.
.
.
DaMi tersentak saat tiba-tiba Vernon duduk di sebelahnya. Gadis itu hanya tersenyum samar, lalu mengalihkan pandangan ke luar jendela bus.
"HyunSoo, sudah pergi?" Vernon mulai buka suara.
"Sudah sejak tadi. TaeHyung menelepon supirnya untuk mengantar mereka." jawab DaMi tanpa menoleh pada Vernon.
Vernon mengangguk pelan. Pria itu sesekali berdehem karena merasa canggung dengan DaMi. Bagaimanapun, hanya HyunSoo yang bisa membuatnya nyaman.
"Kau, sudah lama berteman dengan HyunSoo?" Tanya Vernon lagi. Ia berusaha mencairkan suasana.
DaMi mengangguk, "Sejak SMP."
"Wah, pantas saja." Vernon mengangguk paham.
DaMi menoleh pada Vernon. Secara spontan, gadis itu mengeluarkan isi pikiran yang sudah menjadi pertanyaannya selama ini.
"Kau suka HyunSoo?"
Vernon merasa tenggorokannya tercekat. Ia terdiam selama beberapa detik. Vernon hanya tersenyum kikuk, mengusap belakang kepalanya malu-malu.
DaMi paham betul hanya dari gerak-gerik pria itu, "Kau lupakan saja perasaan bodohmu itu!"
Vernon melotot pada DaMi, "Apa katamu?!"
"Bagi HyunSoo, hanya JungKook. tak peduli apapun. Jadi, kau mundur saja."
Vernon merasakan hawa panas disekitar wajahnya, "Ah, tunggu! Bagaimana bisa kau berkata seperti itu padaku?!"
DaMi memicing pada Vernon, "Dasar keras kepala. Ya, sudah!" Gadis itu kembali mengalihkan pandangannya ke luar jendela.
Sedangkan Vernon menatap DaMi tak habis pikir. Bagaimana bisa gadis blak-blakan sekali padanya. Vernon menundukkan kepalanya. Bibirnya terasa kelu. Perkataan DaMi, terus terang menusuk hatinya.
"Apa benar begitu?" gumamnya dalam hati
---
HyunSoo melangkah dengan tergesa-gesa. Dalam hatinya menjerit, berharap JungKook baik-baik saja. Langkah gadis itu semakin cepat, hingga tak sengaja menabrak tubuh salah seorang perawat.
"Ah! Maaf. Aku minta maaf." HyunSoo menundukkan kepalanya berkali-kali. Sedangkan perawat tadi hanya menggeleng pelan sambil tersenyum, kemudian melangkah pergi meninggalkan HyunSoo yang masih terdiam di tempatnya.
TaeHyung yang sedari tadi memperhatikan HyunSoo di belakang menggeleng pelan. Ia mendekat, menepuk bahu HyunSoo, "JungKook tak akan kabur dari kamarnya. Pelan-pelan saja."
"Apa kamarnya yang ini?" HyunSoo menunjuk pintu kamar rawat yang berada tepat di samping kanannya.
Pintu putih dengan kaca berbentuk persegi panjang kecil di bagian atas gagang pintunya itu membuat tangan HyunSoo bergetar. Ia hanya menatap kenop pintu selama beberapa saat.
"Masuklah. Aku tunggu di sini. Dan jangan menangis terlalu keras. Kau akan menambah penderitaannya." TaeHyung menyandarkan punggungnya di dinding samping kanan pintu.
HyunSoo tersenyum menatap TaeHyung, "Terima kasih, Tae." Gadis itu menarik napas, sebelum akhirnya memutar kenop dan perlahan masuk ke dalam.
Sementara TaeHyung hanya memperhatikan gerak-gerik HyunSoo dengan pandangan yang sulit diartikan, hingga gadis itu menghilang dari balik pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNISHMENT ▪j.jk▪ [SerieS]
Random"Seorang Jeon Jungkook tidak percaya dengan istilah karma. Tapi, mungkin ini hukuman dari Tuhan untuknya" Kisah cinta remaja yang sedikit complicated dengan bumbu-bumbu manis di dalamnya (SERIES) PG - 15 Romance - School Life - Hurt - Angst JEON JUN...