λ » Lambda (22)

5K 383 10
                                    

Luv menendang kembali tuas di dekatnya. Lantai tertutup, menyisakan satu ruang kosong di sana. Gadis itu lalu memalingkan wajahnya pada Kir, hanya untuk menyadari si pemuda sama sekali tidak terlihat terkejut. Bagai keheningan yang datang setelah badai, Kir balik menatap Luv dengan ketenangan luar biasa, wajahnya polos tanpa emosi.

Kir : "Lalu, apa selanjutnya pertanyaanmu?"
Luv : "Anda menantangku?"
Kir : "Apalagi yang bisa kulakukan? Aku terikat di sini, sementara kalian berkeliaran dengan bebas seperti sekawanan dewa kematian. Jika pertanyaanmu lah yang menjadi penentu hidup matiku, maka aku siap. Toh aku yakin bisa menjawab 'semua' pertanyaanmu."
Luv : "Anda terbilang angkuh mengingat posisi anda sekarang."
Kir : "Ini bukanlah keangkuhan, ini kepercayaan diri."
Dhani : "Dia berusaha mempengaruhimu, Luv..."
Luv : "Saya tahu itu! Tidak perlu mengajariku! Kita masuk ke pertanyaan kedua, tapi sebelumnya..."

Luv tidak pernah merasa semarah ini. Dia menyumpal kembali mulut Kir, lalu berbalik pada Lisa yang terbelalak ketakutan. Tangis Lisa terhenti dan Luv jelas berniat melampiaskan amarahnya pada sang guru.

Kir's AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang