κ » Kappa (20)

5K 392 15
                                    

Queen : "Kau datang lagi?" 

Kir : "Aku sudah janji kan?" 

Queen : "Betul. Hanya saja yang menjadi kebiasaan di sini adalah bila ada seorang pembesuk berjanji pada seorang pasien untuk datang kembali, itu hanyalah sekedar 'janji'. Dan pasien kami terbiasa untuk dibohongi dalam hal itu." 

Kir : "Well, aku bukanlah pembohong. Buktinya aku datang." 

Queen : "Aku tahu itu. Hei, apa kau sudah menikah?" 

Kir : "Belum." 

Queen : "Apa kau punya pacar?" 

Kir : "Tidak. Apa maksud pertanyaan-pertanyaanmu ini, dok?" 

Queen : "Aku hanya ingin tahu apa aku punya kesempatan untuk itu. Kau terlalu menarik untuk dilepaskan." 

Kir : "Coba kulihat. Seorang dokter, cantik memang, tak suka berbasa basi, tapi bergaul setiap hari dengan pasien dengan gangguan kejiwaan, maka kesempatannya menjadi errr...100%." 

Queen : "Kau lucu. Berarti kesempatan terbuka lebar bagiku." 

Kir : "Ini untuk pertama kalinya seseorang menyebutku 'lucu'. Dan tahukah dokter 89% pria di dunia ini suka jika si wanita 'bertindak lebih dulu'." 

Queen : "Kau berusaha mengajari seorang dokter? Hahaha." 

Kir : "Itu memang tujuannya. Nah dok, kurasa aku akan menemui Renee terlebih dahulu. Dimana dia?" 

Queen : "Panggil saja Queen. Tanpa embel-embel dokter. Kau tidak beruntung hari ini Kir. Pagi tadi Renee mengamuk tanpa sebab. Kami terpaksa 'menenangkannya', kalau kau paham maksudku. Dia baru bangun mungkin sore nanti." 

Kir : "Kenapa dia mengamuk?" 

Queen : "Kemungkinan karena kedatanganmu kemarin. Kau tahu, dia tak pernah dijenguk siapapun. Dan entah di sudut mana dari alam bawah sadarnya, dia ingat tentang Philipa. Itu memicu kegelisahannya dan ujungnya dia mengamuk sebagai pelampiasan." 

Kir : "Apa ini jam istirahatmu, Queen?" 

Queen : "Sekitar 10 menit lagi. Kenapa?" 

Kir : "Kau bisa makan siang di luar, kan? Aku ingin membahas lebih lanjut tentang kondisi kejiwaan Renee, denganmu." 

Queen : "Ah, apa ini kencan pertama kita? Hehe..." 

Kir : "Makan siang memuaskanmu sebagai kencan pertama? Hahaha..." 

Queen : "Aku menerima apapun asalkan itu 'kencan' denganmu! Baiklah, kau duluan keluar, ada yang kuambil sebentar di kantorku. Rumah makan di samping rumah sakit ini ayam bakarnya enak loh."

Kir tersenyum geli. Dia tidak bisa membayangkan reaksi Queen nanti kalau dokter itu tahu dia alergi ayam. Tanpa terburu-buru Kir keluar dari rumah sakit, lalu ponselnya berbunyi. Ada sms masuk. Dia membacanya dan keningnya berkerut, itu sms dari dokter Rama, isinya 'Ovan menghilang dari rumah sakit'. Jemari Kir menekan tombol 'call' untuk menelpon langsung temannya itu. Belum sempat tersambung kepalanya sudah dipukul oleh seseorang. Kontan dia terjatuh. Segalanya berubah menjadi kilatan bayangan dalam pandangannya. Kir melihat orang yang memukulnya, seorang pemuda berkacamata yang mengangkat tubuhnya dengan mudah ke dalam sebuah sedan hitam. Di dalamnya menunggu seorang gadis yang tertawa ganjil. Mata gadis itu berbinar dengan cara mengerikan. Dia menepuk pipi Kir dengan kasar.

Jacqueline : "Halo, Kir. Aku J. Coba tebak. Kita akan berpesta malam ini bersama Luv."

Kir's AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang