16.Muka Dua

8.1K 501 0
                                    

"Pagi sayang"

(Namakamu) tersentak.Ia melangkah mundur seiring masuknya Iqbaal kedalam kamarnya.Semalam,Iqbaal sama sekali tak memasuki kamar mereka-Iqbaal&(Namakamu)-.Sepertinya,Iqbaal kembali meniduri kamar tamu yang berada dilantai bawah.Sama seperti saat Iqbaal menguncinya didalam kamar waktu itu.(Namakamu) terus berjalan mundur.Namun punggungnya menghantam tembok.Ia tak bisa kemana-mana lagi.Iqbaal terus mendekat,senyum sinisnya merekah.Dengan teliti,Ia mengusap ujung kepala (Namakamu).Menyelipkan rambut (Namakamu) kebelakang telinga.(Namakamu) tak bisa berbuat apa-apa.Ia hanya menunduk seraya menahan air matanya.Namun nihil,air mata itu tetap lolos dari kelopak matanya.

"Jangan nangis dong sayang"ucap Iqbaal seraya menaikan dagu (Namakamu) dengan jarinya.Namun dengan kasar (Namakamu) menepis tangan Iqbaal."Kenapa sih?"Iqbaal menatap intens (Namakamu).

(Namakamu) terisak.Ia berusaha mendorong tubuh Iqbaal,namun gagal.Iqbaal malah semakin mendekatkan jaraknya dengan tubuh (Namakamu).(Namakamu) terus berusaha mendorong tubuh Iqbaal.Namun bukan semakin jauh,tapi jarak keduanya malah semakin dekat.Dekat..dekat..dan pada akhirnya bibir keduanya menyatu.

*

Aldi membanting stick drumnya.Lalu berjalan mendekati Bang Kiki.Menyadari hal itu,Bang kiki menoleh kemudian tersenyum,"Iqbaal mana Ald?"

Dengan acuh Aldi menaikkan kedua bahunya.Bang kiki menautkan kedua alisnya.Ia melihat sesuatu yang tidak beres antara kedua rekannya itu.

"Ald,kita kan udah dari kecil nih bareng-bareng"Bang Kiki menghembuskan nafasnya,"maksud gue,ya lo taulah gue kayak apa,dan gue juga tau lo kayak gimana,kayaknya lo ada yang beda deh."

"Maksudnya?"

"Maksud gue,ya bukan maksud ikut campur sih.Tapi.."Bang Kiky menggantung kata-katanya,"Tapi kayaknya lo lagi nyembunyiin sesuatu ya dari gue?"

Aldi menggaruk tengkuknya,sepertinya memang sudah saatnya Ia jujur.Jujur bahwa sebenarnya Ia memang memiliki perasaan lebih pada (Namakamu).Ia juga tak terima,jika orang yang dicintainya menderita.Ia tak tahan melihat kelakuan Iqbaal pada (Namakamu).Meski Ia tahu,bahwa Iqbaal masih berstatus sebagai suami sah (Namakamu).Mungkin Ia harus menceritakan yang sebenarnya pada Bang Kiki.Ia tak peduli jika pada akhirnya harus bermusuhan dengan Iqbaal.Selama ini,Ia telah mati-matian mempertahankan persahabatan mereka.Mulai dari sikap diamnya atas semua kebohongan Iqbaal di media,menemui Iqbaal di klub malam sekedar untuk mencairkan suasana,namun nyatanya,Iqbaal mengacuhkannya.Iqbaal lebih memilih meneguk berbagai merek minuman haram itu,dan mengakhirinya dengan keadaan tak sadar.Namun demi petsahabatan mereka,Aldi rela memapah tubuh Iqbaal dan menghantarkannya pulang.Namun lagi-lagi Iqbaal tak pernah menghargai itu semua.Mungkin Iqbaal yang Ia kenal telah berubah.Berubah untuk mencintai (Namakamu) seutuhnya.Namun jika Iqbaal mencintai (Namakamu),mengapa Iqbaal bisa sekasar itu pada (Namakamu).Namun jika Iqbaal tak mencintai (Namakamu),untuk apa Ia marah jika Aldi menaruh rasa pada (Namakamu).
Sementara yang Aldi tahu,Iqbaal masih sering menemui Zidny di klub malam yang selalu Iqbaal kunjungi belakangan ini.

"Aldi!"

Aldi tersentak,"Apa sih Bang?"

"Ya elo gue tanya malah bengong.Ada apa sih sebenernya?"

"Sebenernya gue lagi jatuh cinta Bang"

"Jatuh Cinta?"Bang Kiky mengerutkan keningnya,"sama siapa?"

"Gue jatuh cinta sama-"

Cklek!

Aldi memberhentikan ucapannya.Matanya tertuju pada Iqbaal yang berdiri di ambang pintu.

"Bang,gue nggak ikut latihan ya hari ini."

"Kenapa Baal?"

"Males aja satu tempat sama orang bermuka dua"ucap Iqbaal acuh.

Aldi yang merasa disindir lantas membuka suara,"Lo kalo ada masalah sama gue ngomong dong,nggak usah nyindir-nyindir kayak gitu."bentak Aldi seraya menudingkan telunjuknya pada wajah Iqbaal.

Iqbaal menaikkan sebelah alisnya,"jadi lo ngerasa kesindir?"Iqbaal terkekeh,"gue pikir lo udah nggak ada ati,ternyata masih punya perasaan juga."

"Siapa yang nggak punya ati?lo ngaca dong!"bentak Aldi seraya menarik kerah baju Iqbaal.

"Udah.Gue udah ngaca kok.Dan pas gue ngaca,gue sedih aja.Bisa-bisanya gue kenal sama orang bermuka dua kayak lo."

Aldi meremas kerah baju Iqbaal.Tangannya mengepal,hendak memukul Iqbaal namun Bang Kiki terlebih dahulu menahannya.

Sementara itu,dari balik jendela,seorang pria bertopi sedang memperhatikan mereka.Diam-diam Ia membawa sebuah kamera dan merekam setiap kejadian yang terjadi antara personil Cjr.Senyum devilnya merekah.

My Idol Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang