4. Seeing Lollipop Girl.

5.6K 365 14
                                    

(Seano Addison dan Vivian ⬆ )

Apa aku harus berhenti?? gumam Clara dalam hatinya. Karena Clara juga tidak begitu jelas melihat lelaki yang mengejarnya, ia pun mengacuhkannya dan menekan gas mempercepat laju mobilnya.

Dari jauh, King sudah kehabisan tenaga mengejar mobil tersebut. Ia berhenti, lalu memegang kedua lututnya sambil mengatur nafasnya yang sudah hampir kehabisan.

"Shit!! Besok aku harus cari tahu gadis itu," gumamnya sambil mengingat plat mobil wanita itu. King pun melangkah kembali ke parkiran mobilnya secara perlahan-lahan karena tenaganya yang terkuras.

Sesampainya di dalam mobil, ia pun langsung mengendarai mobilnya ke perusahaan Addison.

*****

ADISSON TOWER

King membuka pintu berwarna coklat di hadapannya tanpa permisi. "Hai, Dad!" sapanya yang langsung masuk menemui Daddy-nya.

Nic menoleh ke King. "Bagaimana harimu today?" tanyanya di sela kesibukan dengan file-file di atas mejanya.

"Bad day!" jawab King lesu sambil duduk di sofa ruangan tersebut.

"Why?" tanya Nic menoleh ke King. Ia cukup terkejut. Padahal biasanya, putranya selalu datang dengan wajah yang penuh semangat.

King hanya terdiam dan berpikir sejenak. "Oh ya, Dad, apa Dad masih ingat dengan gadis yang dulu pernah menolak King karena sebuah lolipop?" tanyanya tiba-tiba.

"Kembaran Claire maksudmu?" jawab Nic dengan pertanyaan balik.

"Ya. Tadi di kampus, aku seperti melihat dia, Dad," ujar King sambil menaruh tangannya di belakang kepalanya dan punggungnya menyender di sofa. "Gadis itu sedang memakan lolipopnya."

Deg! Apa mungkin? batin Nic. "Kenapa kamu bisa yakin itu dia? Padahal kamu saja cuma bertemu sekali, kan? Dan itu pun sudah sepuluh tahun yang lalu, saat gadis itu masih kecil." Nic mendesah berat. "Wajah orang kan bisa berubah, King. Kamu pasti masih memikirkan kejadian itu sampai-sampai menduga wanita yang memakan lolipop adalah dia."

"King juga tidak tahu pastinya. Besok King akan mencari tahu. King sudah menghafal plat mobil wanita itu."

"Bukankah kamu sudah menyerah dengan gadis itu? Tidak ada petunjuk apapun, King. Kamu harus belajar melupakan gadis itu. Dad yakin bahwa dia pun tidak mungkin mengingat dirimu."

"Sekecil apapun petunjuk itu akan King cari tahu, meskipun hasilnya nanti belum tentu adalah dia."

"Whatever, King! Daddy sudah lelah memperingati kamu dari dulu. Dia hanya masa lalumu. Kamu harus cari wanita lain untuk melupakan masa lalumu. Masih banyak di luaran yang cantik." Kemudian Nic melanjutkan pekerjaannya.

King terdiam.

"Bukankah di kampus yang mengidolakanmu banyak? Masa kamu tidak tertarik sama sekali dengan salah satu dari mereka? Dulu saja, Dad hanya tinggal nunjuk, wanita-wanita langsung pada datang."

King tidak menjawab pertanyaan Nic. Ia hanya bergumul dalam pikirannya. Sepertinya Daddy lupa akan nasehat yang dia katakan dulu bahwa tidak boleh mempermainkan wanita seperti dirinya, pikir King.

Bagi King, dirinya boleh jadi idola para wanita di kampusnya, akan tetapi ia berprinsip tidak akan mempermainkan hati wanita.

Ddddrrrrtttttt....

Ponsel Nic bergetar di atas meja. Wajah cantik Nat terpampang di layar ponselnya. Nat melakukan video call dengan Nic. Nic pun segera menggeser tanda hijau ponselnya. "Ya, My Princess?" Nic tersenyum melihat wajah istrinya.

Looking For LOVE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang