Vengeance

498K 6.1K 182
                                    

"Dan putusan pengadilan pada hari ini menyatakan bahwa, Hareis Corp yang terdiri dari Hareis Steel, Hareis Tech, Hareis International Hotel&Resort, dan semua anak perusahaan secara resmi dinyatakan Bangkrut" Suara hakim dan ketukkan palu yang melengking di seluruh ruang sidang itu menyebabkan suara gemuruh karena teriakkan orang-orang.

Ruang sidang yang besar itu ramai, ramai dengan komisaris perusahaan, petinggi perusahaan, pemegang saham, dan yang paling membuat kericuhan adalah ratusan wartawan yang berbondong-bondong di depan ruang pengadilan, berusaha merekam moment paling langka di dekade ini yang sedang terjadi di dalam ruang sidang.

Perusahaan multi-billion dollar company, Hareis Corp, 1 bulan yang lalu baru mengumumkan kabar ke media masa bahwa perusahaan mereka dalam keadaan krisis. Dan hari ini perusahaan tersebut harus mendengar ketukkan palu bahwa perusahaannya dinyatakan bangkrut.

Kabar ini bukan hanya akan menggempar Amerika, tapi kabar ini akan menggempar dunia. Hareis Corp adalah perusahaan yang sangat sukses dibidangnya, berawal dari perusahaan kecil di Amerika, dan melebarkan sayapnya ke Asia sampai menjadi perusahaan nomor 1 di Asia, Top 30 di dunia dan menjadikan pemiliknya salah satu orang terkaya di dunia.

Kebangkrutan total dari perusahaan ini dengan kurun waktu 1 bulan adalah sesuatu yang sangat mustahil, pada umumnya untuk membangkrutkan perusahaan butuh waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Banyak orang berspekulasi bahwa kebangkrutan Hareis Corp bukanlah kebangkrutan murni, banyak permainan kotor, suap, pencucian uang, dan bahkan mungkin nyawa untuk membuat perusahaan adidaya ini bangkrut dalam sekejab.

"Apa Dad belum datang juga?" Tanya wanita cantik kepada perempuan disampingnya dengan suara bergetar.

"Belum Ms. Hareis" Jawab sekretarisnya. Perempuan yang bernama Catherine Olaska Hareis tersebut berpakaian sungguh bermodis. Ia memakai set baju dari Chanel, menggandeng tas Hermes, dan kacamata hitam dengan brand yang sama.

Kacamata hitam yang menutupi wajah Catherine tidak bisa menutupi raut terpukulnya. Ia baru saja mendengar ketukkan palu bahwa perusahaan yang ayahnya bangga-banggakan telah dinyatakan bangkrut dalam waktu sekejab. Baru rasanya mendengar ayahnya menyombongkan diri karena akan membangun cabang hotel di pulau Fiji, dan sekarang ia menatap nanar pada meja hijau didepannya.

"Apakah dia akan kesini?" Tanya Catherine lagi, ia belum bertemu dengan ayahnya sendiri selama 1 minggu.

"Kami juga belum mendengar kabarnya beberapa hari terakhir Miss"

"Okay then let's get out of here" Catherine meninggalkan ruang sidang itu penuh dengan perjuangan. Banyak sekali wartawan dengan secara brutal menghadang jalan Catherine keluar karena mereka haus akan pendapat dirinya tentang kebangkrutan dari perusahaan ayahnya. Beruntung Catherine mempunyai banyak pengawal yang membantunya keluar dari ruang sidang dan masuk mobilnya dengan selamat.

Berita kebangkrutan Hareis&Co akan menjadi front page di semua media berita di dunia besok pagi, dan Catherine tidak ingin ada namanya ikut andil dalam mimpi buruk ini.

——

Catherine duduk bersender di mobil Mersedez Benz S650 Maybach nya. Ia menatap gedung pencakar langit di Chicago dengan perasaan campur aduk, tak berasa air mata di pelupuk matanya telah mengalir tanpa berhenti.

Hatinya sangat sakit karena harus menerima kenyataan ini. Bukan.. bukan karena uang, walau Hareis&Co bangkrut, bukan berarti Hareis dan Catherine jatuh miskin, tetapi karena Catherine sedih karena menerima kenyataan bahwa perusahaan yang telah dibangun oleh ayahnya dari nol harus mengalami kebangkrutan secara tragis.

Ayahnya merintis perusahaan ini tidaklah mudah, ayahnya bilang banyak sekali yang dikorbankan untuk membangun Hareis&Co. Maka dari itu, Catherine sangat amat sakit mengingat wajah bangga dan sumrigah dari ayahnya setiap Catherine menyebut hal yang berkaitan dengan Hareis&Co.

VengeanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang