Sebuah pagar kayu yang sangat besar dan tinggi terbuka secara otomatis, mobil Calvin mulai memasuki plataran mansion. Di kanan dan kiri jalan ada taman yang indah penuh dengan bunga warna warni, dan diujung jalan ada grand fountain dan bangunan rumah yang sangat megah.
"Turun" Kata Calvin dingin
"Kita dimana?" Tanya Keith, ia mulai sedikit ketakutan. Di pikirannya sudah mulai berfikir negatif, ia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi saat ini.
"Turun" Ulang Calvin
"Kau siapa? Aku tidak tahu siapa dirimu, kenapa aku harus ikut turun?" Jawab Keith keras kepala
"Turun sekarang atau aku akan menyeret mu turun" Mata Calvin mulai tajam dan sedikit menyeramkan.
"Tidak" Jawab Keith, matanya membalas tatapan Calvin dengan menantang. "I will not go out until you tell me what the fuck is going on!" Sambung Keith.
"Ok, tandanya kau memang mau diseret keluar" Jawab Calvin berancang-ancang akan menyeret Keith keluar.
"Okay fine! Aku akan keluar. Tapi kau harus menjelaskan ini semua di dalam nanti!" Jawab Keith terpaksa karena tidak mau di sentuh oleh Calvin, ia turun dari mobil mengikuti Calvin dari belakang.
——
Keith terdiam dibawah guyuran shower dikamar mandi mewah yang berada di mansion sunyi milik Calvin. Dia sendiri bingung kenapa rumah semewah ini hanya ada satu orang yang menunggu, dan beberapa pelayan dan supir. Fikirannya menembus jauh, ini terlalu cepat. Yaa ini terlalu cepat. Semuanya tidak seperti apa yang dia inginkan, semuanya diluar fikiran dan akalnya.
Sekarang dia ada dirumah orang asing yang entah dari mana asalnya. Tadi malam laki laki yang memperkenalkan dirinya sebagai Calvin Jacobs itu hanya bungkam. Tidak ada pembicaraan besar diantara mereka, sesampainya di rumah Calvin hanya menyuruh pelayan untuk mengurus Keith. Setelah itu pelayan itu mengantarkannya kekamar ini, kamar yang sangat mewah untuk sebatas kamar tamu. Walau tidak semewah kamar pribadi miliknya dirumah.
Jiwa raganya pun terlalu lelah semalam, harinya begitu panjang. Di awali dengan board meeting di pagi hari, setelah itu ia harus ke pengadilan dan beradu otot dengan bodyguard Mr. Gomez. Ia tidak berfikir untuk kabur atau apapun, melainkan ia tertidur pulas semalam. Lagipula jika pria itu menculiknya untuk membunuhnya, ia seharusnya sudah matikan saat ini? fikir Keith.
Ketukan pintu menggema dikamar Keith, dia sedang di kamar mandi berteriak, "Yaaa?"
"Maaf nona, tuan Calvin menunggumu di meja makan untuk breakfast" Suara perempuan itu.
"Ok terimakasih" Jawab Keith, dan setelah itu tidak ada jawaban apa apa lagi.
Catherine's Point Of View
Seusai mandi aku keluar dari kamar mandi yang berletak didalam kamar, dikasur sudah diletakkan short pants entah milik siapa dan kaos longgar biasa, yang membuat aku heran, ada pakaian dalam? Oh tuhan? Kerjaan siapa ini? Apakah ini untukku? Baguslah.. Lagi pula aku tidak membawa baju dan pakaian dalam, walau bra ini agak sedikit menyesakkan dadaku. Aku keluar dari kamar ini, aku baru sadar seberapa besar rumah ini, dimana meja makannya? Bisa bisa aku tersesat disini. Tidak lucukan kalau seperti itu?
"Maaf nona, mari saya antar" Kata perempuan muda tiba tiba sudah berdiri dibelakangku.
"Kau membuat aku kaget, astaga. Kau tahu itu?" Kata ku, jantungku terasa cepat karena pelayan itu seperti hantu yang tiba-tiba menampakkan dirinya di belakangku.
"Maaf nona, saya tidak sengaja" Katanya langsung menundukkan badannya, suaranya bergetar.
"It's fine, just forget it. Sekarang dimana ruang makannya?" Tanyaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vengeance
RomanceCatherine Olaska Hareis, putri seorang konglomerat, harus rela menghadapi balas dendam seorang Calvin Jacobs karena masa lalu yang membekas dalam hidup Calvin. Calvin adalah anak dari mantan rekan bisnis ayahnya. Perusahaan orang tua mereka dulu ada...