Alhamdulillah
Doa Aisyah selama ini untuk Bima di dengar oleh Allah. Bima dapat tersadar dari komanya. Meskipun sekarang Bima masih dirawat di rumah sakit, untuk pemulihan tapi Aisyah yakin jika keadaan Bima akan terus membaik.
Hari pernikahannya semakin dekat, dan keadaan Bima semakin hari sudah semakin membaik.
Rencananya minggu depan Bima sudah dapat dibawa pulang.
***
Aisyah begitu sibuk mempersiapkan segala macam kebutuhan untuk pernikahannya.
Kurang tiga minggu lagi. Ia harus mengurus pakaian yang akan dikenakan, mengurus catering, mengurus gedung yang akan digunakan. Ia harus mengurusnya sendiri, karena tidak mungkin jika Bima harus ikut mempersiapkannya juga.
Hari demi hari terlewati. Bima harus belajar berjalan tanpa didampingi oleh sosok Aisyah. Ia hanya didampingi oleh sang Umi.
***
Hari pernikahan telah tiba. Keadaan Bima yang sudah lebih baik dari sebelumnya sudah siap untuk mengikrarkan ijab kabul. Rasa gugup dan gundah sempat menghampiri perasaan Bima.
BIMA :
Hari ini hari pernikahan ku dengan Aisyah. Sungguh sebenarnya aku tak dapat percaya jika aku akan benar-benar menjadi suaminya. Yang awalnya hanya sebatas teman tanpa pernah saling menyapa. Yang hanya dapat menatapnya dari arah jauh. Namun, sekarang ini aku dapat berada dekat disisinya. Hatiku sangat senang ketika pertama kali aku dapat mengobrol dengannya. Hari dimana saat itu aku mulai jatuh hati padanya. Namun, aku tersadar jika aku tak seharusnya memikirkan orang yang masih belum mukhrim denganku.
Saat itu, aku mulai berusaha menjaga pandangan ku terhadapnya. Aku melakukan hal itu, karena aku tahu jika ia akan sangat tidak suka jika ada orang lawan jenisnya terlalu memperhatikannya. Aku juga tak ingin jika aku terlalu menampakkan betapa aku sungguh mengaguminya. Aku hanya ingin jika aku melakukan cinta dalam diam. Aku juga yakin, meskipun kini aku masih belum dapat mendekatinya, tapi aku percaya jika memang dia jodohku, maka dia akan kembali padaku. Namun, jika tidak, aku hanya dapat mengikhlaskannya bahagia dengan orang lain.
Perjalanan panjang sudah aku lewati. Dan aku memberanikan diri untuk datang ke rumahnya. Disana, aku mencurahkan segala keinginanku untuk dapat berdamping dengannya. Untuk menjadi kekasih halalnya.
Aku sempat ragu, akankah dia dapat menerimaku, ataukah tidak. Ternyata dia mau menjalankan taaruf denganku. Namun, aku harus melanjutkan study ku.
Sepulang ku dari Jerman, aku mengalami kecelakaan pesawat yang membuat ku harus menjalani perawatan di rumah sakit. Setelah ku sadar, umi menceritakan segalanya padaku. Mulai dari Aisyah yang selalu datang ke rumah sakit setiap hari untuk melihat keadaanku, membacakan Al Qu'an disampingku, berdoa untuk kesembuhan ku, sampai juga harus mempersiapkan segala keperluan untuk pernikahan kita tanpa aku dampingi. Kata Umi dia sangat yakin, jika aku pasti sembuh. Dia yakin, jika aku pasti akan bangun dari koma ku. Sampai-sampai kata Umi dia tidak rela ketika waktu itu dokter akan mencabut segala alat-alat medis yang ada di tubuh ku. Karena saat itu dokter telah menyatakan jika harapan ku untuk hidup sangatlah sedikit. Umi mengatakan padaku, jika Aisyah benar-benar calon istri yang baik bagiku. Umi begitu yakin pada sosok Aisyah.
Aku dapat sembuh dengan segala bentuk dukungan dari Aisyah dan juga dari doa yang diberikan Aisyah.
Hari ini aku sungguh merasa gugup. Aku takut jika aku salah ucap ketika ijab kabul. Dalam hatiku saat ini ada perasaan senang, haru, dan segalanya campur jadi satu. Senangnya aku dapat bersatu dengan orang yang sangat aku cintai.
Dengan bismillah, aku mulai mengucapkan ijab kabul. Setelah ijab kabul selesai, aku merasa lega. Alhamdulillah, Aisyah sekarang sudah menjadi istriku.
Hari ini Aisyah begitu tampak anggun. Dengan balutan busana pernikahan yang panjang, dan dengan kerudung putih serta mahkota di atas kepalanya. Saat ia mencium tanganku, air mata tak dapat ditahan dari matanya. Aku mencoba menenangkannya.
Alhamdulillah sah :)
***
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU KAU DAN DOAKU (END)
SpiritüelAisyah adalah seorang gadis yang memiliki wajah cantik nan rupawan dan akhlak yang baik. Ada seorang pemuda tampan dan sholeh yang menaruh hati padanya. Hal ini membuat Aisyah bingung, apakah dia juga menaruh hati pada pemuda tersebut? Dan akankah d...