BAB 21 Start

168 6 0
                                    

Acara yang diadakan Al telah usai 5 menit yang lalu. Para tamu undangan sedikit demi sedikit telah pergi meninggalkan pesta.

Disana hanya menyisakan Al, Ara, Dave, Puri -adik Al-, dan kedua orang tua Al.

Sebelum itu. . . .

Flashback On

Saat acara telah dimulai beberapa saat lalu kedua orang tua Al serta adiknya baru saja tiba di tempat pesta.

Mereka mencari-cari dimana keberadaan anaknya. Saat mata mereka menangkap sesosok pria tampan berambut coklat dan memakai tuxedo berwarna hijau tosca sebuah senyuman muncul di bibir mereka.

Mereka langsung menghampiri anaknya itu dan mereka baru menyadari bahwa ada seorang wanita yang berdiri disamping anaknya dengan warna pakaian yang sama.

'Siapa wanita itu? Kenapa dia terlihat dekat sekali dengan anakku?' Batin salah satu dari mereka bertanya-tanya.

Saat Al tengah berbincang dengan calon kakak iparnya, tiba-tiba ada suara seseorang yang memanggilnya dari belakang.

Al pun membalikkan badannya dan langsung tersenyum senang karena melihat adik serta kedua orang tuanya akhirnya datang di pestanya.

Kedua orang tua Al serta adiknya memang tidak tinggal di Indonesia. Mereka tinggal di Prancis karena mengurus perusahaan mereka disana dan memutuskan untuk tetap tinggal disana.

"Mama, Papa." Ucap Al pada kedua orang tuanya.

"Apa kabar nak?" Tanya mama Al.

"Aku baik Ma, Mama, Papa sama Puri apa kabar?" Tanya Al balik.

"Seperti yang kakak lihat! Kami baik-baik saja. Dan satu hal lagi, aku tetep cantik kok." Jawab Puri santai.

Tuk!

Satu jitakan dari tangan Al tepat mengenai kepala Puri.

"Kakak... Sakit tau! Ini tuh kepala bukan batok kelapa! Elah!" Sungut Puri karena mendapat jitakan dari Al.

"Dasar kepedean!" Dengus Al.

"Sayang, jangan gitu ah sama adik sendiri. Aku aja sama Kak Dave gak pernah gitu kok." Ucap Ara menengahi.

"Tuh denger kak kata kakak cantik itu." Al hanya memutar bola matanya malas karena celotehan adiknya.

Mama Al menatap ke arah Ara dengan tatapan bingung.

"Oh iya, Al belum kenalin cewek disamping aku ini ya Ma."

"Ini Ara Ma, calon menantu Mama." Lanjut Al.

Mama dan Papa Al menatap tak percaya pada Al. Bagaimana tidak? Anak laki-lakinya ini dulunya sangat jarang dekat dengan seorang wanita. Sekarang? Hanya ditinggal beberapa tahun saja sudah dapat calon istri.

"Benar ini calon menantu Mama? Cantik sekali kamu sayang." Puji Mama Al pada Ara.

Ara hanya tersenyum menanggapi.

"Oh iya Ma, Pa. Kenalin juga ini kakaknya Ara Kak Dave." Al memperkenalkan Dave pada Mama dan Papanya.

"Oh, Pak Radhiska? Sungguh kejutan sekali bisa bertemu dengan Anda lagi." Ucap Papa Al.

"Iya Pak Gvando." Jawab Dave singkat.

"Jadi calon menantu kami adik dari Anda ternyata."

"Saya juga tidak menyangka Tuan. Saya kira dia bukan anak Anda. Karena kelakuannya sangat berbeda dengan ayahnya." Ucap Dave sambil melirik ke arah Al. Al yang mendapat lirikan dari Dave hanya mendengus kesal.

"Hahaha.. Dia memang seperti itu Pak Dave. Saya saja bingung menurun darimana sifatnya itu." Jawab Papa Al diiringi dengan tawanya membuat Al tambah kesal.

"Sayang, kita pergi yuk. Disini malah jadi kambing congek!" Ucap Al kesal lalu mengajak Ara pergi dari sana.

"Eh, eh, eh Tuan keras kepala kabur." Celetuk Puri dan dihadiahi tatapan tajam dari Al.

Flashback Off

***

"Sayang, yuk kita pulang. Udah malem juga." Dave mengajak Ara pulang karena malam semakin larut.

"Iya kak."

"Permisi Pak Gvando, kami pamit duluan karena sudah malam. Kapan-kapan kita bisa bertemu kembali." Pamit Dave sopan.

"Oh iya Pak Dave. Silahkan. Kasihan calon menantu saya nanti jadi sakit dan ada yang ngamuk juga nantinya." Jawab Papa Al sambil melirik Al disamping kanannya.

"Hati-hati ya Be. Sampai rumah langsung tidur jangan begadang." Ucap Al memperingatkan. Ara hanya mengangguk menanggapi ucapan Al.

"Baiklah. Kalau begitu kami permisi dulu. Selamat malam."

***

"Udah beres kan?" Tanya seorang wanita kepada seorang laki-laki yang duduk disampingnya. Laki-laki itu hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Gue jadi penasaran gimana nantinya." Ucap wanita itu pada diri sendiri.

"Inget janji lo Mit! Ini hanya permainan biasa. Dan sampai terjadi apa-apa dengan Ara gue bakal marah banget sama lo!" Ucal laki-laki itu penuh penekanan.

"Terserah lo!" Jawab Mita singkat.

"It's time to play the game.." Ucap Mitha tiba-tiba saat melihat mobil yang dikendarai Ara telah keluar dari halaman hotel.

***

Dari arah belakang mereka terdengar suara mesin mobil yang dipacu sangat kencang dijalanan yang sepi ini membuat orang yang berada di dalam mobil tersebut bergidik ngeri.

Mobil itu terus melaju tepat dibelakang mobil Ara dan Dave. Tapi mobil itu tiba-tiba melaju dengan lebih kencang saat mobil itu bergeser ke arah kanan tepat dimana Ara duduk didalam mobil itu. Dan....

Brukk!!

Kejadian yang begitu cepat dan tak diduga pun terjadi. Semuanya menjadi gelap dan orang yang ada didalam mobil tersebut tak sadarkan diri karena menabrak sebuah pohon besar disisi jalan.

***

📝778 Words

Story Of My Life ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang