Part 5 pakai sudut pandang orang ketiga. Selamat membaca😊
***
Beberapa bulan kemudian.
Hari yang ditunggu-tunggu Aisyah pun telah tiba. Dimana pengumuman hasil nilai Ujian Nasional telah keluar. Betapa gelisah hatinya saat ini. Ke khawatiran mulai muncul dalam pikirannya. Bagaimanakah hasil nilai yang dia peroleh?Dan, syukurnya ketika wali kelas Aisyah mengumumkan dan hasilnya pun sangat memuaskan. Aisyah berada di nilai hasil Ujian Nasional tertinggi di sekolahnya.
"Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah." Ucap syukur Aisyah.
Setelah pengumuman selesai, dia memutuskan untuk langsung pulang ke rumah dan langsung memberikan berita bahagia ini kepada Ayahnya. Selagi Ayahnya belum berangkat ke rumah sakit, karena hari ini Ayahnya piket malam.
Setibanya dirumah.
"Assalamua'laikum Ayah."
"Wa'alaikumsalam anak Ayah. Gimana nih, nilainya. Bagus gak nih?"
"Alhamdulillah, Yah. Nilai Icha sangat memuaskan. Kebayar semua deh, belajar Icha selama ini."
"Alhamdulillah, memang puteri Ayah ini pintar sekali."
"Ayah..." Sambil mengeluarkan senyuman kecil, karena dia malu saat Ayahnya memuji kepintarannya.
"Yaudah, gini deh. Ayah kan hari ini piket malam, dan karena kamu mendapatkan nilai yang sangat memuaskan maka Ayah akan mengajak kamu untuk makan siang diluar, dan jika kamu mau minta apapun dari Ayah InsyaAllah Ayah akan turuti kemauanmu selagi Ayah mampu."
"Beneran nih, Yah. Hhehehe..."
"Iya, Nak. InsyaAllah kalau Ayah mampu."
"Yaudah deh, Yah. Icha siap-siap dulu deh. Da, Ayah." Sambil melangkahkan kaki menuju kamarnya.
Beberapa menit kemudian.
"Udah selesai belum, Cha?"
"Udah Yah, tunggu Icha."
"Yaudah, Ayah tunggu di mobil ya. Jangan lupa kunci pintu rumahnya."
"Iya, Yah."
Setelah semuanya siap, Icha langsung bergegas menuju mobil yang sedari tadi berada di depan rumahnya.
"Yah, Icha kelamaan ya. Maaf, jafi buat Ayah nunggu."
"Iya, Nak gak apa-apa. Sekarang kita kemana nih?"
"Icha, kepengen ziarah ke makam Bunda dulu Yah. Icha pengen bilang ke Bunda kalau Icha lulus terus Icha juga mau pamitan ke Bunda kalau Icha bakalan ke Kairo untuk belajar ilmu agama."
"Yaudah, sekarang kita ke makam Bunda dulu baru kita makan siang ya Nak."
"Iya, Yah."
Beberapa menit kemudian, Icha dan Ayahnya tiba di makam Almarhum Bundanya.
"Assalamua'laikum Bunda. Icha dateng ke Bunda, Icha mau bilang kalau Icha udah lulus SMA dengan nilai yang alhamdulillah memuaskan. Dan Icha juga mau bilang ke Bunda, kalau Icha mau pergi ke Kairo lusa sama sahabat Icha, si Kasih untuk belajar lebih mengenai ilmu agama disana. Buat bekal Icha di kemudian hari."
"Cha, udah selesai ngomongnya ke Bunda? Kalau sudah, sekarang kita doakan Bunda dulu, ya Nak. Agar Bunda selalu ditempatkan di sisi terbaik di surganya Allah."
"Iya, Yah."
Setelah beberapa menit, Aisyah dan Ayahnya meninggalkan makam Almarhum Bundanya dan melanjutkan perjalanan untuk membeli makan siang.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU KAU DAN DOAKU (END)
SpiritualAisyah adalah seorang gadis yang memiliki wajah cantik nan rupawan dan akhlak yang baik. Ada seorang pemuda tampan dan sholeh yang menaruh hati padanya. Hal ini membuat Aisyah bingung, apakah dia juga menaruh hati pada pemuda tersebut? Dan akankah d...