Vengeance Part 10

144K 3.3K 101
                                    



"Kenapa dia bisa seperti ini lagi?" tanya Dokter Rio.

"Aku juga tidak tahu, tiba-tiba saat aku lagi menciumnya dia pingsan" jawab Calvin tanpa malu dengan perkataan vulgarnya tersebut. 

Rio mengernyit geli mendengar jawaban Calvin. Bisakah pria itu tidak sejujur itu?

"Apakah dia sudah makan? Kenapa perutnya kosong sekali?" tanya Rio, Calvin berfikir sebentar.

"Oh fuck! Dia belum makan dari kemarin siang sepertinya" pekik Calvin dan langsung duduk di sebelah Keith yang masih belum sadarkan diri.

Dokter Rio hanya menggelengkan kepalanya, pria itu selalu ingat untuk mencumbu Keith, tapi tidak ingat atas pesannya mengenai keadaan lambung Keith.

"Kenapa kau tidak memantaunya makan? Ia mempunyai penyakit lambung yang cukup kronis sepertinya, kau harus membawanya kerumah sakit jika ingin tahu lebih detailnya. Sekarang kau terus kasih obat yang aku berikan kemarin dulu, kalau masih ada keluhan sakit dibagian perutnya sampai dua hari kedepan, kau segera hubungi aku lagi atau langsung saja datang kerumah sakit" jelas Dokter Rio, Calvin hanya mengangguk mengerti dan mengelus rambut Keith yang tertidur disampingnya.

"Ya saat kemarin siang ia tidak makan karena ada sedikit masalah saat lunch, dan tadi siang aku memakan makan siangnya. Kalau tadi pagi aku tidak sarapan bersamanya, jadi aku tidak tahu ia makan atau tidak" jawab Calvin terkesan cuek, tapi didalam hatinya ada rasa bersalah, walau hanya sedikit. Mungkin karena simpati saja, atau? Hmm tidak ada yang bisa menebak Calvin.

"Kau tahu, jika ia sudah sering pingsan seperti itu, pasti perutnya sangat nyeri dan perih, apa dia pernah mengeluh padamu?" Tanya dokter Rio pada Calvin yang sedang berkecambuk pikirannya.

"Ummm, tidak? Ya.. Tidak pernah, dan aku tidak pernah melihatnya menahan sakit atau mengerang sakit dan lain sebagainya lah aku tidak mengerti" jawab Calvin sambil berusaha mengingat-ingat.

"Tidak sedikit orang yang menggunakan obat pereda rasa sakit karena sakit lambung yang sudah kronis seperti Keith, terlebih lagi ia sudah sampai pingsan. Kalau Keith sering tidak merasakan sakitnya, itu karena ia mempunyai fikiran yang sangat berat, sehingga ia tidak bisa mengenali rasa sakit itu. Penyakit lambung juga bisa di picu oleh stress berat. Tolong bantu kurangi beban fikirannya atau akan semakin fatal kedepannya untuk Keith." Jelas dokter Rio pelan kepada Calvin, Calvin hanya mengangguk mengerti.

"Yasudah, Aku pulang dulu" kata Dokter Rio setelah membereskan alat-alat medisnya, dan keluar dari kamar Keith meninggalkan Calvin yang terdiam sambil memperhatikan wajah Keith yang pucat.

——

Keith mendesah sakit saat membuka matanya, penglihatannya begitu silau saat dihalau cahaya lampu.

"Keith??" gumam Calvin, Keith langsung membuka seluruh matanya walau masih agak menyipit karena matanya belum membiasakan lampu diatasnya.

"Apa yang kau rasakan?"tanya Calvin, Keith hanya menggelengkan kepalanya, sambil memijat pelipisnya.

"Hey? Sudah jam berapa ini?" lirih Keith sambil melirik ke arah jam digital yang ada di nakas sebelah kasurnya.

"Hey shh, beristirahat lah. Kita tidak usah kesana biar aku yang bicara kepada Michelle nanti" kata Calvin berusaha menenangkan Keith yang terlihat mulai panik.

"Hey! Aku sudah bersiap seperti ini dengan susah payah, kita harus datang! Michelle juga bisa tambah membenci ku jika tahu aku adalah penyebab kau tidak datang" cerocos Keith seperti semuanya baik baik saja.

"Tidak! Aku kan sudah bilang, biar nanti aku yang bicara kepadanya" jelas Calvin, tapi dengan cepat Keith menggelengkan kepalanya.

"Please Calvin, I'm okay" mohon Keith sambil menatap Calvin penuh harap, bagaimana tidak? Baju yang ia beli saja senilai mobil mewah, dipadu dengan make over yang ia lakukan sendiri yang memakan waktu hampir dua jam, Keith tidak mau membuang itu semua.

VengeanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang