B A G A S
Maksudnya apa, sih? Nganggap gue adiknya dia? Bodo amat.
Gue mendengus keras, membuat Gilang yang ada di depan gue agak-agak kaget gitu. Dia mengernyit, terus geleng-geleng.
"Apa sih, lu? Kayak banteng aja dengas-dengus begitu."
Gue pukul pundak dia, sampai dia teriak, dan seluruh pasang mata di kantin ngelihatin dia dengan pandangan berbeda-beda. Ada yang aneh, geli, sampai pandangan itu orang kenapa sih pun ada.
Syukurin, atuh.
"Gila aja pundak gue dipukul?!" Dia sentil punggung tangan gue. Ebuset, perih gila. "Gitu rasanya! Gitu!"
Lagi-lagi gue mendengus. Agak-agak bosan gara-gara balasan dari mas Andrian. Entahlah, agak gimana gitu rasanya. Dada gue nyesek. Artinya gimana, ya?
"Maaf, Gilang. Udah, 'kan gue minta maaf? Tulus, nih!"
"Iya, iya. Gue maafin, asalkan lo cerita, lo chat sama siapa sampai cengar-cengir kayak orang bego gitu, he?"
Gue diam.
Cerita tidak, ya?
Pengen, sih, cerita ke Gilang. Hitung-hitung minta penjelasan ke Gilang tentang perasaan nyesek di dada gue ini—silahkan muntah karena gue tahu kata-kata gue menjijikan.
Tapi, nanti gue dikira homo, gimana? Gue, 'kan juga masih denial, dan semoga sih bukan homo. Yakali, kasihan nyokap-bokap elah, kalau gue jadi homo. Nanti gue gak bisa punya anak, gak bisa kasih keturunan.
Ya, 'kan?
"Bangke, malah bengong."
Gue tersadar. Natap Gilang lagi, dan geleng-geleng. "Gak usah maafin, Lang. Gue gak mau cerita soalnya." Gue bangkit dan pergi ninggalin kantin.
Eh, tapi gue udah bayar bakso sama es tehnya, belum ya?
Tapi, bodo amat. Ehe.
.
andrianhrwnt: kenapa cuma diread?
andrianhrwnt: dekk, ayolaaa
andrianhrwnt: salah mas apa? :'(
Tuh, 'kan.
Apa sih, kok pakai manggil-manggil 'dek' segala? Gue, 'kan gak mau jadi adik tiruan dia. Gak, gak mau.
Drrtt..
andrianhrwnt: tuhkan, just read again.
bagasdirgantara: apasih mz, bagas lagi di kelas neh buat tugas, diem.
ReadBohong, kok. Emang sejak kapan, sih, seorang Bagas Dirgantara mau bikin tugas di sekolah? Mending tugasnya bawa pulang, minta jawaban ke Devian terus dikumpul di hari selanjutnya.
This is the power of Bagas.
andrianhrwnt: drtd cuma diread, emang bikin tugasnya drtd, he?
bagasdirgantara: ya nggak sih
bagasdirgantara: udah ah mz, dedeq lagi sibuk, bye.
ReadGue manyun. Matiin data seluler biar nggak diganggu mas Andrian, terus letakkin handphone di kolong bangku.
Baru aja mau tiduran, eh, Gilang tiba-tiba masuk ke kelas dengan wajah garang.
Bisa gue tebak dia—
"Siniin duit lo sepuluh ribu, kutil!"
—minta duit buat bayar bakso sama es teh gue.
"Iya, iya! Santai, woy! Dikiranya gue miskin apa, sampai ditagih sebegitunya?" tanya gue sarkas, sambil merogoh kantong celana, nyari uang sepuluh ribuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seat 12-13
Teen FictionBagas bingung. Dirinya sudah duduk di seat 13 yang posisinya ada di paling kiri. Filmnya sudah dimulai, tapi tidak ada satu pun orang yang duduk di sampingnya. Demi Tuhan, Bagas menonton film hantu hanya karena ingin pamer pada sahabat-sahabatnya, s...