Tigapuluhenam : Mantan

2.4K 138 0
                                    

Naya : kasian ya lo. Jones. Jalan2 sendiri wkwk!

Clara : ih kata siapa gue sendiri?

Naya : halah ngaku aja. Gue lg jalan sama Atha😶

Clara mengetikan balasan untuk Naya yang berisi ;"Gue lagi jalan sama Mantan."

Brian yang melihat Clara sibuk dengan ponselnya langsung melihat isi layar ponsel Clara.

Brian langsung merebur ponsel Clara dan menggeleng-gelengkan kepalanya, "Kita ini temen." Ucap Brian lalu menghapus kata Mantan jadi Temen lalu mengirimnya ke Naya.

Clara hanya diam, "Malu gue." Batin Clara.

"Cewek cantik kaya lo gak pantes dijadiin mantan. Tapi cocoknya jadi pendamping hidup." Ucap Brian sambil menyerahkan ponsel yang di pegang nya ke Clara.

"Dan lo tau? Gue ini masih ngerasa kita masih pacaran. Bahkan sampai saat ini gue masih jatuh cinta sama lo." ucap Brian.

Brian hanya tersenyum simpul sebelum mengalihkan pandangannya ke lurus kedepan. Rasa gugup kini menyambar kedua nya.

"Lo mau makan... apa?" Tanya Brian tiba-tiba membuat Clara mengalihkan perhatiannya dari seseorang yang tak asing dimatanya ke arah Brian.

"Gue kaya nya mau beli kebab aja sama ice cappucino." Tunjuk Clara ke arah sampingnya yang terletaknya sebuah stand kecil menjual makanan ringan.

Lalu Clara memesan pesanannya dan memesan pesanan untuk Brian. "Makasih mas." Ucap Clara ramah setelah memberikan uang bayarannya.

Clara bingung akan memakan makanannya dimana?, "Hmm Ra, makan nya sambil duduk disana aja." Ucap Brian menunjuk sebuah kursi panjang yang terletak di samping toko bunga.

"Oh oke lah." Ucap Clara dan mereka berdua duduk disana.

"Lo suka banget ya sama Kebab?" Tanya Brian sambil meminum minumannya.

"Kalo lagi mau sih, nggak terlalu sering." Ucap Clara sambil memakan kebabnya.

Brian terus menatap Clara dari samping yang sedang mengunyah makannya dengan nafas teratur.

Aku jatuh cinta di setiap hembusan nafasmu, berkali-kali sampai lupa bahwa aku hanya manusia yang tidak kamu inginkan.

×××

Clara turun dari motor Brian dengan gemetar, Brian memberhentikan motornya di halaman rumah Oma Wati bukan depan rumah Oma Risma.

"Gue simpen motor dulu. Nanti baru anterin lo sampe gerbang rumah Oma Risma." Ucap Brian sambil meletakkan helmnya di atas motor.

Clara hanya mengangguk lalu di antar oleh Brian menuju rumah sebelah. Kaya nya aktivitas mereka mirip lagu dangdut.

Lima langkah dari rumah.

"Lo istirahat ya. Besok kita main lagi... kalo lo mau sih." Ucap Brian sambil menggaruk tengkuknya.

Clara hanya mengangguk, "Iya. Gue masuk dulu." Ucap Clara, sekarang jam menunjukkan pukul 4 sore.

Brian hanya tersenyum lalu kembali ke rumah Oma Wati untuk membersihkan tubuhnya.

"Clara pulang!" Ucap Clara sambil melepas sneakers nya. "Oma kemana ya?" Ucap Clara saat tidak melihat Oma ada di kursi kesayangannya sambil menonton TV.

"Bi... Oma kemana?" Tanya Clara saat Bi Nunik melewati Clara.

"Anu neng, Oma lagi ke rumah sebelah." Ucap bi Nunik lalu permisi untuk melanjutkan pekerjaannya.

Clara sempat berpikir, Oma pergi ke rumah Oma Wati yang selaku nenek Brian atau ke rumah tetangga sebelahnya lagi yang baru saja melahirkan.

"Kemana ya?" Batin Clara sambil menaiki tangga untuk ke kamarnya. Clara membuka pintu balkon sedikit agar angin diluar bisa menembus kamarnya.

"Oh iya kimono gue." Rutuk Clara lalu membuka pintu balkon lebar-lebar dan mengambil kimono yang menggantung di jemuran kecil yang ada di balkon.

Clara mengalihkan pandangannya pada halaman rumah Oma Wati, disana dia melihat Lara sedang menyiram tanaman seperti biasa, Clara yakin bahwa Lara sangat menyukai bunga.

Dan Clara menemukan Oma sedang meminuh teh bersama Oma Wati di teras sambil berbincang-bincang.

Clara masuk ke dalam lalu menutup pintu balkonnya hingga menyisakan sedikit ruang lalu pergi ke kamar mandi.

×××

Brian mengeringkan rambutnya dengan handuk sambil berjalan ke dapur untuk mengambil minuman, "Abang ih! Airnya jatuhkan ke buku gue!" Rutuk Lara yang saat itu sedang tengkurep di lantai sambil menulis apalah di kertas HVS.

"Oh Sorry, gue gak ngeliat ada semut di lantai." Ucap Brian dengan kekehannya lalu kabur ke dapur sebelum mendapat amukan hebat dari sepupunya.

"ABANG!!! SIALAN LO!!!"

Brian mengambil botol di dalam kulkas yang berisi air dingin lalu menuangkannya dalam gelas.

"Kok jadi inget Clara ya?" Gumam Brian sambil tersenyum mengingat kebersamaan nya tadi. Apalagi saat Brian berkata bahwa perempuan seperti Clara tidak patut dijadikan Mantan.

Clara tidak tahu bahwa saat itu Brian gugupnya bukan main! Debaran di dadanya selalu memberontak. Brian menaruh gelasnya di atas meja makan lalu berjalan menghampiri jendela yang letaknya di samping wastafel untuk mencuci piring.

Brian bisa melihat kalau Clara sedang menjemurkan handuk di jemuran kecil. Di balkon kamarnya.

Brian langsung berlari ke atas menuju kamarnya. Dan saat Brian ada di undakan tangga Brian mendengar teriakan melengking dari Lara.

"ABANG!!! LO INJEK HP GUE!!!"

mampus! Rutuk Brian dalam hati.

Masa bodoh dengan Lara sekarang Brian ingin menemui Clara di balkon kamarnya. Brian membuka pintu kamarnya lalu menutupnya kencang dan membuka tirai balkonnya dan membuka pintu balkonnya cepat.

"Eh...?" Clara menghentikan aktivitasnya karena melihat Brian yang tiba-tiba ada di seberangnya.

Brian hanya mampu memberikan cengiran konyolnya sambil berkata, "Hai? Habis mandi ya?" Tanya Brian.

Clara menjemurkan handuknya lalu mengangguk, "Iya. Emang kenapa?" Tanya Clara.

Brian menggeleng cepat, "Nggak nanya doang." Brian mengikuti aktivitas Clara tadi ; menjemur handuk.

"Besok... lo ada acara gak?" Tanya Brian sambil memasang wajah membutuhkan sebuah jawaban dari perempuan yang amat ia rindukan.

"Kaya nya gak ada. Selain beresin kamar sama beresin ruang keluarga yang di pake gue nangis kejer nonton kaset drama cinta. Hehe." Ucap Clara dengan cengiran yang menurut Brian sih gemes.

Brian tersenyum simpul lalu berkata, "Besok malem jam 7 kita jalan yuk? Kata Lara ada pasar malam disini. Kaya nya seru." Ucap Brian.

Clara tampak berpikir sebentar sebelum pada akhirnya dia mengangguk, "Boleh deh." Ucap Clara menyetujui.

"Kaya nya gue harus ke dalem dulu deh. Udah mau magrib nih." Ucap Clara saat melihat bahwa Oma nya sedang berjalan pulang dan matahari sudah menyipratkan warna jingganya.

"Oh iya. Dah Ra." Ucap Brian sebelum Clara menutup gorden balkon kamarnya.

"Kaya nya jantung gue bermasalah nih. Kenapa coba deket sama Brian efek nya gini banget? Padahalkan gue sama Brian mmm... udah jadi mantan?" Gumam Clara sambil memegang dadanya yang berdetak.

Clara mengintip ke arah kamar Brian lewat celah kecil di antara gorden warna ungu milik Clara. Brian sedang menutup balkonnya lalu menutupnya dengan gorden warna orange nya.

///

Yg kelas 12 semangat USBN yee;v

#Salamdariadikkelas😂🌸

Btw jangan lupa Vote sama Comment nya! Biar nambah semangat gua nya😂❤💕🌻

Return In Feelings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang