18. The Enemy Within

3.5K 239 22
                                    


(Di atas mulmednya Brian Fresco, cocok gak? he-he ^^)

Happy reading guys ! ^^

Inga-inga jangan lopa vote! ting! ^.-v

🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭🍭

Di luar gedung....

Queen yang terluka segera ditangani oleh salah satu teman Julian. Sambil mengobati kening Queen yang berdarah, teman Julian mengenalkan dirinya pada Queen. "Namaku Brian Fresco."

Queen hanya menanggapi dengan senyuman datar. Pikirannya masih berkelut dengan kejadian sesaat yang lalu. Ia hampir tidak percaya dengan kejadian yang dialaminya. Penculikan; disandera; ditenggelamkan; diarahkan pisau; bom yang meledak; gedung terbakar; para intelijen berseragam yang menolongnya sekarang, selama ini yang ia tahu, semua adegan-adegan seperti itu hanya ada di film-film action dan thriller yang ia tonton.

Brian menatapnya. "Namamu Queen, ya?"

Queen balik menatapnya dan ia hanya mengangguk.

Sudut mata Kyle melirik ke arah Brian dan Queen. Telinganya dibuka lebar-lebar agar bisa mendengar percakapan singkat mereka.

Selesai mengobati Queen, Brian berseru ke Julian, "Dia harus segera dibawa ke rumah sakit, Jul! Kalau tidak, luka ini akan meninggalkan tanda di keningnya."

Julian menoleh ke Brian. "Kau antarkan dia ke sana, aku akan membawa yang lain pulang." Julian memberikan perintah pada Brian.

Brian pun membalas dengan mengacungkan jempolnya tanda ia setuju.

"King, kau mau ikut Brian mengantar adikmu ke rumah sakit?" tanya Julian yang sedang berdiri di tengah-tengah King dan Clara.

"Aku--," King menggantung ucapannya karena ia sedang merasa bingung. Ia harus memilih antara menemani adiknya atau Clara yang juga butuh perhatiannya.

Clara langsung menyelanya, "Kau antarkan saja adikmu, King. Aku tidak apa-apa. Lagipula sudah ada Ky--," Clara terhenti berkata karena mendengar ucapan dari Kyle.

"Aku saja yang ikut kalian," celetuk Kyle yang sudah berdiri di hadapan Queen.

King, Clara dan Julian terkesiap menoleh bersamaan karena celetukkan Kyle, begitu juga dengan Brian dan Queen yang menoleh kaget ke Kyle. Dan yang paling terkejut adalah Chloe karena ia jarang mendengar Kyle mengeluarkan suaranya .

"Baiklah kalau begitu," sahut Brian. Brian menuntun Queen menuju ke mobil miliknya, dan Kyle sendiri memilih menaiki motornya. "Kami duluan, Jul!" pamitnya ke Julian, lalu ke yang lain.

"Yo.. Thanks, Buddy!" seru Julian sembari melambaikan tangan kanan perpisahan ke Brian.

Setelah mobil Brian melaju pergi, motor Kyle menyusul di belakang mobilnya Brian.

Di sisi lain....

"Are you okay?"  tanya King sambil merangkul pundak Clara. Ia tahu Clara pasti kedinginan. Tapi ia sedang tidak memakai jaket, jadi ia hanya bisa merangkul Clara untuk mengurangi rasa dingin yang dirasakan Clara.

Clara mengangguk dan tersenyum ke King. Clara pun sama masih tidak percaya akan kejadian yang baru saja ia alami. Bukan sekali ia mengalaminya, tapi ini sudah kedua kalinya ia diculik. "Sepertinya untuk beberapa hari ini aku tidak akan kuliah dulu, King. Aku takut keluar rumah," ujarnya sambil mendesah pelan.

"Baiklah. Kau butuh istirahat juga. Mari kita pulang," ajak King.

Julian membuka jaketnya dan memberikan ke King. "Nih pakaikan jaketku padanya. Atap mobilku terbuka, ia akan sakit karena terkena angin."

Looking For LOVE [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang