Empat : Teman Baru

5K 297 1
                                    

Ronald datang dengan membawa paper bag yang berisikan setoples cookies buatan Mamanya dan kesukaan Clara. Saat datang ke rumah Clara Ronald tidak melihat Kakak Clara melainkan menemukan Mbak Tati--> pembantu di rumah Clara.

"Mbak, Clara nya ada?" Tanya Ronald, dan Mbak Tati menganngguk.

"Ke atas aja Den Ronald." Ucap Mbak Tati lalu pergi kedapur.

Ronald menaiki tangga demi tangga untuk mencapai kamar Clara, di depan pintu kamar Clara ada sebuah tulisan 'Clara Bedroom' yang dihiasi berbagai sticker lucu.

Ronald mengetuk pintu kamar Clara lalu pintu pun terbuka dan nampak lah wajah sumringah Clara. "Lama amat lu Ron, daritadi nungguin." Ucapnya.

Lalu menutup pintu kamarnya, sedangkan Ronald duduk di sofa yang ada di dalam kamar Clara sambil memainkan ponselnya. Sedangkan Clara sibuk memakan cookies nya sambil mematikan laptopnya.

Clara menghampiri Ronald lalu duduk di sebelahnya, Sofa itu menghadap ke arah Balkon dan pintu balkon terbuka hingga angin bebas menerobos kedalam kamar Clara.

"Ron, di kelas gue ada murid baru cewek, dia ngajak temenan. Kira-kira gimana respon lo?" Ucap Clara memulai pembicaraan yang sedari tadi ingin di bicarakan.

Ronald langsung mengalihkan perhatiannya pada Clara, "Bagus dong, jadiin temen lo aja." Ucapnya.

"Ya... gue coba aja deh." Ucap Clara walau ragu.

"Kalo Brian gimana? Masih gangguin lo?" Tanya Ronald dan Clara mengerucutkan bibirnya.

"Pas tadi di sekolah aja dia jail sama gue nempelin permen karet di kursi gue ya alhasil rok gue jadi kotor susah lagi di bersihinnya." Ucap Clara dan Ronald hanya tertawa.

Tapi Clara malah ingat pada Jaket Brian yang berada di dalam lemarinya. Clara lalu menoleh ke belakang melihat lemarinya lalu menoleh lagi ke depan.

"Brian emang nggak kapok ya." Ucapnya dan Clara hanya nyengir.

"Emang siapa murid barunya?" Tanya Ronald.

"Naya. Naya Rachelia." Ucap Clara dan Ronald hanya mengangguk.

"Nggak terlalu buruk buat lo berteman sama dia." Ucap Ronald dan Clara hanya mengangkat kedua bahunya.

Lalu keduanya pun hening menatap lurus ke depan, ke arah pemandangan sunset di sore hari yang indah.

×××

Brian mengerjai Dio dengan menempelkan kertas yang bertuliskan 'Aku Jones. Gebetin dong' ke punggung Dio. Sedangkan Dio tidak sadar karena sedang berbicara dengan Davin. Davin hanya menahan tawanya saat melihat Brian mengerjai Dio.

"Nyesel gue pacaran sama cewek itu, yang lo tawarin." Ucap Dio pada Davin.

"Yang mana?" Tanya Davin sambil memakan baksonya.

"Si Luna. Matre banget yaudah gue putusin." Ucap Dio dan Davin hanya mengangkat kedua bahunya acuh.

"Cewek kerdus lo pacarin. Kayak gak laku aja." Ucap Leo dan Brian mengangguk.

Brian melihat Clara memasuki kantin bersama seorang perempuan yang sepertinya murid baru.

"Eh eh ada murid baru, cakep etdah sekelas sama si cupu." Ucap Leo dan Davin melongo.

"Mana?" Tanya Davin lalu Leo menunjuk pada meja kantin di tengah.

"Si cupu?" Tanya Dio terus menatap kesana.

"Iya. Di sebelahnya murid baru, dia temenan sama si cupu." Ucap Leo dan Brian lalu mengalihkan perhatiannya pada Meja Clara.

"Gebetin sono." Ucap Davin pada Dio dan Dio hanya nyegir.

Brian terus memperhatikan Clara, senyum andalannya tersungging di bibirnya, Clara sedang memakan Mie ayam nya sambil sesekali mengobrol dengan temannya.

"Clara udah punya temen sekarang selain Ronald, baguslah jadi gak usah tiap hari sama Ronald." Batin Brian.

Clara memakan Mie ayamnya bersama Naya, sekarang mereka berdua sudah berteman berkat Ronald.

"Pelajaran ke lima pelajaran siapa Ra?" Tanya Naya sambil memakan Kwetiau nya.

"Sejarah," ucap Clara, terdengar desahan malas dari Naya.

"Pasti suntuk di kelas." Ucapnya dan Clara mengangguk setuju.

"Nggak apa-apa di depan kita kan ada si kembar gembrot. Jadi kita bisa tidur kan kehalangin si kembar." Ucap Clara dan mereka berdua pun tertawa.

Tawa keduanya mereda, "Ra cowok yang disana liatin ke meja kita mulu. Apa dia suka sama gue? Atau elo? haha." Ucap Naya tertawa.

Clara langsung menoleh kesana dan betul saja ada yang sedang memperhatikannya, Brian menatap ke arahnya dengan senyum andalannya. Clara langsung menglihkan perhatiannya pada Naya.

"Dia ganteng banget Ra, namanya siapa?" Tanya Naya sesekali mencuri perhatian pada Brian.

Clara memutar bola matanya malas, "Brian. Nama dia Brian." Ucap Clara dan Naya ber Oh ria.

Brian melihat raut wajah Clara yang malas sesudah menatapnya, ini sudah biasa pasti Clara akan bersikap seperti itu jika sudah melihat dirinya.

×××

Ronald berjalan di koridoor sambil membaca buku dengan teliti, memahami semua yang ada dan mempelajari semunya. Kacamata minusnya ia benarkan karena tidak nyaman lalu melanjutkan membacanya.

Siswi yang sedang berdiri di koridoor pun menatap Ronald kagum, bagaimana tidak udah ganteng, pintar, ramah tapi kekurangannya cuma cuek doang.

Clara sedang duduk di bangku kayu depan kelasnya sambil membaca buku novel kesukaannya. Sedangkan Naya sedang berada di kelas menyalin pelajaran sejarah yang tadi tertinggal karena ketiduran.

Tiba-tiba ada yang datang dan duduk di sebelah Clara, Clara menoleh dan mendapati Brian sedang menatapnya dengan senyum seperti biasanya.

"Ngapain lo disini?" Tanya Clara ketus.

"Duduk. Emang gak boleh?" Ucap Brian. Clara hanya memutar bola matanya malas.

"Lo pasti mau gangguin gue." Ucap Clara dan Brian mengerutkan dahinya.

"Nggak kok," ucapnya dan Clara hanya diam tidak menjawab tapi sibuk membaca novelnya.

Brian menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Ra, boleh minta Id line lo?" Tanya Brian.

Clara langsung menoleh dan melotot, "Ogah dih najis!" Ucap Clara lalu beranjak dari duduknya.

Clara menhentakkan kakinya lalu masuk ke dalam kelas, "Kenapa Ra?" Tanya Naya yang berada di ambang pintu menuju wc.

"Gak," ketus Clara lalu duduk di tempat duduknya. Naya hanya mengedikan kedua bahunya acuh.

Saat keluar dari kelas Naya melihat Brian sedang duduk sambil tersenyum. Jantung Naya berdegup kencang saat melihat Brian.

"Permisi Kak," ucap Naya saat melewati Brian yang sedang duduk. Brian menoleh lalu menatap Naya.

"Lo murid baru ya? Temen Clara?" Tanya Brian dan Naya berhenti melangkah dan berbalik lalu mengangguk.

"Punya Id Line nya Clara?"

///

Gue kesel kenapa chapter ini dikit bgt. (@_@)/

Return In Feelings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang