UNIVERSE OF LOVE
Cinta dijalankan alam semesta
Cinta, Germelap Seni Yogyakarta, dan CintaAlam akan selalu memberi kejutan.
" I'm not making any plan, I'm just to let universe going surprise me"
*Bulan
Tergerak tubuhku menembus batas malam, di sana para pemain Teater Garasi ikut menata panggung di gedung pementasan Taman Budaya Yogyakarta. Aku masih duduk di kursi memperhatikan seorang kawan berdiskusi soal lampu. Tangannya melebar menunjuk ke segala arah seperti mandor dengan tukang bangunan.
"Ga, tunggu yah!"
"Santai,"
Melihat jam tangan sudah diangka sepuluh, beranjak aku pergi meninggalkan mereka ke depan loby, beberapa lukisan telah terpasang rapi. Seorang gadis kecil menari-nari mendengar pukulan lembut gamelan.
Aku mencoba mengikuti gerakannya dari belakang, saat Ia memutar badan, terdiam malu wajah memerah. Berlari gadis kecil itu menuju halaman depan. Mataku teralih pada sebuah lukisan dengan bulan sempurna, namun lukisan itu tak bernama. Sebuah lukisan dengan bulan bulat seperti mampu menyampaikan cahayanya. Sisi gelap bulan terlihat teksture kerikil-kerikil hitam."kamu suka lukisan itu?"
"oh, iya... ini seperti kedamaian dan jawaban..."
"jawaban?"
"iya, tidak sabit, tidak separuh, atau hanya seperempat... keutuhannya membuatku merasakan menemukan jawaban lengkap."
"kalimatmu terlalu rumit, perkenalkan aku Obes."
"Mega. Jangan-jangan kamu pelukisnya?"
"iya, ini tidak serumit yang kamu bayangkan. Ini tutup panci."
Tertawa aku bersamanya, "bagaimana kalau sabtu ini, kamu ikut saya ke tembi". Pikiranku sebagai wanita mulai tidak karuan, bukan ingin menolak. Dia masih asing, tapi asing yang manis."baiklah."
"tapi aku perlu nomor telponmu."
Berlanjut kami berbicara tidak berarah, tentang kecilnya yang suka menghabiskan lipstick Mamanya untuk melukis di tembok. Hingga cerita tentang belau yang meninggal akibat kecelakaan.
Pertemuan pertama yang aneh, kaos baruku dibuatnya basah karena bahu ini dijadikan sandaran saat menangis.
Namun dilangit, ku lihat bulan benar-benar bulat. Suara gamelan masih merdu dengan pukulan kidungan pemanggil ruh. Kebetulan para sesepuh gamelan yogyakarta sedang mengadakan kegiatan pentas dengan panggung kecil di halaman Taman Budaya Yogyakarta.Gadis kecil itu masih menari di samping panggung. Ia kembali memutar tubuh tanpa sengaja menatapku. Berlari memasuki gedung dengan cekikikan malu, aku pun tertawa kecil.
"heh aku baru saja cerita soal ibuku meninggal, kenapa kamu tertawa?"
"kamu lihat gadis kecil itu? Dia dari tadi menari-nari dan malu saat tak sengaja melihatku memperhatikannya."
"astofirlooh Ga, sumpah gw kagak liat... kamu nggak lagi ngigau?"
"Beneran?"
"Iya!"
Aku memberanikan diri mendekati pemain gamelan untuk memastikan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Universe of Love
RomanceTAMAT 18th+ "Berhenti mencintai seperti sisa kabut, biar hujan menghapusnya." -universe of love CINTA dan Gemerlap Seni Yogyakarta Catatan:walau sudah selesai tapi ini belum sempurna, kritik saran dipersilahkan