Vengeance Part 4

159K 3.6K 63
                                    

Tok tok tok

Bunyi ketukan pintu ruangan Calvin.

"Ya masuk."

"Maaf sir, Ms. Hareis menunggu" ujar sekretaris Calvin, Calvin mengangguk dan mengacungkan telunjuknya kedepan dan kebelakang menandakan bahwa Catherine boleh masuk. Sekretarisnya pergi beberapa detik dan kembali dengan Keith. Keith yang kelihatan bingung membuat Calvin gemas.

"Hey kemari" Ajak Calvin, Keith yang sebelumnya tertegun dengan suasana ruangan Calvin yang mewah, sangat modern dan besar akhirnya berjalan kearah meja Calvin dan duduk didepan meja kerja pria itu.

"Ada apa Keith? Ruanganku memang sangat jelek jika dibandingkan dengan ruangan ayahmu" kata Calvin membuat wajah cantik Catherine bingung.

"Aku.. Aku tidak bermaksud begitu" kata Keith seraya menundukkan wajahnya.

Calvin berdiri dan berjalan kearahnya, duduk di sisi meja di depan Keith dan mengangkat dagunya.

"Aku hanya bercanda lagipula" kata Calvin seraya menahan tawanya membuat Keith menggeram kesal.

"Untuk apa kau ajak ku kesini?" tanya Keith. Calvin tak menjawab, hanya melihat wajah Keith dalam-dalam. "Aku sedang bertanya tak bisakah kau menjawab?" Keith memutar bola matanya setelah merasa tidak nyaman dengan tatapan Calvin yang intens.

"Tidak bisa" Jawab Calvin menjilat bibirnya sendiri.

"Kau tahu? Aku sepertinya akan fail di ujian pekan ini karena ulahmu! Buku kuliah milikku ada dirumah dan aku tidak bisa belajar kemarin karena tak ada buku ka--hmmpptthhh!!" Pekik Keith karena bibirnya dibungkam oleh Calvin. Keith yang belum sempat mengambil nafas memukul dada Calvin seraya tangannya berusaha untuk mendorong. Calvin melepaskan pautan bibirnya sejenak dan menarik Keith berdiri dari duduknya dan memeluk pinggangnya erat.

Saat Keith siap melontarkan cacian dan membuka mulutnya, justru itu peluang untuk Calvin memasukkan lidah. Lidahnya menari di rongga mulut Keith, Keith yang semakin melemas mengeratkan pelukkan nya di leher Calvin yang entah dari kapan tangannya telah melingkar di leher Calvin.

Suasana makin panas, bibir Calvin turun ke leher Keith menjilat rahangnya, dan membuat bercak merah pekat di leher Keith. Keith mati-matian menahan erangannya, menggigit bibirnya erat.

Bibir panas Calvin kembali ke bibir Keith dan melumatnya habis, entah dorongan dari mana ciuman Keith turun ke leher Calvin, menjilatnya dan ikut memberi dua bercak merah. Sedotannya lebih dalam warna bercak itu keunguan, Calvin menggeram nikmat dan meremas bokong Keith membuat Keith reflek mendesah dan tidak bisa di tahan lagi.

Calvin meraih dagu Keith untuk melumat bibirnya lagi, entah kenapa berciuman saja sudah membuat dirinya mengeras, biasanya wanita lain harus mati matian memakai lingerie seksi dan menari erotis depannya untuk membuat seorang Calvin Jacobs mengeras.

Ciumannya pindah lagi kearah belakang telinga Keith, menggigit halus dan menjilatnya membuat Keith mendesah tak karuan, tangannya mencengkram  setelan kemeja Tom Ford Calvin.

"Permisi sir, 5 menit lagi meeting akan dimulai dan--- oh tuhan! Saya minta maaf" Pekik sekretaris Calvin, membuat Keith langsung mendorong tubuh Calvin dan menjauhkan tubuhnya, jantungnya berdebar tak karuan. Boleh taruhan, sekretaris itu melihat adegan itu walau hanya sepersekian detik

"Demi tuhan Marsha! Tak bisa kah kau mengetuk pintu dulu?" Bentak Calvin frustasi sambil mengacak rambutnya.

"Maaf sir, saya sudah mengetuk sekitar 2 menit diluar sana jadi saya fikir saya lebih baik masuk karena meeting anda tinggal... 4 menit lagi" Cengirnya sambil mengangkat setumpuk berkas. Tapi tak bisa dipungkiri perasaan takut akan dipecat oleh bos mengerikan ini membuat tubuhnya sedikit merinding ngeri.

VengeanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang