BAB 10 Muncul

227 6 0
                                    

***

"Kau sudah menyiapkan semuanya bukan?" Tanya seseorang kepada pria dihadapannya.

"Sudah Nyonya. Semua sudah beres. Tinggal menunggu perintah dari Nyonya untuk menjalankannya." Jawab pria tadi.

"Akhirnya. Lihat saja pembalasanku Ara. Lo akan gue buat tersiksa karena lo udah berani menyakiti hati gue dengan merebut Al dari gue." Janji orang tadi yang ternyata seorang wanita.

***

Akhirnya Ara bisa mencintai Al juga walau Ia belum mendengar dia mengucapkan cinta langsung pada pria itu.

Sehabis dari Bandung kemarin dari nonton konser artis favoritnya Ara, Ara selalu ingin dekat dengannya. Entah ada apa dengan dirinya Al juga tidak tahu. Tapi itu juga menguntungkan buatnya bisa selalu berada disisinya.

Saat sedang memikirkan Ara, tiba-tiba ponselnya bergetar menandakan ada panggilan masuk disana. Ia pun melihat nama yang tertera di layar ponsel sambil tersenyum. Ternyata dari Ara.

"Halo sayang. Ada apa? Tumben sekali kamu menelponku duluan?"

"....."

"Jam berapa?"

"....."

"Oh oke. Nanti akan kujemput. Jangan pergi sebelum aku sampai. Bye sayang. Love you."

"....."

Klik. Telepon terputus

Ternyata Ara meminta Ia menjemputnya di toko buku karena dia tidak membawa mobil. Dia tadi pergi dengan sahabatnya menggunakan bus.

Tidak biasanya Ara meminta jemput Al. Biasanya Ara kalau pergi bersama sahabatnya pulang ya dengan sahabatnya. Entah ini perasaannya saja atau akan terjadi sesuatu hal yang buruk Ia pun tak tahu.

***

Ara sedang menunggu Al di depan toko buku sendirian. Sedangkan kedua sahabatnya sudah pulang duluan.

Saking lamanya Ara menunggu Al, diapun mengambil ponselnya dan memasang earphone ditelinganya karena bosan menunggu.

Ara mendengarkan lagu dengan volume yang tinggi membuat dia tidak mendengar suara-suara disekitarnya.

Dari arah yang lain ada mobil yang melaju dengan kencang dan sengaja menjalankan mobilnya ke arah dimana Ara berdiri.

Dan... Bruukkk!!!

Kecelakaan tidak bisa dihindari. Ara tak sadar jika dirinya sudah tertabrak dan terpental jauh ke tengah jalan.

Orang yang ada dalam mobil itupun tertawa penuh kemenangan karena sudah berhasil membuat nyawa Ara terancam.

"Nikmati masa-masa menuju kematianmu Ara. Dan Al akan segera menjadi milikku." Ucap orang itu sambil tertawa mengejek.

Al yang baru saja sampai disana pun terkejut melihat kejadian yang ada dihadapannya. Buru-buru Al berlari ke arah dimana Ara tergeletak tak sadarkan diri dengan darah yang mengucur deras di tubuhnya.

Tanpa banyak bicara, Al langsung membopong tubuh Ara kemobilnya dibantu beberapa orang yang melihat kejadian tadi.

"Bertahanlah sayang. Aku mohon jangan tinggalkan aku." Al memohon pada Ara yang tak sadarkan diri disampingnya sambil menangis.

Ini pertama kalinya seorang Aldarish Zaindar Gvando menangis untuk seseorang dan takut kehilangannya.

***

Mobil yang dikendarai Al sampai di rumah sakit dan para suster langsung menyuruh Al meletakkan Ara di ranjang pasien dan membawanya ke ruang operasi untuk segera ditangani akibat banyaknya darah yang keluar dari bagian tubuh Ara.

Story Of My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang