Aisyah dan Bima sekarang sudah kembali lagi tinggal di Bandung. Mereka tak ingin, jika rumah tangganya rusak. Sehingga, mereka memutuskan untuk kembali ke Bandung. Hari-hari mereka lalui bersama. Karena Bima tak ingin, jika ada kesalahpahaman lagi diantara mereka berdua, sehingga kini Bima lebih sering menghubungi Aisyah.
Akhir-akhir ini, Aisyah kelihatan sedikit berbeda dari biasanya. Ia tampak lebih manja dan terkadang ia juga malas-malasan. Pagi saja, yang bangun duluan malah Bima. Ia juga sering meminta sesuatu yang terkadang sudah sulit ditemui ataupun terkadang ia juga meminta makanan yang ia inginkan sekarang, ya sekarang harus sudah ada. Dan makanan yang ia inginkan biasanya tak hanya satu, bisa dua jenis makanan atau bahkan lebih.
Hal ini membuat Bima menaruh rasa curiga kepada istrinya itu. Apakah Aisyah hamil? Seketika pertanyaan itu pun muncul dari dalam benak Bima. Sehingga, Bima meminta Aisyah untuk periksa ke dokter.
Karena hari ini Bima libur, dan Aisyah ada praktik di rumah sakit itu sore hari, maka paginya mereka memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan untuk memeriksa keadaan Aisyah.
Setelah sampai di dokter kandungan dan diperiksa, dokter menyatakan Aisyah positif hamil, dan sudah 6 minggu. Bima langsung melakukan sujud syukur. Betapa senangnya Bima karena penantiannya selama ini, sudah diberikan padanya. Apa yang dia inginkan dapat terwujud.
Begitupun dengan Aisyah, ia langsung mengucapkan rasa syukur yang teramat dalam. Tak kuat memahan segala kebahagian yang dirasakan, sampai-sampai Aisyah menjatuhkan air matanya. Dengan segera, Bima mendekap Aisyah dan menenangkan ia agar tidak menangis lagi.
Setelah itu mereka pulang ke rumah. Kali ini Bima tak ingin jika istrinya harus capek-capek mengurusnya. Kini, Bima lah yang beralih menjadi ibu rumah tangga. Ia yang memasak, ia yang mencuci, ia yang membersihakan rumah. Karena, kandungan Aisyah lemah. Bima tak ingin terjadi apa-apa pada istrinya dan juga calon buah hatinya itu. Bima juga meminta jikalau Umi nya untuk tinggal di rumahnya. Ia ingin jika Uminya yang menjaga Aisyah. Sementara ini, Bima meminta Aisyah untuk berhenti melakukan praktik di rumah sakit. Ia memperbolehkan Aisyah kembali praktik jika kandungannya sudah kuat.
Awalnya, Aisyah tidak menyetujui akan hal itu, tetapi karena dia harus patuh kepada sang suami, maka ia mengambil keputusan untuk sejenak berhenti dari pekerjaan kesehariannya itu.
***
Kini kandungan Aisyah telah mencapai usia 4 bulan. Dan Umi Bima meminta untuk mengadakan tasyakuran.
Setelah melakukan tasyakuran, Aisyah dan Bima pergi ke dokter untuk memeriksa kandungan Aisyah.
Ternyata, Aisyah mengandung bayi kembar.
"Alhamdulillah, terima kasih ya Allah." Ucap syukur Bima.
"Harus dijaga baik-baik ya pak, istrinya. Jangan sampek kelelahan." Pesan dokter.
"Insya Allah dok, saya akan menjaga istri saya baik-baik."
"Pola makannya juga diatur ya. Ini demi kesehatan janin nya. Terus juga jangan memikirkan hal-hal yang terlalu berat."
"Iya, dok."
***
Kini usia kandungan Aisyah sudah memasuki 7 bulan. Perutnya sudah tampak besar sekali. Sesekali ia sulit untuk mengambil nafas.
Bima sekarang ini menjadi suami yang siaga. Ia selalu ada untuk Aisyah. Sampai-sampai ketika ia masih kerja, dan Aisyah menelfonnya, ia langsung buru-buru pulang.
Sejak usia kandungan Aisyah memasuki 7 bulan, Bima jarang sekali melakukan penerbangan. Ia lebih memilih untuk stay di bandara. Sesekali saja ia terbang.
Bima sering mengajak Aisyah untuk berjalan-jalan, agar nantinya mempermudah pada saat proses melahirkan.
***
Dua bulan kemudian.
Itu tandanya, sekarang usia kandungan Aisyah mencapai sembilan bulan. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menyiapkan dirinya untuk menjalankan proses melahirkan.
Pukul 00.00 tiba-tiba baju yang dikenakan Aisyah basah. Ia bingung, harus melakukan apa. Ia segera membangunkan Bima. Dengan segera, Bima merujuk Aisyah ke rumah sakit dengan di dampingi oleh Umi Bima.
Ya, itu adalah air ketuban. Setibanya di rumah sakit, Aisyah langsung dibawa ke ruang persalinan. Disana, ia berjuang sekuat tenaga.
Bima terus setia mendampinginya. Sampai pukul 03.00, bayinya masih belum keluar. Bima bergantian jaga dengan sang Umi. Bima melakukan sholat tahajud, dan Aisyah dijaga oleh Umi.
Pukul 10.00
Bayi kembar Aisyah dan Bima, lahir dengan sempurna. Bayi kembarnya cowok dan cewek.
Tangis haru pun pecah, saat terdengar suara tangisan bayi. Dengan segera, Bima mengadzankan kedua malaikat kecilnya itu. Ia sangat bersyukur, karena Allah telah memberikan hadiah padanya yang tak ternilai harganya.
♡♡♡
KAMU SEDANG MEMBACA
AKU KAU DAN DOAKU (END)
SpiritualAisyah adalah seorang gadis yang memiliki wajah cantik nan rupawan dan akhlak yang baik. Ada seorang pemuda tampan dan sholeh yang menaruh hati padanya. Hal ini membuat Aisyah bingung, apakah dia juga menaruh hati pada pemuda tersebut? Dan akankah d...