BAB 18 Help?

165 6 0
                                    


Syarat yang diajukan Ara kepada Al sudah berjalan selama 3 hari. Dan selama 3 hari itu, Al selalu berangkat, pulang, atau pergi kemanapun kecuali ke luar kota atau luar negeri diantar oleh Ara dan Al tidak diperbolehkan membawa mobil sendiri. Jadi yang menyetir adalah Ara.

Sebenarnya Al juga kesusahan dalam jadwalnya bekerja. Tetapi kalau ia tidak menurut pada Ara bisa-bisa Ara minta putus lagi.

Ara sedang berada di toilet didalam ruangan Aldarish. Dan Al tengah sibuk dengan pekerjaannya yang bertambah karena dia tidak bisa pergi kemanapun selain di daerah kota ini karena syarat dari Ara agar Ara memaafkannya.

Saat sedang sibuk dengan file-file yang ada di atas mejanya, Al dikejutkan dengan suara Ara yang memanggilnya dari toilet dengan Ara yang hanya menampakkan kepalanya saja dan badannya berada di balik pintu toilet.

"Sayang.." Panggil Ara pada Al.

"Apa sayang?" Tanya Al lembut.

"Aku boleh minta tolong nggak?" Al mengernyit. Minta tolong apa?

"Tolong apa yangg?" Sahut pria itu kembali.

"Tolong beliin aku 'bantal' di supermarket dong yangg. Soalnya aku lupa bawa, biasanya ditas aku ada terus."

"Bantal? Bantal apa sih yangg?" Al penasaran dengan kata 'bantal' yang diucapkan Ara.

"Aduhh... Pembalut sayang." Ucapan Ara membuat Al membulatkan kedua matanya tidak percaya.

"Kok.. Kok.. Aku sih yangg. Aku minta tolong sama Febry aja ya yangg?" Febry adalah sekretaris Al di kantor.

"Nggak! Cepetan dong yangg! Nggak nyaman nih!"

"Aku minta tolong sam—" Ucapan Al terpotong karena Ara langsung berteriak kesal pada Al.

"PLEASE DEH AL! AKU UDAH NGGAK NYAMAN INI! KAMU MAU KALO AKU BOCOR?!!"

"Iya deh, iya. Aku ke supermarket dulu yangg." Al akhirnya hanya pasrah karena Ara sudah berteriak sangat kencang membuat telinganya berdegung.

Benar kata orang. Jangan membuat marah atau kesal perempuan yang sedang PMS. Ia akan lebih menakutkan daripada singa si raja hutan.

Di supermarket, Al bingung harus membelinya bagaimana. Malu? Ya jelas! Seorang Presdir perusahaan besar yang tampan seperti Kim Bum disuruh ke supermarket beli 'bantal'? Nggak banget deh! Jatuh nih pamornya jadi Presdir. *tepok jidat

Akhirnya dengan menahan rasa malunya, Al berjalan ke arah rak yang menyediakan 'bantal' dan membeli dua macam 'bantal' yang biasa dan bersayap. Karena Al tidak tahu Ara biasanya memakai yang mana.

Dia juga membeli beberapa cemilan untuk Ara. Karena dulu saat Ara sedang seperti ini sukanya ngemil mulu.

Dikasir saat akan membayar belanjaannya, sang kasir yang adalah seorang perempuan menatap Al dengan kening berkerut.

"Ini.." Ucapan kasir perempuan itu terhenti karena mendapat tatapan tajam dari Al.

"Udah cepet hitung aja semuanya apa susahnya sih mbak?!" Al berucap ketus karena pasti apabila dia tidak menatap tajam kasir itu pasti kasir itu akan bertanya yang aneh-aneh lagi.

"I..iya Pak."

"Berapa semua?" Tanya Al saat melihat kasir tadi sedang memasukkan semua belanjaannya dalam kantung plastik.

"Semuanya Rp134.700,- Pak." Jawab kasir tadi dan Al langsung mengeluarkan dompetnya yang isinya tinggal Rp236.000,- karena dua hari kemarin dia kepepet membeli sesuatu yang dibutuhkannya.

Story Of My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang