Brian mengerjapkan matanya berkali-kali, jam sudah menunjukkan pukul 10 siang. Brian jadi tidak sabar akan jawaban yang akan di berikan Clara.
Brian segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang bau.
Setelah mandi Brian turun ke bawah dan melihat Lara sudah menatapnya tajam, "Gantiin Hp gue." Desisnya seperti ular.
Padahal Brian sudah mendapatkan kiriman dari Mamahnya, "Yaudah sini mana Hp lo." Pinta Brian.
Gara-gara Brian drunk dia jadi di potong uang jajannya.
Lara bersorak kegirangan lalu memberikan ponselnya, "Sekarang ya Abang. Gue tunggu." Ucap Lara lalu berlalu menuju kamarnya.
"Cih," Brian hanya mendecih lalu pergi ke teras, "Gue harus benerin ini kemana? Gue kan gak tau konter yang bagus." Gumamnya.
"Moka!!!" Teriakan itu membuat Brian mengalihkan pandangannya. Ternyata Alya yang sedang mengejar kucingnya.
Moka masuk lewat celah pagar rumah Brian, "Yah Moka." Ada nada kecewa saat perempuan itu melihat kucingnya lagi-lagi bermain bola Brian.
"Heh kenapa lo diem disana?" Tanya Brian saat melihat Alya memasang wajah melasnya di balik pagar itu. Kaya orang di penjara.
"Kucing gue kok demen kesini mulu sih." Itu bukan pertanyaan melainkan pernyataan.
"Karena cucu yang punya rumah ini ganteng." Ucap Brian dan sukses membuat Alya mendengus kesal.
"Lo itu... ke PeDean banget deh." Ucapnya dan Brian hanya mengedikkan kedua bahunya.
Alya menatap kucingnya itu nanar, Brian sedikit kasihan juga sih sama cewek itu. "Lo tau konter yang bagus gak disini?" Tanya Brian pada Alya.
"Lo nanya ke gue?" Tanya Alya sembari menunjuk dirinya, meniru gaya Brian tempo hari. Brian hanya mengangguk.
"Ada. Di depan kompleks. Tapi mahal. Tapi bagus. Kalo gue ikut gue bisa nawar. Soalnya kan yang punya konter bogoh sama gue." Ucap Alya.
"Kebeneran banget Mamah ngirim uang kecil. Masa iya harus minta nih cewek buat nawar. Tapi gapapa sih." Batin Brian.
"Bisa anterin gue gak?" Tanya Brian dan Alya menggeleng. Dan Brian jadi gregetan.
"Nggak. Eh boleh sih tapi ada syaratnya." Ucapnya dan Brian menghela nafasnya malas.
"Iya apa?" Tanya Brian.
"Gue mau. Bola lo buat Moka." Ucapnya antusias. Brian hanya bisa melongo keheranan.
"Cuma itu?" Tanya Brian. Dan Alya hanya mengangguk. Brian terkekeh dalam hati merutuki kebodohan Alya.
"Iya bentar gue ambil bolanya sama kucing lo." Ucap Brian lalu mengambil Moka yang lagi anteng dan gak sadar ada cogan.
Alya masuk ke dalam rumah Brian lalu mengambil alih Moka, "Tunggu sebentar gue ambil motor ya." Ucap Brian.
"Eh! Mau ngapain ngambil motor?" Tanya Alya bingung.
"Kan kita mau ke konter Alya." Ucap Brian heran.
Alya langsung menggeleng, "Kita jalan kaki aja. Gak usah pake kendaraan. Gue kasian sama Moka nanti kalo naik motor bulunya terbang. Nanti botak dia." Ucap Alya keukeuh.
Bego. Hanya satu kata yang bisa mendeskripsikan bagaimana sikap Alya. "Jauh gak sih?" Tanya Brian saat mereka berjalan di trotoar.
"Lumayan." Ucap Alya sambil menggendong Moka.
"Lumayan jauh." Timpal Brian kesal.
Alya malah menatap nya tajam, "Lumayan itu bukan lumayan jauh bukan juga lumayan deket tapi lumayan itu sedeng aja." Ucap Alya kesal juga.
![](https://img.wattpad.com/cover/98964143-288-k88706.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Return In Feelings✔
Novela JuvenilBrian si tukang bully jatuh cinta pada Clara yang sering dia bully. Tapi Brian menyembunyikan perasaannya dihadapan ketiga temannya. Gimana caranya Brian bertahan dan berjuang? Completed✔