.
.
.
Bahkan daun yang terjatuh, tidak pernah membenci angin...
***
"Kau demam." DaMi menyentuh dahi HyunSoo dengan punggung tangannya.
"Aku tak apa." HyunSoo mencoba tersenyum sebisanya.
"Ini sudah hari kedua. Wajahmu sangat pucat, lebih baik kau istirahat di rumah. Ya?"
"Aku tak mau ketinggalan pelajaran."
DaMi menghela napas. Gadis berambut pendek dengan poni depan itu menatap HyunSoo lembut.
"Aku bisa mencatatnya untukmu. Sekarang, ayo aku bereskan tasmu! Kau kau tak mau pulang, aku akan mengantarmu ke UKS."
DaMi memasukkan semua buku HyunSoo satu-persatu ke dalam tas.
"DaMi-ya." HyunSoo menghentikan tangan gadis itu.
DaMi terdiam saat HyunSoo mendekat padanya, lalu memeluk tubuhnya saat erat.
"HyunSoo, kenapa?" DaMi mengelus punggung gadis itu perlahan.
"Rasanya sangat sakit seperti seluruh tubuhku akan hancur perlahan." HyunSoo menenggelamkan wajahnya di ceruk leher DaMi, terisak di sana.
DaMi menghela napas, "Sekarang, jangan lagi pikirkan dia! Aku benci karena kau seperti ini karenanya, dan sialnya ini bukan yang pertama." DaMi menepuk bahu HyunSoo perlahan, berharap gadis itu bisa tenang.
HyunSoo hanya diam, pikirannya dipenuhi dengan JungKook sekarang.
DaMi melepaskan pelukannya, "Nah, jadi kau mau pulang atau kuantar ke UKS?"
---
JungKook menarik napas dalam-dalam. Angin semakin kencang, namun tak membuatnya ingin pergi dari sana.
Rooftop sekolah adalah tempat yang paling menenangkan baginya.
JungKook memejamkan matanya, ia duduk di tepi rooftop sambil mengayunkan kedua kakinya.
"Kenapa kau melakukannya? Dan siapa gadis yang waktu itu?"
JungKook membuka matanya. Ia berpaling saat TaeHyung datang, lalu ikut duduk di sampingnya.
"Kau tahu dia sakit?" Tanya TaeHyung lagi.
JungKook mengalihkan pandangannya, menatap hamparan bangunan kota dari atas.
Bukannya pria itu tak tahu. Dia sangat tahu kalau HyunSoo sedang sakit.
Dan itu semua karenaku.
"Bisakah kau jelaskan kejadian waktu itu?" Kilat mata TaeHyung berubah dengan cepat.
"Tak ada yang perlu aku jelaskan."
TaeHyung menghembuskan napas kasar.
Ia sudah sangat mengenal JungKook. Walaupun hanya satu kata yang pria itu ucapkan, TaeHyung akan tahu jika ia sedang berbohong.
"Kau akan menyesal nantinya."
JungKook membeku. Matanya menerawang, sedang kedua tangannya mengepal kuat di sisi tubuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
PUNISHMENT ▪j.jk▪ [SerieS]
De Todo"Seorang Jeon Jungkook tidak percaya dengan istilah karma. Tapi, mungkin ini hukuman dari Tuhan untuknya" Kisah cinta remaja yang sedikit complicated dengan bumbu-bumbu manis di dalamnya (SERIES) PG - 15 Romance - School Life - Hurt - Angst JEON JUN...