Sebelas : Disiram Terigu Bareng Brian

4.2K 225 6
                                    

Clara tidak bisa mengehentikan senyumnya, sejak kejadian sepulang sekolah tadi. Pertama ; sepedanya kembali dan kedua ; Clara memboncengi Brian.

Tapi kenapa Clara senang? Padahal Clara sangat membenci Brian karena sering membullynya. Apa jangan-jangan perasaan benci itu hilang tergantikan dengan cinta?

Brian emang jago modus dan bikin Clara jadi gini. Sok-sokan senyum, baik di depan Clara padahal kalo sama temennya hanya senyum miring dan keonaran yang Clara lihat.

"Ngapain sih mikirin si kecoak." batin Clara, lalu menaiki kasurnya dan tertidur.

×××

Pagi ini Clara bangun lebih tepat dan tidak takut kesiangan. Sepedanya sudah kembali dan ini sangat membahagiakan.

Clara menyibak selimutnya lalu merentangkan kedua tangannya, lalu tersenyum saat melihat pemandangan komplek di bawah sana.

Clara mengambil handuk lalu memasuki kamar mandi.

Clara turun ke bawah setelah merapikan penampilannya. Disana sudah ada Yuki dengan celana jeans, kaos abu di lapisi flanel berwarna merah.

"Ra, kok sepeda lu ada lagi?" tanya Yuki.

"Kepo aja lu." ketus Clara.

Yuki memutar bola matanya, "Gak inget pas susah nyamperinnya ke gue?"

Clara langsung cengengesan, "Iya maap." ucapnya dan menata rambutnya sedemikian rupa.

"Novel nya mana Ra?" tanya Yuki menagih janji Clara.

Clara langsung melotot, bisa-bisanya dia lupa, "Pulang sekolah gue mau ke gramed kok. Tenang aja." ucap Clara.

Clara lalu berlari keluar dan menghampiri sepedanya keluar dari rumahnya.

"MODUS MULU LO!"

Itu adalah teriakan Yuki, untung saja Clara cepat-cepat keluar dari rumah sebelum kena jitakan dahsyat dari Yuki.

Clara menganyuh sepedanya dengan slow memperhatikan jalanan yang padat, langit cerah, angin sepoi-sepoi, orang yang berlalu lalang di trotoar, ibu-ibu nyiram tanaman, dan orang yang sedang menatapnya.

"Brian!" pekik Clara pelan saat melihat Brian sedang menatapnya di dalam mobil yang sedang berhenti karena lampu merah.

Clara langsung menganyuh sepeda nya cepat dan sampailah dia di sekolah tercintanya. Clara buru-buru memarkirkan sepedanya.

Clara berlari sepanjang koridoor menuju kelasnya, entah mengapa Clara sangat takut melihat Brian. Jantungnya pun berdebar lebih kencang dari biasanya.

"Oh god, help me."

Naya yang baru datang heran saat melihat Clara sedang ngos-ngosan sambil memegang dadanya.

"Lo kenapa?"

Ucapan Naya membuat Clara menoleh kan kepalanya ke arah Naya lalu menggeleng.

"Di kejar setan?"

Clara menggeleng lagi.

"Haters?"

Clara menggeleng lagi.

"Fans?"

Clara menggeleng lagi.

"Di kejar sama orang yang suka sama lo?"

Clara menggeleng lagi, "Mana ada yang suka sama gue!?" pekik Clara kesal pada temannya.

Naya hanya cengengesan lalu menaruh tasnya di meja di hadapan Clara.

"Terus kenapa?" tanya nya. Lagi.

Return In Feelings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang