Duapuluhlima: Malu-Maluin

2.7K 144 0
                                    

Brian sudah pulang ke rumahnya sejak siang tadi. Sehingga Clara menghabiskan sisa hari minggunya dengan guling-guling gak jelas di kasur. Nelepon Naya gak di angkat.

Clara jadi rindu pada Brian, padahal Brian meninggalkannya 2 jam yang lalu. Clara hanya tersenyum gila mengingat awal kenalnya dengan Brian.

"Sebenernya aku juga suka sama kamu. ---ehh." Rutuk Clara di hadapan cerminnya. Ia sedang merangkai kata-kata yang pantas untuk menerima Brian.

"Iya aku mau. Karena aku juga udah sayang sama kamu. ---Issh." Rutuknya lagi hingga berulang sampai 5 kali.

Clara menyerah lalu menjatuhkan tubuhnya ke kasur dan membuka ponselnya. Lalu Clara menelepon Brian.

Tut....

"Halo?"

Panggilan nya ternyata di terima oleh Brian, Clara hanya diam memandang ke luar jendela balkonnya itu.

"Ra? Lo masih disana kan? Ada apa?"

Clara tetap tidak bergeming.

"Gue ke rumah lo sekarang. Gue yakin lo lagi gak baik-baik aja."

Clara langsung sadar dan segera meneriaki nama Brian.

"Brian!!! Gue gak apa-apa. Gue cuma mau ngomong sesuatu sama lo!!!" Teriaknya.

"Ngomong apa?"

Clara membasahi bibirnya yang terasa kering itu.

"Gu--Gue suka sama lo! Sekarang tanggal 16 bulan Januari 2017."

Tut...tut...tut...

Clara melemparkan ponselnya ke sofa, Clara malu sekali setelah mengatakan itu semua. Ia menutup wajahnya dengan bantal Minion yang ia dapat dari Angga saat ulang tahun Angga.

"Gila!"

Sedangkan di seberang sana Brian masih menempelken ponselnya di telinga. Ujung bibirnya tertarik ke atas membuat sebuah senyuman. Jantungnya berdegup dengan kencang-kencang dan tidak menyadari bahwa tadi adalah nyata bukan imajinasinya.

×××

Clara berjalan dengan gugup di koridoor sekolah karena takut bertemu dengan Brian. Keringat sudah mengucur di dahinya padahal ini masih pagi.

"Kok keringetan? Kaya abis lari gitu?"

Suara itu membuat Clara diam dan menengakkan tubuhnya lalu melirik ke samping nya. Brian goblok.

Clara mengatur detak jantungnya lalu menghembuskannya kasar, "Kok tau?" Ucapnya dengan wajah datar.

Brian hanya diam lalu mengambil alih tas yang di pakai Clara, "Itu tas gue mau di kemanain woy!" Rutuknya sambil berusaha merebut tasnya yang ada di tangan Brian.

"Gue bawain lah. Kasian pacar gue ntar kecapean. Kan udah lari-lari tadi katanya." Ucap Brian santai. Clara hanya melong setelah Brian mengatakan ucapan itu.

"Udah buruan ke kelas." Ucap Brian sambil menarik hidung Clara dan Brian berjalan duluan dengan membawa dua tas.

Clara hanya mengekor di belakang Brian dengan tertunduk. Matanya panas karena melihat tatapan dari semua murid yang ada di koridoor.

"Masuk ke kelas." Titah Brian.

"Siapa lo? Nyuruh-nyuruh gue." Sewot Clara sambil membenarkan letak kacamatanya.

"Lo pacar gue Clara. Nurut dong!" Ucap Brian lantang

Malu-maluin. Sekarang semua pasang mata tertuju pada Brian lalu pada Clara. Clara menghentakkan kakinya kasar lalu menghampiri Brian.

Return In Feelings✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang