Yogyakarta

2.3K 107 0
                                    

Setelah mereka melangsungkan pernikahan, Aisyah dan Bima kini tinggal di luar Bandung. Ya, mereka meninggalkan kota kelahirannya demi tugas. Bima, yang bekerja sebagai pilot, ia ditugaskan untuk bekerja di Yogyakarta. Oleh karena itu, mereka berdua pindah tempat tinggal ke Yogyakarta.

Sebelum mereka berangkat ke Yogyakarta, Aisyah meminta sang Nenek untuk ikut dengannya, namun sang Nenek menolaknya.

"Nek, lusa Icha kan mau pindah ke Yogyakarta, untuk ikut Mas Bima. Nenek ikut bersama Icha ya, biar kita selalu dekat Nek."

"Gak usah cha, kamu sama nak Bima saja. Nenek di Bandung saja ya. Lagian Nenek juga harus mengurus ladang Nenek."

"Tapi kan Nek, masih ada Om. Om kan bisa nge handle ladang milik Nenek."

"Gak bisa Cha. Nenek harus tetap di Bandung. Nanti kalau Nenek kangen sama Icha, Nenek pasti meminta Om dan Tante kamu untuk mengantar Nenek kesana. Kalau gak gitu, kamu yang menghampiri Nenek ke Bandung."

"Yah, nanti bakalan jarang ketemu sama Nenek. Tapi nanti kalau Icha telfon, Nenek harus angkat telfon Icha ya."

"Iya, cucu Nenek yang paling cantik."

Memang sifat kekanak-kanakan Aisyah kadang nampak kadang tidak. Terkadang, Aisyah akan bersifat layaknya orang yang benar-benar dewasa, namun terkadang ia juga dapat bersifat layaknya anak kecil yang masih berusia di bawah lima tahun.

Waktu menunjuk pada pukul 03.00 WIB

"Assalamua'laikum istriku." Dengan mengusap lembut rambut Aisyah, yang memang saat tidur tidak mengenakan hijabnya.

"Wa'alaikumsalam mas. Ada apa mas?"

"Coba, kamu lihat. Sekarang sudah jam berapa? Lekaslah ambil wudhu, mas tunggu di mushola rumah ya."

"Ya Allah, sudah jam 03.00. Iya, mas. Tunggu Icha sebentar ya."

"Iya, istriku."

Dengan langkah cepat, Aisyah langsung mengambil wudhu ke kamar mandi. Setelahnya mereka melakukan sholat tahajud, Bima langsung menuju masjid dekat rumah Aisyah untuk melaksanakan sholat shubuh berjamaah.

***

Sore ini adalah sore terakhir Aisyah berada di rumahnya, karena besok pagi ia harus pergi meninggalkan Bandung, dan terbang Yogyakarta. Karena malam ini, malam terakhir ia di Bandung, ia yang kali ini menyiapkan segala makanan untuk makan malam bersama keluarganya.

Aisyah menyiapkan makanan untuk makan malam dibantu dengan Bima. Bima selain jago mengendalikan pesawat terbang, ia juga jago dalam bidang masak-memasak. Bahkan, keahlian masaknya lebih tinggi dibandingkan dengan Aisyah.

Setelahnya mereka selesai mempersiapkan makanan untuk makan malam, mereka mandi dan siap-siap untuk melakukan sholat maghrib berjamaah. Kali ini, Bima sholat maghrib berjamaah di rumah. Hari ini keluarga Aisyah memang sengaja berkumpul dirumahnya. Tak hanya itu, Umi Bima pun juga datang ke rumah Aisyah dengan ditemani oleh sepupu Bima.

Mereka melakukan sholat berjamaah, dengan Bima sebagai imamnya. Setelah sholat maghrib, mereka makan malam bersama. Suasana rumah Aisyah kali ini cukup ramai. Karena ia kedatangan Om dan Tantenya. Dan juga ada beberapa sepupu Aisyah, dan diantaranya sudah memiliki anak, sehingga menambah keramaian rumah Aisyab saat ini. Rencananya mereka semua besok akan mengantarkan Aisyah dan Bima ke bandara.

Mereka memuaskan untuk mengobrol. Karena jarang sekali bagi mereka bisa berkumpul seperti ini. Umi dan sepupu Bima rencananya besok juga akan mengantarkan ke bandara, jadi malam ini mereka akan menginap di rumah Aisyah.

AKU KAU DAN DOAKU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang