BAB 9 Konser

227 5 0
                                    

***

Tuhan yang tau
Betapa ku simpan rasaku
Meski ini tak mungkin
Ku bersamamu

Sejak ku putuskan
Menunggu dalam ketidakpastian
Itulah janji hati
Yang siap terluka

Jika cinta harus memilih
Jika jalanku penuh lirih
Aku mencintaimu
Lebih dari apa yang kau tau

Jika memang tak akan mungkin
Jiwa aku menantang takdir
Aku tak salah
Teguhkan niatku
Tuk setia menunggu

Ku setia menunggu

Sejak ku putuskan
Menunggu dalam ketidakpastian
Itulah janji hati
Yang siap terluka

Jika cinta harus memilih
Jika jalanku penuh lirih
Aku mencintaimu
Lebih dari apa yang kau tau

Jika memang tak akan mungkin
Jiwa aku menentang takdir
Aku tak salah
Teguhkan niatku
Tuk setia menunggu

Aku tak salah
Teguhkan niatku
Tuk setia menunggu

(Afgan Syahreza - Setia Menunggu)

"Kak, aku mau nonton konsernya Afgan. Dari dulu kalo mau nonton gak bisa. Kerja terus." Pinta Ara pada sang kakak.

Saat ini mereka sedang duduk di ruang keluarga mereka sambil menonton video klipnya Afgan yang terbaru. Album SIDES yang baru saja di luncurkan Afgan.

Karena Ara sangat ngefans sama Afgan sejak melihatnya dilayar kaca untuk pertama kalinya.

Suaranya yang merdu, lesung pipitnya yang dalam, wajahnya, penampilannya. Semuanyalah dia suka.

Ara juga sudah banyak mengoleksi poster, lagu, video, foto atau gambar, akun medsosnya juga sudah difollow dan mengikuti beberapa grup tentang Afgan pada akun medsosnya. Seperti Line, BBM, WA, dan akun medsos lainnya.

"Kapan Afgan ngadain konser lagi emangnya?"

"Bulan depan kak. Tapi bukan disini. Di Bandung kalo nggak salah. Ya kak, ya, aku pengen banget liat langsung idola aku." Rengek Ara membuat Dave menjadi tak tega jika melarang sang adik pergi menonton konser idolanya.

"Yaudah, iya. Nanti kakak pesenin tiketnya. Tapi kamu pergi sama siapa? Kakak nggak bisa anter kamu. Soalnya bulan depan kakak harus ke Singapore buat ngecek cabang baru perusahaan kakak disana." Jelas Dave membuat Ara mengerucutkan bibirnya kesal.

"Yaudah. Aku mau ngajak Syifa sama Lia aja. Bentar aku telfon dulu." Ucap Ara dan berlalu ke kamarnya untuk menelfon kedua sahabatnya agar mereka bisa menemani Ara menonton konser.

"Halo Fa,"

"....."

"Bulan depan lo bisa nemenin gue nonton konsernya Afgan di Bandung nggak?"

"....."

"Gitu ya.. Yaudah gue tanya dulu sama Lia. Dia bisa apa enggak."

"....."

"Yaudah, gue telfon Lia dulu. Sorry ganggu lo."

"....."

"Oke."

Arapun beralih menelfon sahabatnya yang satunya lagi.

"Halo Li."

"....."

Story Of My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang