Setelah penerimaan raport gue pulang ke rumah.
"Hah... Cape. Anjir kok gue kalah sih... Haduh gimana nih jangan sampe iblis itu minta yang aneh-aneh gak deh." Kata gue kesal.
Mama membuka pintu. Jantung gue serasa mau copot, pasti gue bakal dimarahin sampe titik darah penghabisan nih."Tika!" Bentak mama. Weh... Mulai nih perang.
"Iya ma?" Balas gue pelan.
Takut men..."Nilai kamu tu gimana, kok bisa kayak gini! Mama kan udah bilang belajar yang bener bukan main handphone mulu!" Jelas mama panjang lebar dan membentak. Gue menundukkan kepala gue.
"Ma... Ini bukan salah handphone Tika handphone Tika malahan menambah wawasan" jawab gue membela handphone. Orang handphone ga tau apa-apa masak disalahin kan kasihan... Hehe"Oke! Mama tau pasti kamu pacaran! Kan?"
"Buset! Ma... Tika kan masih kecil masak mau pacaran. Gak ah!"
"Kamu tu dah besar tau?"
"tau ah! Tika ga mood!"
Balas gue meninggalkan mama ke kamar gue."Ya tuhan... Sabarkanlah hamba dalam menghadapi anak bandel ini ya tuhan..." Gumam mama. Gue denger lo ya... Nghehe.
Gue banting pintu kamar gue.
"Mending gue tidur, dari pada dengerin omelan mama. Bikin pusing!" Kata gue sambil memejamkan mata tertidur.Sip... Besok pagi gue bakal tau apa yang diminta Rey.
Malam ini, suasana sunyi. Ga ada orang dirumah hanya ada kak Kevin.
Kata ga ada orang... Gimana sih
Tok! Tok! Tok!
Suara ketukan pintu menggema. Kak Kevin membukanya.
"Eh! Elu lagi nyari sapa?" Sapa kak Kevin sok kenal sok dekat.
Awalnya gue gak tau sapa itu tapi setelah gue ngintip."Rey? Anjir... Kok dia dateng" gumam gue sambil memakan cupcake buatan mama tadi sore.
Rey melambaikan tangannya. Kak Kevin bergumam.
"Ooo... Nyari Tika?""Iye kak. Kalo Tika gue ajak keluar bentar boleh gak kak?"
"Hmmm... Boleh aja"
Gue mendekati mereka berdua. Dan menutup mulut kak Kevin dengan cupcake sekenceng mungkin.
"Anjir..." Kata kak Kevin sedikit tidak jelas karena mulutnya penuh cupcake, sambil meninggalkan gue dan Rey.
"Lo mau ajak gue kemana ha!"
"Deket kok ke cafe temen gue yang kemaren. Lo dah lupa perjanjiannya?"
"Ah udah besok aja di sekolah gue eneg liat muka lo tau gak! Sono-sono balik ke kandang lo!" Sembur gue sambil mendorong dada Rey keluar rumah.
Namun, Rey memegang tangan gue kenceng. Dan membanting tubuh gue ke lantai. Saat itu gue mau teriak manggil kak Kevin, tapi gue takut Rey tambah macem-macem.
"Oke! Kalo mau lo besok, gue bakal turutin. Tapi lo harus nepatin permintaan gue nanti.""Iya! Sekarang lo keluar. Gue ga mau rumah gue ternodai sama kaki anak mesum kayak lo! Sono pulang"
Rey menjawab hanya dengan anggukan kepala dan senyuman khas miliknya.
Sok cool! Padahal mesumnya sebakul!
Gue cepet-cepet nutup pintu rumah dan berlari ke kamar.
Btw mama sama ayah gue masih lembur kerja jadi rumah gue sepi.
Dikamar, gue buka handphone gue. Notif line dari line today semua isinya njir....
Yaudah ga jadi, gue matiin lagi handphone gue."Si Rey, cowok sok cool, mesum, nakal, dan paling gue benci di dunia ini" gumam gue sambil tidur.
Ngigo tentang Rey gue? Gak mungkin!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Couple [TEMPORARILY HIATUS]
HumorCowo itu, tiba-tiba datang ke kehidupan gue. Dan okey, gue akui tampan, dan keren tapi sumpah bukan tipe gue. dia nyebelin banget! Seberapa keras gue benci dan menjauh dari dia selalu ada aja yang bikin gue sama dia ketemu lagi dan lagi. Namun seiri...