Kita dijalankan alam semesta. Kadang membuat langit panas, redup, belanjut hujan. Setelah deras, menjadikan udara dingin hingga kita bisa menarik nafas segar.
Mereka mengaitkan diri untuk menemukan bumi yang ideal. Saat bumi semakin diisi borok, mereka akan bergerak membawa bencana sampai kembali mengulang alam dikeadaan awal lagi.Segalanya diatur hingga manusia akan menjadi bagian kecil tak berdaya.
Jika bumi adalah kepala, manusia hanya bakteri kecil, lebih kecil dari kutu rambut. Jika gatal digaruk diobati bahkan digundul.
Begitu besarnya kuasa Allah SWT memberikan alam sebagai tanda kehidupan, tanda-tanda perjalanan hidup dan cobaannya. Kita hanya diijinkan menghela nafas tanpa mengeluh, selalu mengenal baru dan baru lagi.
Dikehidupan baru hari ini, aku memegang tangan Brian berjalan di pantai, Memperhatikan perahu sendirian di tengah laut. Masih ingat terakhir pelukan Fian, bahkan aku mengulang rasa bersama Obes... bakal banyak cerita lagi setelah ini, aku tidak akan menutup diriku.
Melawan kerja alam akan membawaku jadi benteng dan tetap dapat runtuh diterjang tsunami. Aku akan menjadi angin... mengiringi ombak, berkelok mengikuti arah, menyelisip ke celah-celah.
Bersama Brian dua bulan ini memberikan cerita baru, karakter baru dan kegiatan baru juga. Menemaninya pergi menatto badan, ikut keliling mencari studio rekaman. Duduk di trotoar dengan bir bintang. Kadang aku berdiri melihat rumah-rumah di bawah jembatan.
Semua menelisip seperti udara, yang sebenarnya menyisakan rindu.
Rindu menjadi ingatan masa lalu, sampai aku ingat malam itu Fian bilang dia ada di konser Adele, aku berhasil menemukannya terlihat di camera hanya hitungan detik, setiap waktu ku ulang di youtube.Sudah berapa kali ku bilang, aku bangga pernah mengenalnya. Pernah mencintainya, disetiap detik dan waktuku.
Brian bukan pengganti, Dia cinta baru. Ku harap bisa menemaninya... tidak hanya saat berjuangnya mendapatkan nama, tapi hingga kelak kita sukses bersama. Ratusan Layang-layang diatas kita berdua sore ini menjadi saksi.
Mereka semua bahagia, Brian melepas tanganku mengikuti layang-layang hitam jatuh.
“Lihat bear, Aku akan menerbangkan ini buat kamu! Dek boleh kakak terbangkan?” caranya meminta ijin anak kecil dengan potongan rambut puncung.
Aku membantunya memegang layang hitam itu hingga Ia tarik terbang tinggi. Kini Brian mendekatiku... “I love u bear”
“i love u to capunk.”
“ini pegang jaga jangan sampai jatuh (memberikan benang layang-layang) aku ambil master dulu, nyobain ban barunya di pesisir pantai ini...” Brian meninggalkanku sendiri, ku nyalakan hpku, ini kesepakatanku dengan Brian. Selalu mematikan hp saat kita sedang bersama.
Terlihat panggilan whatssap tidak terangkat. Terlihat pesan dan,
Maestro Fian
14:30
“Berkali-kali aku mendapat tugas untuk membuat simpony,
Namun setiap hariku aku merasakan pelukanmu...
Setiap kali aku ingat rambutmu yang berantakan saat turun dari motorku.
Kebiasaanmu melupakan jaket diperjalanan jauh...
Setiap kali aku memainkan alat musikku di concert hall,
Sepertinya kamu duduk kursi terjauh mengawasiku”15:00
“mega... maaf, di sini terlalu banyak fast food... fish and cheep di sini gede banget
Aku pingin ngajak kamu ngedate fast food di sini.
Aku ingat cara mu makan kentang goreng”16:00
“fian?”(langsung tanda hijau)16:01
“Mega... maukah kamu jadi pacarku lagi?”TAMAT
----
Pingin cerita ini berlanjut, dukung terus... vote dan follow yah...
Thankyou udah baca...Kalian harus inget, kalian itu sempurna,
Kalian berhak atas cerita cinta terbaik.
Kalian berhak bahagia
Love
KAMU SEDANG MEMBACA
Universe of Love
RomansaTAMAT 18th+ "Berhenti mencintai seperti sisa kabut, biar hujan menghapusnya." -universe of love CINTA dan Gemerlap Seni Yogyakarta Catatan:walau sudah selesai tapi ini belum sempurna, kritik saran dipersilahkan