone!"

×××

Clara pulang ke rumah nya dengan wajah berbinar, besok sekolah akan mengadakan pensi dan Clara harus berani menyumbangkan suaranya.

Featuring sama Brian bikin nyali Clara jadi menciut, pengen ngebatalin tapi gak bisa soalnya Brian udah mendaftarkan dirinya ke panitia pensi.

"Assalamualaikum." Ucap Clara sambil masuk ke dalam rumah, tidak ada siapa-siapa dan sepi.

Asisten Rumah Tangga Clara sedang pulang kampung karena anak nya terkena penyakit demam berdarah. Yuki? Mungkin lagi jalan sama pacarnya.

Clara menaiki tangga menuju kamarnya yang ada di lantai dua. "Oh iya gue lupa." Ucap Clara sambil merogoh tasnya dan mengambil satu foto polaroid tadi.

Lalu Clara mengambil satu Figura kecil yang bertumpuk di lacinya, "Yang ini terlalu besar."

Lalu Clara mengambil yang berwarna merah, "Ini terlalu kecil."

Clara mulai mencocok-cocokan Figura-figura itu untuk fotonya dan Brian, hingga akhirnya jatuh pada Figura berwarna coklat.

"Ini baru keren." Ucap Clara sambil menyimpan Figura foto nya di atas nakas dekat lampu tidurnya.

Return In Feelings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang