12.Hujan

8.5K 562 7
                                        

Ketika hujan berhasil membuatku tersenyum,juga menangis.

***

"Jadi ada yang balikan nih ceritanya?"

"Apaan sih stef!"

Salsha menyembunyikan muka merahnya manakala Steffi terus-terusan menggodanya perihal Aldi semalam.

"Guys,kalian bisa stop gak?mending sekarang kita kedepan nemuin yang lain"ucap Cassie yang kemudian pergi berjalan lebih dulu meninggalkan kita yang masih mematung di kamar hotel.

"Morning"ucap Iqbaal tiba-tiba dari balik pintu.Aku,Salsha,dan Steffi membalas dengan senyuman.

"Bertiga doang?si bule lola kemana?"

"Duluan dia,lagi pms kali"jawab Salsha

"Oh gitu,yaudah deh kalo gitu gue ngajak (Namakamu) yak"

"Ambil aja Baal ambil"sindir Salsha

"Santai kali,yang abis balikan mah beda"ucap Iqbaal lalu menarik tangan (Namakamu) meninggalkan kamar hotel.

"Gue duluan guys!"pekik (Namakamu) sembari terus berjalan.

"Tiati si Iqbaal mah suka nggak utuh otaknya"pekik Steffi.

*

(Namakamu) mengernyit.Silau matahari terbit membuat pandangannya buram.Iqbaal menggenggam tangan (Namakamu).Mendudukan tubuh (Namakamu) pada tepi pantai.Sesekali desiran ombak mengenai kaki tanpa alas mereka berdua.

"Lo cantik"

(Namakamu) menoleh kemudian tersenyum.Sama sekali tak berminat membalas ucapan Iqbaal barusan.

"Kalo seandainya gue suka beneran sama lo gimana?"

Iqbaal ingin sekali menanyakan hal itu pada (Namakamu).Namun lidahnya seakan beku,tak sanggup untuk berucap.Disatu sisi,Iqbaal mulai mencintai (Namakamu) selayaknya seorang istri,namun disisi yang lain,ia juga mencintai Zidny yang notabennya ialah kekasih Iqbaal.

"Baal.."sadar wajah manisnya menjadi pusat perhatian Iqbaal,(Namakamu) mulai bersuara.Memecah lamunan Iqbaal.

"Eh iya (Nam)"jawab Iqbaal kikuk.

"Lo kenapa?bengong mulu"

"Nggak..nggak kok nggak papa"Iqbaal terbata-bata"eh btw,lo aus nggak?gue beliin minum ya"sambungnya.

Tanpa menunggu respon dari (Namakamu),Iqbaal langsung berlari begitu saja.(Namakamu) tersenyum melihat tingkah Iqbaal yang menurutnya lucu.

Belakangan ini,ia merasa sikap Iqbaal berbeda.Jauh lebih manis dari pada dulu.Mungkinkah Iqbaal juga mulai mencintainya?
Ia harap begitu.Karena bagaimanapun juga,ia sangat menginginkan Iqbaal membalas rasa cinta yang ia pendam sendiri.Ia juga ingin berbagi detakan itu dengan Iqbaal.Ia juga ingin berbagi rasa cinta itu dengan Iqbaal.Dan hari ini,dua kata yang terlontar dari bibir Iqbaal membuatnya tersipu.

'Lo cantik'

Dua kata yang sampai saat ini masih terdengar pada gendang telinganya.Ia merasa menjadi wanita paling bahagia di Dunia.
Senyumnya terus merekah,dipandanginya sosok Iqbaal yang tengah mengambil dua botol air mineral.

Iqbaal menoleh.Oh shit!(Namakamu) segera mengalihkan pandangannya.Rona malu mencuat pada pipi merahnya.Ia tersenyum.Betapa bahagianya jika Iqbaal tetap seperti ini.Betapa bahagianya jika Iqbaal tetap menjadi miliknya.Seutuhnya!tanpa harus ada orang lain yang juga ingin memilikinya.

Rintik hujan membuyarkan senyuman (Namakamu).Sesegera mungkin ia berlari menuju tempat Iqbaal berada.Namun,belum sampai ia ketempat tersebut.Lariannya terhenti.Senyumnya luntur seketika.Perasaan untuk menjadi wanita paling bahagia di Dunia seketika hilang.Air matanya perlahan menetes.Tersembunyi diantara derasnya air hujan.

Bagaimana mungkin,orang yang baru beberapa menit memujinya.Menjadikan nya wanita paling bahagia,tiba-tiba berubah begitu saja.Iqbaal memeluk erat gadis yang ia kenal bernama Zidny.Seakan keduanya tengah merasakan rindu yang teramat sangat dalam.Tanpa peduli ada makhluk lain yang saat ini terluka.

My Idol Is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang