Brak!
Aldi dan (Namakamu) tersentak.Mereka menoleh mendapati Iqbaal memasuki Apartemen Aldi dengan raut muka menahan amarah.Tanpa basa-basi,Iqbaal langsung menarik lengan (Namakamu).
"Lepas!"
Iqbaal menghentikan langkahnya manakala (Namakamu) menarik lenganya.Ia menatap tajam (Namakamu),seolah bertanya 'kenapa?'.
"Gue mau disini aja."ucap (Namakamu) dingin.
"Pulang"Iqbaal kembali menarik tangan (Namakamu),namun (Namakamu) memberontak.Iqbaal tak mempedulikan hal itu,ia terus mencengkram lengan (Namakamu) makin kuat.
"Lepasin gue,"(Namakamu) terus memberontak,namun usahanya sia-sia,"gue nggak mau balik ke rumah busuk lo itu lagi!"
Sementara itu,Aldi diam mematung.Memandang adegan demi adegan yang dilakukan oleh dua makhluk dihadapannya.Ia rasa Ia tak perlu ikut campur.
"Apa lo bilang?"Iqbaal semakin mempererat cengkramannya pada lengan (Namakamu),hingga (Namakamu) meringis."Kenapa?Sakit?heum?"Tangan kiri Iqbaal menyelipkan rambut sebahu (Namakamu) kebelakang telinga,namun tiba-tiba..
Plak!
"Iqbaal!"
Aldi menarik (Namakamu) dari Iqbaal.(Namakamu) hanya pasrah seraya mengelus pipinya yang baru saja ditampar oleh suaminya.
"Lo nggak usah ikut campur!Siniin (Namakamu)"
"Nggak!"
"Siniin (Namakamu)!"
"Lo gila Baal!"
"Siapa yang gila?lo pikir gue nggak tau tentang perasaan lo?lo suka kan sama dia?"Iqbaal menuding wajah (Namakamu),"haha,tapi sorry bro,dia milik gue"
Iqbaal hendak menghampiri (Namakamu),namun Aldi mendorong tubuh Iqbaal."Gue nggak bakal biarin lo ngambil (Namakamu),sebelum (Namakamu) sendiri yang mau balik sama lo."
"Brengsek lo!"
Bugh
Iqbaal memukul ujung bibir Aldi hingga mengeluarkan darah.Aldi tersungkur kelantai,lalu Iqbaal menarik kerah baju Aldi."Gue kasih tau sama lo,kesalahan besar karna lo udah ngancem gue.Kita emang PERNAH jadi sahabat,tapi liat kelakuan lo kayak gini,gue jadi muak liat muka lo!"
Iqbaal memukul ujung bibir Aldi sekali lagi,lalu melepas kerah baju Aldi dengan kasar.Aldi meringis mendapati luka pada sudut bibirnya,bersamaan dengan perginya Iqbaal dengan membawa (Namakamu).Buram namun Aldi dapat melihat (Namakamu) menatapnya seolah-olah meminta tolong.
***
"Sini lo!"
Iqbaal menghempaskan tubuh (Namakamu) kelantai.Lalu Iqbaal menjambak rambut (Namakamu),"berani lo ketemu sama Aldi lagi,gue bisa siksa lo lebih dari ini."
Iqbaal berjalan meninggalkan (Namakamu).Menutup pintu kamar lalu menguncinya.
(Namakamu) terisak seraya memeluk lututnya sendiri.Begitu malangkah nasibnya saat ini?
Seorang Iqbaal Dhiafakhri yang dulu sangat di idolakannya,bahkan dianggap sempurna oleh dirinya,nyatanya tak seperti itu.Semua sikap manis Iqbaal dilayar kaca nyatanya hanyalah sebuah kebohongan belaka.(Namakamu) baru tahu,bahwa ternyata seorang Iqbaal Dhiafakhri adalah orang yang sangat kasar.Dibilang menyesal telah menerima perjodohannya dengan Iqbaal,sudah tak ada gunanya lagi.Semua telah terjadi dan Ia tak bisa melakukan apa-apa.Ia tak mungkin menggugat cerai Iqbaal.Ia tak mau hidup Ibunya susah seperti dulu lagi.Biarlah Ibunya tetap tinggal dengan Orang tua Iqbaal.Tanpa harus tahu,bagaimana sikap Iqbaal terhadap dirinya.*
(Namakamu) berjalan gontai menuju pintu kamar.Dengan ragu Ia memutar knop pintu.Seingatnya,kemarin Iqbaal menguncinya di dalam Kamar.Ia berharap Iqbaal telah membukanya.Tak mungkinkan Iqbaal tega membiarkannya mati kelaparan?
Cklek!
Berhasil!
Iqbaal telah membukanya.
Ia berjalan menuruni satu-persatu anak tangga.Seraya berjalan,diliriknya pintu kamar Iqbaal.Sepi!sepertinya Iqbaal telah pergi.Dengan gontai Ia menuju meja makan.Diambilnya selembar roti,lalu Ia mengoleskan selai Strowberry diatasnya.
Ia berjalan seraya memakan rotinya.
Krek!
Ia tak sengaja menginjak remote TV,sehingga TV menyala.
"Eh tapi-tapi,tadi aku liat Iqbaal sama Aldi bibirnya lebam deh,itu kenapa?"
"Masa sih?kok bisa kompakan gitu?jangan-jangan abis berantem ya kalian?kenapa sih?"
(Namakamu) tersentak.Jangan sampai Iqbaal dan Aldi melanjutkan pertengkaran mereka disana.
Dalam hati,(Namakamu) merutuki pertanyaan-pertanyaan dari Host sebuah acara musik pagi yang terkesan memanasi itu.Jangan sampai mereka berdua terpancing emosi,lalu membuat masalah semakin runyam.Dilihatnya Iqbaal mulai berbicara,"Nggak ada apa-apa kok.Emang nggak sengaja kepeleset aja trus kita tabrakan gitu deh,jadi agak lebam."
(Namakamu) menghembuskan nafas beratnya.Iqbaal memang pandai.Teramat sangat pandai menjaga nama baik dirinya.Sekalipun itu berbohong,Ia akan tetap lakukan.Sepertinya,Ia memang sudah dibodohi selama ini.Semua anggapannya tentang Iqbaal yang sangat diidolakannya dulu,ternyata bohong!
Sama seperti apa yang telah Iqbaal ucapkan barusan.Bohong!
Dan Soniq percaya itu.Sama seperti dia yang percaya bahwa Iqbaal sangat sempurna.Tapi nyatanya?
Iqbaal jauh dari kata sempurna.*
Iqbaal disini ceritanya emang sikapnya kayak gitu ya.Jadi maaf-maaf aja kalo ada salah satu dari kalian yang nggak suka.Terutama masalah Iqbaal yang selama ini bohongin Soniq itu cuma rekayasa aja kok.Nggak ada maksud apa-apa,cuma mau bikin ceritanya lebih menarik itu aja sih.Jadi kalian jangan tersinggung ya.Sekali lagi,ini cuma rekayasa aku aja kok.Nggak ada maksud apa-apa.Makasih!
Jangan lupa voment guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
My Idol Is My Husband
Romance[Selesai] Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.Siapa yang tak mengenal pria ini.Tampan,mapan,pintar dan terkenal.Mungkin semua gadis memimpikan untuk memilikinya walau hanya sesaat. Tapi bagaimana jika ternyata pria ini telah memiliki pelabuhan terakhir.Tempa...