Ara terbangun dari tidurnya dan merasakan bahwa dibawah kepalanya terdapat sesuatu yang empuk seperti bantal tapi memang bukan bantal.Ara pun mengerjap-ngerjapkan matanya agar kesadarannya kembali dan dia melihat ke atasnya dan menemukan Al juga tertidur dengan memangku kepala Ara di pahanya.
Arapun bangun dari tidurnya dan langsung duduk menegakkan badannya. Lalu diapun meregangkan tangannya agar otot-ototnya tidak kaku.
Al yang merasakan bahwa ada sesuatu yang terangkat dari pahanya pun ikut terbangun dan mengerjap-ngerjapkan matanya agar kesadarannya kembali penuh.
Tiba-tiba...
"Aww..." Rintih Al saat tangan Ara mengenai wajahnya.
Ara yang mendengar ada yang merintihpun menolehkan kepalanya kesamping kanannya dan mendapati tangannya berada di depan wajah Al.
"Oh.. God.. Maafin aku sayang.. Aku nggak tahu. Aku kira kamu masih tidur tadi." Ucap Ara dan menjauhkan tangannya dari wajah Al yang sedang menahan kesal.
"Sakit tahu.." Jawab Al singkat membuat Ara tertawa kecil.
"Mana yang sakit?" Tanya Ara dan kedua tangannya menangkup wajah Al.
"Disini." Al mengarahkan telunjuknya ke bibirnya.
"Ihh.." Ara langsung menjauhkan kedua tangannya yang menangkup wajah Al dan berdiri.
"Mau kemana?" Al mencekal tangan Ara yang hendak berjalan pergi dari hadapannya.
Ara pun mengangkat tangan kirinya yang tidak dicekal Al dan melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Aku mau ke toilet dulu. Habis itu pulang." Jawab Ara dan Al melepaskan cekalannya dari tangan Ara dan bertanya pada Ara.
"Ini baru jam 4.30 lho yangg. Biasanya kamu pulang jam 5.30." Al melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Ada sesuatu yang harus aku beli dan kejutan buat seseorang."
"Kejutan? Buat siapa?" Al penasaran dengan rencana Ara.
"Ini tanggal 5 kan?" Al mengangguk.
"Artinya?" Al menatap Ara dengan kening berkerut.
"Ini tuh ulang tahunnya Kak Dave Al. Aku mau buat kejutan buat dia." Jelas Ara dan Al hanya ber'oh' ria saja.
Ara melanjutkan jalannya menuju toilet. 15 menit kemudian dia keluar dari toilet dan mendapati Al sudah tidak ada diruangannya.
Meja kerja Al sudah bersih dari berkas-berkas yang berserakan dan sudah tertata rapi.
Ara pun keluar dari ruangan Al dan mendapati Al berdiri di depan lift menunggunya.
Ara berjalan mendekati Al dan Al langsung mengajak Ara masuk ke dalam lift setelah pintu lift terbuka dan setelah sampai di lantai dasar mereka menunggu mobil Ara di depan lobby yang sudah sepi.
Setelah mobil Ara datang, mereka masuk ke dalam mobil Ara dengan Ara yang masih menyetir dan Al duduk di kursi penumpang kemudian Ara melajukan mobilnya ke toko kue langganannya.
"Ayo turun yangg." Ajak Ara pada Al saat mobil mereka sudah berada di depan toko kue itu.
Al menurut dan keluar dari mobil Ara lalu mereka berdua masuk kedalam toko kue tersebut.
"Permisi kak, Anda ingin mencari kue apa?" Tanya pegawai di toko kue itu.
"Saya mau kue ulang tahun yang simple tapi bagus. Juga kuenya itu dihiasi dengan coklat putih."

KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of My Life ✔
Teen FictionKisah seorang gadis muda bernama Meyvita Octiara Radhiska yang biasa dipanggil Ara ini adalah seorang gadis mandiri yang hidup tanpa orang tua dan saudara. Gadis keturunan Jawa dan Jerman itu selalu bekerja untuk memenuhi kehidupannya. Karena orang...