δ » Delta (8)

6.1K 492 19
                                    

Kir : "A-B-C TEWAS. D HANYA BERUNTUNG. E MENYUSUL. LUV." 

Abi : "..." 

Kir : "Apa bapak yang memasukkan tulisan tersebut di koran hari ini?" 

Abi : "Kamu siapa? Kok tiba-tiba bertanya begitu?" 

Kir : "Aku bukan siapa-siapa. Tapi aku perlu jawaban itu dari bapak." 

Abi : "Kurasa aku tak punya kewajiban untuk menjawab. Pulanglah anak muda." 

Kir : "Bagaimana kalau kubilang bahwa si Luv ini adalah seorang pembunuh? Apa bapak akan menjawabnya?" 

Abi : "Eh?" 

Kir : "A adalah Ariel, B untuk Bianca, dan C baru saja koran kalian beritakan yaitu Chandra. D aku tidak tahu karena untungnya dia selamat, entah bagaimana." 

Abi : "Tunggu! Nama-nama tadi? Kau tidak sedang memberitahuku bahwa--" 

Kir : "Aku MEMANG sedang memberitahu bapak bahwa ABC yang dimaksud adalah para korban tadi." 

Abi : "Jadi si 'LUV' ini?" 

Kir : "Adalah orang yang membunuh mereka. Benar." 

Abi : "Kenapa kau bisa yakin?" 

Kir : "Jawab dulu pertanyaanku sebelumnya. Apa bapak yang memasukkan tulisan itu?" 

Abi : "Iya, itu aku." 

Kir : "Bagaimana bisa? Tidakkah bapak merasa itu tulisan tidak jelas. Ini koran ternama, kenapa memasukkan hal seperti ini? Halaman pertama pula!" 

Abi : "Hei... Hei... Hei! Kami memasukkannya karena mengira itu iklan. Ada seseorang yang memesan sebuah kolom di halaman depan. Membayarnya lewat pos dan meminta kami menunggu dan terus menyediakan kolom kosong tersebut. Malam tadi dia menelpon dan kalimat itulah yang dia diktekan padaku." 

Kir : "Jam berapa?" 

Abi : "Di atas jam 11 malam." 

Kir : "Apa itu tidak terlalu larut?" 

Abi : "Kantor ini buka 24 jam. Berita selalu datang di waktu yang tak terduga." 

Kir : "Uang yang dikirim itu apa ada nama pengirim dan alamatnya?" 

Abi : "Hanya nama, Luv. Giliranku bertanya anak muda, darimana kamu bisa berasumsi bahwa si Luv ini yang membunuh ketiga orang tadi?" 

Kir : "Tolong muat ini di koran bapak besok. NONA LUV, SEMBILAN TAHUN YANG LALU DI UNIVERSITAS PARANAYA AKU MELIHAT SEORANG GADIS BERLARI DARI RUANG KULIAH PSIKOLOGI SEMBARI MENANGIS. GADIS ITU TIDAK TAHU DIA MENJATUHKAN SEHELAI KERTAS. AKU LALU MEMBACA SAMBIL LALU TULISAN DI KERTAS ITU. A MATI DITEMBAK. B MATI DICEKIK. C MATI DITIKAM. D MATI DITIMPA BENDA BERAT. BEGITU SETERUSNYA SAMPAI Z. KITA TAHU D SELAMAT. DAN KITA TAHU GADIS ITU ADALAH ANDA. MENYERAHLAH, AKU TAHU BAGAIMANA E AKAN TEWAS. KIR." 

Abi : "A-astaga. Ini sungguhan?" 

Kir : "Aku tidak bercanda." 

Abi : "Lalu kenapa kau tidak lapor polisi saja?" 

Kir : "Aku tidak punya bukti." 

Abi : "Kau sadar kan kalau kami memuat ini polisi pasti akan menginterogasimu?" 

Kir : "Aku siap untuk itu. Nah, bapak bersedia memuatnya?" 

Abi : "Apa itu perlu ditanya lagi? Tentu saja aku mau!"

Abi berlari keluar dari ruangannya tanpa mengatakan apapun pada Kir. Kir melirik koran hari ini yang berisi pemberitahuan Luv. Dia menetapkan dalam hati, gadis ini harus dihentikan. Segera.

Kir's AnswersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang