π » Pi (32)

4.3K 379 8
                                    

Renee : "Kau siapa?"

Kir : "Drop it, Renee! Kami tahu sandiwaramu!"

Renee : ".... Well, well, well... Kir. Kenapa baru sekarang? Dan Queen, jangan memasang tampang jijik seperti itu. Tidak cocok dengan wajahmu."

Queen : "Kau masih bisa bicara begitu? Setelah apa yang kau lakukan pada Philipa?"

Renee : "Perlukah kuingatkan dirimu bahwa kau seorang dokter, Queen? Kau tak semestinya mengatakan hal tersebut pada seorang pasien."

Queen : "Kau bukan pasien, Renee! Kau hanyalah seorang kakak yang tega membuat adiknya sendiri menjadi seorang pembunuh."

Renee : "Dan kau hanyalah seorang dokter tidak kompeten yang bahkan tidak menyadari aku 'sangat waras' selama ini."

Kir : "Kami tidak datang ke sini untuk berdebat, Renee. Beritahu aku bagaimana cara mengembalikan kepribadian Philipa?"

Renee : "Tunggu... Apa kau berpikir aku bakal memberitahumu begitu saja? Semudah itu?"

Kir : "Ya..."

Renee : "Kenapa?"

Kir : "Karena kau terlalu sombong untuk itu. Kau akan memberitahuku semuanya. Awalnya aku tidak menyadari ini. Tapi sekarang begitu semuanya terbongkar, aku tahu, sembilan tahun yang lalu saat aku bertemu Philipa dan menemukan kertas rancangan pembunuhan itu bukanlah kebetulan. Kau...telah merencanakan segalanya. Pengejaranku terhadap Philipa selama ini pun telah kau perhitungkan. Kau memilih korban yang dekat dengan kehidupanku. Kau mengatur segalanya dari sini. Betapa bodohnya aku yang mengikuti semua skenario permainanmu selama ini."

Renee : "Ini bukan sekedar permainan, Kir. Tidak sesederhana itu."

Kir : "Aku...sungguh tidak peduli...dan muak denganmu. Katakan caranya! Kembalikan Philipa seperti semula!"

Renee : "Baiklah akan kuberitahu cara melepas hipnotisnya. Ada dua jalan untuk itu. Pertama, dilepaskan langsung oleh si penghipnotis, yaitu aku, yang tentu saja kutolak untuk kupenuhi. Kedua, berikan 'sesuatu' pada Luv yang bisa memicu ingatannya, dengan paksa. Nah...kau mencatat keduanya kan?"

Kir : "Kami pasti akan merebut Philipa dari tanganmu."

Renee : "Tidak perlu repot-repot, Kir. Tahukah kau alasan utamaku mau memberitahumu informasi penting tadi? Karena kalian toh akan mati di sini."

Pintu kamar Renee terbuka, Luv dan Dhani masuk ke dalam dengan disambut seringai di wajah Renee. Luv langsung menodongkan pistolnya ke kepala Kir sementara pistol Dhani menempel di pelipis Queen yang sudah sepucat mayat.

Renee : "Mari kita mulai pesta pembunuhan K dan Q yang tertunda."

Kir's AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang