υ » Upsilon (40)

3.8K 370 16
                                    

Tubuh gendut itu berguling di aspal yang panas. Tibal, nama laki-laki itu, terbangun dari pengaruh obat biusnya. Matahari bersinar terik dan jalanan ramai oleh pejalan kaki. Mereka memandang antusias pada Avel yang membungkuk di dekat tubuh Tibal yang diikat tali tambang.

Avel : "Pilihlah antara 'ya' dan 'tidak'. Jika anda tidak menjawab maka otomatis jawaban anda salah."

Tibal : "Kau siapa? Apa kau yang menculikku tadi?! TOLONG! ORANG INI PENCULIK! TANGKAP DIA!"

Avel : "Jawaban anda keliru."

Avel beranjak pergi. Beberapa orang berniat menyergapnya namun mundur dengan sendirinya ketika melihat tatapan matanya yang sedingin es. Sementara itu Tibal terus menerus berteriak meminta tolong. Terbentuk kerumunan di sekitarnya, membantu melepaskan ikatannya. Avel menekan sebuah tombol di remote jarak jauh di sakunya. Hasilnya, bom yang terpasang di tubuh Tibal meledak berkeping-keping. Membunuh tidak hanya laki-laki itu, namun juga puluhan orang di sekitarnya. Kepanikan pecah dan semua orang berlarian dan berteriak dalam kekacauan.

Avel menghilang di sebuah gang. Berjalan dengan lambat dan penuh ketenangan sampai sebuah pistol ditodongkan ke kepalanya. Pistol Bratha.

Bratha : "Kataku juga apa!? Dengan kepintaranku si pembunuh ini bisa kutangkap dalam waktu singkat."

Philipa : "BODOH! Jangan lepaskan pandanganmu darinya!"

Terlambat...

Kir's AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang